MOG - XXVIII

1K 142 6
                                    

🎶 붐날 (Spring Day) - BTS

Berulang kali gadis itu nampak menghembuskan nafasnya. Guna mengatur perasaan yang kini tengah gugup. Ia memejamkan matanya sejenak. Ini adalah hari yang sangat spesial untuknya. Ia harus bisa tampil dengan baik.

Beberapa saat yang lalu tiga nama diumumkan, tiga nama yang memiliki nilai tertinggi dalam mencapai hasil kelulusan tahun ini. Dan, Sooji berada di urutan pertama. Sekarang bayangkan betapa bahagianya ia hari ini! Menggunakan pakaian kelulusan serta topi toga yang saat ini bertengger manis di kepalanya. Perjuangannya selama menjadi mahasiswa berbuah sangat manis. Ia sangat, sangat, sangat puas dan ini semua akan ia persembahkan untuk Kakaknya, Joohyun. Seseorang yang selama ini sudah banting tulang melawan kerasnya kehidupan demi agar ia bisa mengenyam pendidikan tinggi. Semua yang ia lalui hingga kini akan ia pelajari dengan baik.

Tepuk tangan terdengar menggema di dalam sebuah aula utama kampus. Disana, berkumpul para mahasiswa yang akan berganti gelar menjadi sarjana, orang tua serta wali dan para dosen hingga petinggi kampus. Suara tepuk tangan itu belum mereda, tiga mahasiswa keluar dan berjalan menuju panggung yang letaknya tepat ditengah. Mereka akan dihadiahi sebuah piagam atas kerja kerasnya selama menjadi mahasiswa.

Rasanya Joohyun ingin menangis saja melihat Adiknya yang tengah berdiri menjadi pusat perhatian disana. Tentu semua orang akan tahu bahwa Adiknya begitu hebat. Tak henti-hentinya Joohyun bertepuk tangan sembari sesekali menghapus air mata harunya.

Hari ini, Sooji resmi menjadi seorang sarjana. Ia memandang semua orang yang hadir. Matanya terhenti pada seseorang yang tengah menangis untuknya saat ini. Sooji tersenyum kearah orang itu. Seolah mengatakan, 'Aku berhasil!'

Begini saja, Joohyun bahagianya luar biasa. Ia merasa ia pun telah berhasil membuat Sooji sampai pada titik ini. Sooji membuatnya bangga berkali-kali lipat.

"Selamat pagi. Saya Bae Sooji dari Fakultas Arsitektur. Pencapaian yang saya dapatkan adalah hadiah terindah yang pernah Tuhan berikan pada saya. Terima kasih pada seluruh dosen pembimbing dan semua petinggi kampus yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Tanpa kalian, saya pun belum tentu bisa berdiri disini..." Sooji tersenyum disela pidatonya. "...Dan untuk seseorang yang hadir hari ini. Seseorang yang begitu berarti untuk saya. Seseorang yang selama ini telah berjuang agar saya bisa sampai dititik ini. Seseorang yang rela menukar waktunya dengan pekerjaan hanya untuk membiayai pendidikan saya. Seseorang yang biasa saya panggil Kakak," lanjut Sooji.

Air mata Joohyun semakin tak terbendung. Ia mengeluarkan sapu tangan miliknya yang ia simpan didalam tas.

Sooji tertawa kecil melihat Joohyun yang tengah menghapus air mata. "...Terima kasih atas segalanya, Kak. Tuhan terlalu baik telah menciptakanmu sebagai Kakakku. Kau selalu sabar dan lembut menghadapi aku yang kekanak-kanakan ini. Ini semua aku persembahkan untukmu. Kita berhasil, Kakak. Aku menyayangimu..."

Joohyun menyembunyikan wajahnya dibalik sapu tangan miliknya. Orang-orang yang duduk didekatnya mulai melihat kearahnya.

"...Yaaa, Kakak jangan menangis hehehe."

Sapu tangan yang ia gunakan untuk menutupi setengah wajahnya yang telah basah, ia turunkan. Joohyun merasa hari ini begitu indah, setelah masa-masa sulit yang ia alami dengan Sooji. Ia tersenyum lebar pada Sooji didepan sana yang juga tengah tersenyum padanya.

Tinggal beberapa kata Sooji mengakhiri pidatonya hingga matanya menangkap satu sosok yang jelas ia kenal berdiri di pintu masuk aula yang agak gelap karena pencahayaan kurang dibagian sana. Sooji memicingkan matanya guna memastikan. Sosok itu cukup jauh, tapi Sooji tahu siapa. Sooji tidak percaya ini!

𝙈𝙮 𝙊𝙪𝙩𝙙𝙖𝙩𝙚𝙙 𝙂𝙞𝙧𝙡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang