Part 26

7.7K 291 8
                                    

Sambil dengerin video yg dimulmed ya...
Jan direbut, they are mine!😂
Salam cintah dari future wifenya Mas Daniel Seavey😘

"Udah makan?" Tanya Yash.

Andrea menggelengkan kepala sambil tetap terfokus dengan laptop di depannya. "Pemasukan semakin menurun, sementara pelaku masih belum ditemukan. Aku pusing." Keluhnya.

Yash duduk disamping Andrea dan memeluk kembarannya itu dari samping. "Istirahat dulu, ditenangin dulu pikirannya biar bisa fokus lagi." Ucapnya sambil mengelus puncak kepala kembarannya.

Andrea menyandarkan kepalanya ke dada Yash sambil memejamkan matanya lelah.

"Kenapa masalah gak selesai-selesai sih? Aku pingin balik ke Indo, Yash." Kesalnya.

"Kan aku udah nawarin kamu buat bantu, tapi kamu nolak terus. Jangan sok kuat dan sok sanggup, nyatanya kamu masih butuh orang lain. Biarin aku bantu kamu, kamu tau kan kalo koneksi aku ada dimana-mana? Pelakunya bisa dengan mudah aku temuin." Sebenarnya Yash sudah mengetahui pelakunya, ia mencari tau secara diam-diam tanpa sepengetahuan Andrea. Walau begitu, ia masih belum melakukan apapun pada si pelaku, ia akan menunggu Andrea untuk melakukannya, karena yang bersangkutan disini adalah Andrea, ia hanya membantu saja untuk meringankan beban yang ditanggung kembarannya itu.

"Tapi... apa gak ngerepotin?" Tanya Andrea lirih.

Yash melotot tak percaya. "Ya Allah, kenapa harus repot? Kamu kan saudaraku sendiri, kembaranku. Kenapa harus merasa direpotkan? Aku akan dengan senang hati bantu kamu."

Andrea hanya nyengir dan menunjukkan deretan gigi putihnya. "Makasih Andreasku sayang my lope lope..." ucapnya sambil merangkul lengan Yash.

Yash terkekeh dan menenggelamkan wajah Andrea ke dalam dada bidangnya.
































Turun lagi...
















































Lagi lagi...




























Lanjutkan bakatmu😂



































Seandainya kamu tau, rasa ini masih milikmu. Masih tersimpan dengan rapat. Batin Yash miris.

***

"Bagus, buat dia bangkrut. Wanita sialan itu sudah membuatku kesal setengah mati. Butiknya itu, benar-benar membuat butikku sepi dan kehilangan pelanggan." Ucap wanita yang merokok di sudut ruangan itu dengan geram pada pria paruh baya di depannya.

"Dan jangan lupakan tugasmu, buat pria bajingan itu nelupakan wanita sialan itu. Brengsek! Karena pria itu, anakku harus masuk rumah sakit jiwa. Kelakuannya bertahun-tahun lalu yang telah mempermainkan anakku benar-benar membuatku naik darah."

"Kita akan hancurkan mereka bersama-sama."

"Iya, kamu benar. Kancurkan mereka berkali lipat dari apa yang sudah mereka lakukan pada kita."

Mereka menyeringai ditengah gelapnya ruangan itu.

***

"Rey gimana?" Tanya Athaya pada suaminya.

"Masih sama, belum ada perubahan. Pandangannya selaku kosong seperti orang yang kehilangan arah." Jawab Dave lirih.

"Putraku..." Athaya menangis di pelukab suaminya sambil meratapi nasib anak mereka yang sudah berhari-hari tidak ada perubahan.

Mereka tidak tau harus berbuat apa. Yang mereka tau, putranya butuh Andrea, gadis yang putra mereka cintai.

Tapi sepertinya Rey sudah kehilangan harapannya untuk mendapatkan Andrea kembali, pria itu benar-benar seperti tidak memiliki semangat hidup lagi. Bahkan Rey mau makan saja mereka sudah sangat bersyukur.

Athaya selalu menangis dalam do'anya di kala sholat malam. Meratapi nasib keluarganya yang seperti tak memiliki nyawa.

Terasa hampa dan kosong.

Menyesal,, menyesal,, dan menyesal yang terus ia lakukan.

Kesalahan yang ia buat bersama suaminya membuat anaknya seperti ini.

Rey tak lagi membutuhkan mereka, ia hanya butuh Andrea, sang pengisi hatinya.

Dan saat Andrea pergi, mereka bisa apa? Rey tak lagi membutuhkan mereka.

Satu-satunya orang yang paling Rey butuhkan telah pergi, entah kapan akan kembali.

***

"Maaf,, hiks,, maaf,, maafin aku,, hiks..." bantal itu sudah sangat basah karena air mata yang tak hentinya mengalir dari mata yang terus menatap kosong itu.

Sambil memeluk sebuah figora, ia terus menggumamkan kata maaf, syarat akan penyesalannya.

"Aku mau kamu, butuh kamu, tapi aku gak bisa miliki kamu lagi. A-apa yang harus aku lakukan tanpa kamu?"

"Apa aku harus mati?" Lanjutnya.

Tapi tak lama kemudian ia menggeleng. "Kamu pasti bakalan benci banget sama aku kalo aku ngelakuin itu."

"Lebih baik aku hidup dalam penderitaan daripada harus membuat kamu membenci aku."

TBC.

Karena up seminggu sekali, jadi upnya dikit2.😄

Jadwal up gak nentu, ya. Tergantu mood Rea mau up hari apa.😂

Apa lu sewot!? Suka-suka Rea dong😜

Childish Boy [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang