MOG - XXII

979 150 4
                                    

🎶 수채화 (Watercolor) - Lovelyz


1 minggu kemudian...

Indera penciuman Sera bergerak setelah beberapa detik mencium sebuah aroma yang begitu harum dan sepertinya dari arah dapurnya. Karena merasa tertarik dengan aroma itu, Sera bangun dari tidurnya—masih dengan kelopak mata yang tertutup. Matanya masih terpejam, rambutnya pun lebih mirip dengan sarang burung. Perlahan ia mulai terjaga hingga ia melirik jam yang letaknya diatas nakas disamping ranjangnya. Pukul enam pagi. Siapa yang sudah begitu rajin membuat dapurnya mengeluarkan aroma sedap seperti ini?

Setelah merapikan penampilannya sedikit ia turun dari ranjangnya, keluar dari kamarnya masih lengkap dengan piyama bermotif babi berwarna pink serta sandal rumah yang terdapat kepala babi diatasnya.

"Joohyun?"

Gadis dengan apron berwarna biru muda itu menoleh. Ia tersenyum. "Selamat pagi, Kak."

Sera meregangkan otot tubuhnya sebelum akhirnya mendekat. "Hmmm kau rajin sekali sih?"

Joohyun hanya tersenyum. Fokusnya kembali pada masakannya yang hampir matang.

Manik Sera mematri gadis yang baru dikenalnya beberapa hari yang lalu itu. Kesan pertama yang ia dapat adalah Joohyun begitu natural dan pandai memasak, meski awalnya ia sedikit terkejut jikalau Joohyun buta tekhnologi. Bermula ketika Joohyun yang bingung dengan kompor listrik yang Sera punya didalam dapurnya. Joohyun sama sekali tidak mengerti bagaimana caranya dengan meletakkan pan dengan telur didalamnya sementara tidak ada api tapi telurnya bisa matang. Itu cukup lucu bagi Sera. Didukung dengan wajah polos Joohyun yang terus menerus mencari tahu dengan meneliti kompor listrik milik Sera. Bahkan Joohyun mengatakan bahwa itu ajaib hahaha.

Dengan begitu sabar juga telaten, Sera mengajari Joohyun. Ternyata cukup menyenangkan punya roommate ah lebih tepatnya homemate kekeke. Benar apa kata Ibunya, keberadaan Joohyun sama sekali tidak merepotkannya, yang ada Sera selalu dibuatkan sarapan pagi serta bekal untuk dibawa saat bekerja dan seperti kalian tahu bagaimana rasa masakan Joohyun itu. Sera menyebutnya dengan kata lezat.

"Kakak, duduklah! Sarapannya sudah jadi!" seru Joohyun dengan nada yang dibuat antusias, mirip seperti meminta bocah taman kanak-kanak untuk makan.

Mata Sera berbinar. "Wah pasti rasanya enak sekali! Tapi, aku akan pergi mandi terlebih dahulu lalu aku akan menghabiskan sarapannya ok, Joohyun?"

"Baiklah, Kak!"

"Bagus! Kalau kau mau sarapan dulu, tidak apa-apa..."

Kepala Joohyun menggeleng. "Tidak! Kita sarapan bersama!"

"Hmm baiklah. Tunggu ya," ucap Sera. Ia melesat ke kamar mandi kemudian.

Joohyun melihat Sera berlari kedalam kamar menyisakan dirinya seorang di meja makan yang bersebelahan dengan dapur. Tidak terasa sudah 1 minggu ia tinggal di tempat itu dan selama itu juga ia tidak pergi ke kedai. Entah bagaimana keadaan kedainya sekarang. Rumahnya juga ia tinggalkan. Pasti sangat kotor karena tidak pernah dibersihkan.

Tok! Tok! Tok!

Lamunan Joohyun buyar. Telinganya mendengar pintu apartemen Sera diketuk. Tanpa berlama-lama, ia bangkit dari kursi lantas melangkah keluar.

𝙈𝙮 𝙊𝙪𝙩𝙙𝙖𝙩𝙚𝙙 𝙂𝙞𝙧𝙡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang