#12: Leukimia

2.2K 245 33
                                    

And I can lend you broken parts
That might fit like this
And I will give you all my heart
So we can start it all over again.
-Over Again.

Tidak ada yang menginginkan perpisahan, mustahil juga bila tak ada kesedihan dibalik perpisahan. Meskipun itu jalan terbaik pasti akan menyisakan bekas yang akan selalu terkenang sepanjang masa. Entah bagian manis atau pahit

Walau itu jalan terbaik yang menjadi pilihanku, tetap akan menyisakan bercak-bercak kecil yang tak mungkin bisa ku lupakan sesulit apapun aku mencoba

Dan disinilah aku, duduk disalah bangku yang ada dalam halaman belakang sebuah panti asuhan di New York. Memperhatikan anak-anak kecil yang bermain, tertawa. Bersuka cita. Mereka terlihat sangat manis dan lucu

"Lis!"

Aku terlonjak karna teriakan seorang bocah perempuan yang tiba-tiba menepuk kedua pundakku dari belakang

"Oh my God, Skylar. Kau mengejutkan ku!" Menarik tangan gadis kecil ini dan membawanya masuk kedalam pelukan ku

"Uh kau lama sekali sih. Kenapa jarang datang kemari?" Ocehannya membuatku terkekeh

Namanya Skylar Grey, gadis kecil berusia empat tahun yang memiliki mata berwarna hijau, bibir pink tipis, rambut blonde dan pipi chubby. Dia sangat cantik juga menggemaskan, aku bersumpah untuk itu. Skylar adalah salah satu anak yang tinggal di panti ini. Aku mengenalnya satu tahun lalu untuk menggelar acara amal bersama--

"Dimana Hazza? Kau tidak mengajaknya Lis?" Tanya Skylar membuyarkan lamunan ku

"Hazza? Uhmm.. ayah tercintamu itu sedang ada urusan. makanya dia tidak bisa datang?" Dusta ku, raut wajah Skylar berubah jadi cemberut. Ia memanyunkan bibirnya

Oh.. aku paham, ia pasti sangat ingin bertemu dengan Harry. Karna pria itu sudah seperti ayah bagi Skylar, mereka sangat dekat bahkan diawal pertama kali aku dan Harry datang kemari. Kemudian kami berdua menjadi akrab dengan hampir semua anak dipanti ini dan yang paling istimewa adalah Sky. Disaat anak-anak lain memanggil aku dan Harry dengan sebutan Mr dan Mrs.Styles, maka hanya Skylar yang berani memanggil kami Lis dan Hazza. Sky bilang itu panggilan kesayangannya untuk kami. Manis bukan?

"Benar? Bukan karna kau tidak mengajak Hazza kemari?"

Menghela nafas, aku mengangguk seraya menguncir rambut pirangnya
"Dia sedang sibuk Sky"

Tiba-tiba saja Skylar menatapku penuh harap
"Lis.. coba telfon dia.. aku mau bicara dengan Hazza, please...." mohonnya memberikan puppy eyes andalannya itu. Astaga! Aku ingin mencubit pipi anak ini!

"Hmm.. tid--"

"Hazza!?"

Sekali lagi aku tersentak kaget akibat teriakan melengking bocah perempuan ini, ia menatap kebelakangku dengan mata berbinar

Tunggu. Barusan ia bilang apa? Siapa...?

"Hey Sky"

Mataku refleks terpejam mendengar suara rendah dan serak itu, Skylar turun dari pangkuan ku, aku yakin jika ia berlari untuk menghampiri pria itu

"Lis bilang kau tidak bisa datang" adu Skylar kemudian aku mendengar suara tawa kecil

"Yeah sebenarnya aku tidak bisa. Tapi aku usahakan"

Aku hanya memutar bola mataku kemudian bangkit dari bangku yang ku duduki berniat segera pergi dari sini, secepat mungkin aku berbalik tanpa meliriknya sama sekali

Namun ketika aku melewatinya, Harry mencekal tangan ku hingga aku tertarik mundur membuatku menatapnya tajam

"Please.." ucap Harry tanpa mengeluarkan suara, aku bergantian melihat kearah Skylar. Gadis kecil itu nampak menikmati posisinya didalam gendongan Harry

Truth Hurts // Harry StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang