MOG - XI

1.1K 175 8
                                    

🎶 I'm Alone - Tiffany

Mobil Sehun baru saja berhenti tepat disebuah kedai kecil dengan cat peach pada dindingnya. Kali ini ia tidak menggunakan jasa Jongin, ya dia mengemudi sendiri. Ia berharap dengan kedatangannya ke tempat itu bisa memperbaiki keadaan meskipun sedikit.

Tidak ada siapapun disana, hanya ada seorang gadis yang berdiri menghadap meja dengan posisi memunggunginya. Ini sudah pukul 10 malam, seharusnya Joohyun sudah harus menutup kedainya dan pulang.

"Halo..."

Tangan Joohyun berhenti melap meja yang ada didepannya. Suara yang baru datang sepertinya tidak asing baginya. Perlahan ia memutar kepalanya untuk memeriksa siapa yang datang ke kedainya malam-malam begini.

Kedua mata itu bertemu. Joohyun sedikit terkejut dengan kedatangan Sehun. Ingatan-ingatan miliknya dulu tentang Sehun membawanya kembali pada waktu itu. Ia tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya saat ini, yang pasti ia bisa merasakan kembang api kecil baru saja meledak didadanya. Ia senang bisa melihat Sehun datang lagi, tetapi keadaannya sudah berbeda lantaran berita-berita tidak benar yang mengikutsertakan namanya juga lelaki yang saat ini berdiri dihadapannya, Oh Sehun.

Sehun tidak menerima balasan atas sapaan yang baru saja ia ucapkan. Gadis dihadapannya kini hanya terpaku melihat kehadirannya.
"Joohyun-ssi, aku ingin berbicara banyak hal. Apa kau tidak keberatan?"

Joohyun hanya mengangguk pelan. Ia mempersilahkan Sehun untuk duduk di kursi yang berada didepannya. Tidak lama, ia pun duduk juga.

Sebelum mengutarakan apa maksud kedatangannya, Sehun menatap Joohyun sejenak. Pasti banyak hal yang sudah terjadi pada seorang Bae Joohyun. Manik polos milik Joohyun membuat Sehun merasa tidak cukup tega.
"Tolong maafkan aku, Joohyun-ssi."

Joohyun belum berniat untuk mengeluarkan suara.

"Aku tahu kau pasti marah dan kesal dengan pemberitaan yang tidak benar tentang kita. Aku lah yang membuat kekacauan ini. Aku harap kau bisa memaafkanku," ucap Sehun tetap memandang pada manik Joohyun.

Marah? Sepertinya tidak. Kesal? Bukan seperti itu. Joohyun sama sekali tidak merasakan perasaan yang baru saja diucapkan oleh Sehun. Ia hanya bingung. Ia tidak mengerti harus bagaimana ia sekarang. Ia ingin semuanya kembali baik-baik saja seperti sedia kala. Itu saja.

"Kau bahkan tidak mau berbicara lagi padaku," gumam Sehun.

Joohyun kembali pada kesadarannya karena sedari tadi ia hanya berkutat dengan hatinya memikirkan apa yang baru saja dikatakan oleh Sehun.
"Aku... Aku tidak marah, Oh Sehun," sahut Joohyun menatap Sehun yang duduk dihadapannya. "Aku hanya bingung dengan situasi ini. Ini pertama kalinya, aku tidak pernah mengalami ini sebelumnya," tambahnya.

Sehun memang tidak melihat ekspresi marah ataupun kesal dari wajah Joohyun tapi tetap saja ia sudah membuat hidup seseorang menjadi kacau begini.

"Adikku pergi dari rumah karena berita tidak benar itu. Ia marah padaku. Ia berpikir kalau aku juga menyukaimu sama seperti dirinya. Aku tidak tahu harus mencarinya kemana, sudah 2 hari semenjak kepergiannya dan aku sama sekali tidak punya pentunjuk apapun," tutur Joohyun dengan wajah murung.

Sehun cukup terkejut mendengarnya. Ia sungguh merasa bersalah atas apa yang menimpa Joohyun. Ia tidak bisa mengatakan apapun selain kata maaf.

𝙈𝙮 𝙊𝙪𝙩𝙙𝙖𝙩𝙚𝙙 𝙂𝙞𝙧𝙡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang