Waktu menunjukkan pukul 2 siang, aku terus memantau kegiatan para pelayan yang membersihkan rumah ini berikut dengan kamar tamu yang akan ditempati ibu mertua dan kedua kakak iparku. Mereka bertiga akan berkunjung dari London kemari selama beberapa hari, setelah semalam ibu mertuaku, Anne. Menghubungi Harry dan mengatakan bahwa ia dan kedua kakak perempuan Harry ingin datang ke New York
"Letakkan diatas nakas" ucapku kepada salah satu pelayan yang membawa sebuah vas bunga
Setelah kurasa semua kamar tamu rapi, pun aku beranjak menuju kamarku dan Harry. Dan dalam waktu yang sama ponsel ku berdering menandakan ada panggilan masuk
Incoming calls from: Hazza
"Ya?"
"Kau dirumah?" Tanya Harry dari ujung telfon sana, aku mendaratkan bokongku diatas sofa untuk duduk
"Tentu. Ada apa?"
"Mom, Gemma dan Samara akan tiba sekitar pukul 5 sore. Aku mau kita makan malam bersama mereka dirumah"
"Lalu?"
"apa kau mau mempersiapkan semuanya, sayang?"
Aku menghela nafas seraya mengangguk, walau aku tau jika Harry tidak mungkin melihatnya
"i'll do"
"Baiklah. Kita bicara lagi setelah aku pulang--" entah apa yang membuat Harry menjeda ucapannya, baru saja aku ingin bertanya Harry terlebih dulu menyambung
"--love you.."
Hatiku menghangat dan seperti ada jutaan kupu-kupu melayang didalam perutku, tanpa sadar aku tersenyum sendiri
"See you"
Sahutku tidak membalas ucapan Harry***
Suara mobil dari halaman depan dapat kudengar samar-samar, bisa ku asumsikan jika itu mobil yang membawa ibu Harry dan kedua kakaknya
Sedikit merapikan rambutku sambil berjalan menuju pintu dan membukanya, dan tebakan ku benar. Seorang wanita paruh baya yang menurutku masih sangat cantik bersama dua wanita lainnya
"Hey.." Anne tersenyum sumringah ketika menyadari kehadiran ku, kami berpelukan singkat. Melepas rindu, sudah sekitar dua bulan lamanya kami tidak berjumpa langsung
"Hey mom.."Selanjutnya aku beralih memeluk wanita yang mirip dengan Anne, mungkin ia bisa disebut Anne versi muda
"Apa kabar adik ipar?" Ucap Gemma mengulas senyum manisnya
"Seperti yang kau lihat. I'm fine"Setelah melepas pelukan bersama Gemma, aku melirik seorang wanita lagi yang sedang berdiri disamping Anne. Ia bersedikap dada dan melemparkan tatapan sinis padaku.
Samara Walter. Adalah kakak angkat Harry, ia selalu terlihat tak menyukaiku diberbagai kesempatan. Bahkan ia tidak datang dihari pernikahan ku bersama Harry dan memilih untuk berlibur ke Italia. Entahlah apa yang membuatnya membenciku. Harry sendiri tidak mengetahui tentang hal ini karna aku sengaja tidak memberitaunya. kupikir jika aku menceritakan pada Harry, semua akan memperburuk suasana
"Bisakah kita masuk sekarang? Disini sangat panas" ucapan ketus Samara membuatku tersadar kemudian langsung mempersilahkan mereka masuk
***
Author POV
Malamnya. Makan malam berlangsung diruangan mewah rumah Harry
"Bagaimana pekerjaan mu?" Tanya Anne kepada putra bungsunya setelah menyelesaikan kegiatan makan malam mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth Hurts // Harry Styles
Fanfiction[COMPLETED] Banyak hal menarik disetiap pergeseran. Begitu pula dengan kejujuran dan kebenaran, walau itu menyakitkan sekalipun. -Alisa Rank #1 in hendall [06.12.2018] Rank #8 in harbara [14.03.2019] Rank #1 in harrystyles [09.05.2019]