1 bulan kemudian...
Kau tidak perlu menjadi jahat untuk akhir yang bagus. Tapi terkadang kau bisa terlihat jahat dimata orang lain hanya demi mendapatkan hakmu. Sesuatu yang seharusnya milikmu.
Aku takdirmu. Memaksa ku untuk tinggal dihati yang lain hanya akan membuat ku singgah dibanyak hati, karna kau satu-satunya tujuanku, kau rumahku. Bagaimana pun aku akan selalu pulang padamu. Sekarang aku tidak ingin yang lain lagi, aku hanya ingin menghabiskan sisa waktuku bersamamu. Aku mencintaimu hari ini, esok, bahkan hingga Tuhan mencabut nyawaku kelak. -All the love H.S.
Dan senyumku tak bisa tertahan lagi usai membaca tulisan yang berisi ungkapan perasaan Harry. Aku menoleh kearah kamar mandi dimana terdapat pria-ku didalam sana
Tak lama pintu itu terbuka, Harry muncul dari sana hanya dengan handuk yang melingkar dipinggangnya. Shirtless memamerkan banyak tatto ditubuhnya
"Hey. Apa yang kau lihat?" Tanya Harry seraya menyisir rambut basahnya dan berjalan menghampiriku yang duduk ditepi kasur
"Aku membaca buku catatanmu" ucapku mengangkat buku bersampul hitam ini
Harry mengambil tempat untuk duduk disampingku, ia meraih tangan kiriku dan mengenggamnya
"kau tersanjung?"
Aku terkekeh sambil mengangguk " um.. sedikit" dustaku
Raut wajah Harry berubah menjadi cemberut, ya Tuhan! Dia tidak terlihat seperti seorang ayah dari dua anak kembar berusia 17 tahun. Dia memang tak pernah berubah
"Aku akan semakin tersanjung ketika mendengarnya dari mulutmu sendiri" ucapku melarikan tangan kananku mengelus rambut ikalnya yang masih lepek karna basah
Harry masih diam tak bergeming tak menatapku, seolah melamunkan hal lainnya
"Kenapa hm?"
Seolah tersadar, ia kembali menoleh dan tersenyum kecil seraya menggeleng pelan
"tidak ada""Kau memikirkan Kenny?"
Harry melebarkan matanya kemudian keningnya berkerut
"No.. apa yang kau katakan, sayang? Ini setelah satu bulan lamanya kita lari dan bersembunyi darinya, dari semua orang. Dan kau bertanya seperti itu...?" Ujar Harry seakan tidak terimaSetelahnya aku hanya diam dan berdiri dari atas kasur. Lebih memilih keluar dari kamar menuju dapur untuk mendapatkan segelas air, oh teggorokan ku menjadi sangat kering
Aku berjalan kearah mini bar yang berada didapur rumah ini dan menduduki salah satu bangkunya. Aku terdiam untuk beberapa saat
Tanpa terasa sudah satu bulan kami membohongi Kenny dan bersembunyi dari semua orang. Ya.. setelah rencana gila yang Harry rancang dan telah kami lakukan, aku dan Harry benar-benar melarikan diri dari keramaian. Kami pindah kerumah yang jauh dari kota, pinggiran kota New York. Tanpa sepengetahuan orang-orang kecuali Noah yang memang terlibat dalam situasi ini.
Sejauh ini semua berjalan dengan baik. Harry dan juga aku menjadi diri kami masing-masing tidak ada dusta, tak ada yang terlalu mewah namun berarti walau hanya tinggal dirumah sederhana
Aku mencintainya, dan aku tidak bisa melepaskannya sekali lagi.
Entahlah.. aku merasa menjadi wanita yang sangat jahat sekarang, aku egois, munafik, penghianat
Alisa Evangelia seorang brengsek
Memikirkannya membuat kepalaku pusing, hingga kurasakan seseorang melingkarkan tangannya diperutku. Harry memelukku dari belakang
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth Hurts // Harry Styles
Fanfiction[COMPLETED] Banyak hal menarik disetiap pergeseran. Begitu pula dengan kejujuran dan kebenaran, walau itu menyakitkan sekalipun. -Alisa Rank #1 in hendall [06.12.2018] Rank #8 in harbara [14.03.2019] Rank #1 in harrystyles [09.05.2019]