MOG - XXIII

988 149 1
                                    

🎶 우주를 줄게 (Galaxy) - Red Cheek Puberty


Keduanya berjalan beriringan. Sedari tadi yang si gadis lakukan hanyalah mengeksplor pandangannya pada tempat yang baru ia kunjungi itu. Lantai tiga dominan dengan toko-toko elektronik. Berjejer-jejer dengan teratur, tinggal pilih mau masuk kedalam toko yang mana.

Mulut Joohyun setengah menganga mematri toko ponsel yang akan dituju oleh dirinya dan juga Sehun. Demi Tuhan, Joohyun tidak mengerti bagaimana caranya mengoperasikan semua benda-benda yang sebagian besar berbentuk persegi panjang dan pipih itu. Ia bukanlah golongan manusia jaman sekarang, catat itu!

Sehun dan Joohyun berhenti didepan seorang pramuniaga toko. Hanya lemari etalase yang membatasi keduanya.

"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?" sapa pramuniaga berjenis kelamin perempuan itu.

Mata Sehun menjelajah kedalam etalase kaca, juga rak kayu yang berada dibelakang pramuniaga. Disana juga ada beberapa ponsel keluaran terbaru tengah dipajang rapi.
"Aku sedang mencari ponsel!"

"Ah baiklah. Ponsel seperti apa yang Anda inginkan?"

"Ehm carikan yang paling bagus!"

Pramuniaga itu tersenyum simpul. "Baiklah, tunggu sebentar..."

"Sehun, jangan carikan ponsel yang hanya ada layarnya saja! Aku tidak bisa memakainya," pinta Joohyun setelah kepergian pramuniaga.

Sehun menoleh. "Maksudmu, kau mau ponsel seperti ponselmu yang lama?"

Dengan antusias Joohyun mengangguk. Percuma punya ponsel bagus, kalau tidak bisa menggunakannya jadi untuk apa?

"Mulai sekarang belajar lah jadi manusia modern!" ujar Sehun dengan senyum berkuasanya.

Joohyun meloloskan nafas beratnya. Ponselnya yang lama adalah ponsel purba yang mungkin tidak ada rakyat Korea Selatan yang menggunakannya kecuali dirinya.

"Karena jenis ponsel yang seperti ponselmu yang lama sudah tidak beredar di pasaran! Kau harus membiasakan diri dengan ponsel jaman sekarang!" tutur Sehun seraya menggoyang-goyangkan ponsel miliknya didepan wajah Joohyun.

Joohyun hanya bisa pasrah dengan ponsel pilihan Sehun nantinya. Semoga saja otak kolotnya bisa diajak kerjasama.

♥♡♥

Satu paper bag berisi sekotak ponsel keluaran terbaru sudah ada ditangan Joohyun. Entah bagaimana wajahnya murung, harusnya ia senang kan? Dasar Joohyun!

"Hmm kau lapar tidak?"

Joohyun mendongak. Menatap pria tinggi yang baru saja membelikannya ponsel.

Karena tidak mendengar sahutan, Sehun menoleh pada gadis di sampingnya. "Aku bertanya kau lapar tidak?"

Gadis itu mengangguk. Joohyun lapar.

"Baguslah, kalau begitu ayo makan siang!" interupsi Sehun seraya menatap arloji nya. "...kita sudah melewatkan makan siangnya setengah jam!" sambungnya.

Sehun membawa Joohyun ke lantai empat, disana banyak sekali tempat makan. Dari yang biasa disebut kedai hingga restoran elite. Dari yang menyediakan masakan tradisional hingga masakan luar negeri. Semua makanan, minuman serta cemilan bisa di dapatkan disana dengan mudah.

𝙈𝙮 𝙊𝙪𝙩𝙙𝙖𝙩𝙚𝙙 𝙂𝙞𝙧𝙡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang