Yg di mulmed itu Andrea yah😂
FYI, Andrea tuh nama Rea😄Gak nanya😒
***
Benarkah ia harus melakukannya? Tapi, bagaimana jika Andrea merasa terganggu?
Rey benar-benar merindukan gadis itu, sangat-sangat merindukannya.
Haruskah? Haruskah ia melakukan apa yang Ayahnya sarankan agar ia bisa menumpahkan rasa rindunya ini?
Flashback
"Rey..."
Rey mendongak saat mendengar ayahnya memanggil dirinya.
Tak lama kemudian bundanya terlihat dari belakang punggung ayahnya.
"Kamu rindu Andrea?" Tanya Athaya.
Rey hanya mengangguk sambil menatap sendu foto Andrea yang ada di genggamannya itu.
"Kamu... mau melihat Andrea?" Tanya ayahnya.
Rey mendongak, raut wajahnya memperlihatkan jika pria itu bingung dengan apa yang diucapkan ayahnya.
"Ayah bisa bantu kamu supaya kamu bisa melihat Andrea. Hanya melihat, bukan menghampiri."
Mata Rey berbinar senang. Tak lama kemudian, berubah kembali sendu. "A-aku..."
"Bunda mohon, setidaknya kamu bisa melihat wajahnya. Kamu gak perlu khawatir akan membuat Andrea benci sama kamu. Bunda gak mau lihat kamu terus-terusan seperti ini. Asal kamu tau, Rey, bunda juga merasakan apa yang kamu rasakan. Kamu anak bunda, bunda sayang sama kamu." Athaya memotong ucapan Rey.
"E-entahlah. Aku... aku ingin sendiri dulu." Dave dan Athaya menghela nafasnya kemudian mengangguk dan keluar dari kamar Rey.
"Fikirkan baik-baik apa yang terbaik bagi kamu." Tutur Dave sebelum meninggalkan Rey sendiri di kamarnya.
Apa yang harus Rey lakukan? Menguntit? Bukankah itu hal yang gila? Tapi Rey benar-benar merindukan Andrea, setidaknya ia ingin memandang wajah yang menenangkan itu.
"Bolehkah?" Tanyanya pada diri sendiri.
Kemudian senyum yang cerah terbit di wajah tampannya. "Tentu saja boleh..." jawabnya sendiri.
Ia mengambil hpnya yang ada di atas nakas dan menghubungi bundanya. "Bunda, Rey mau melihat Andrea..."
Pekikan senang terdengar dari sebrang telfon. Athaya senang anaknya itu mau menjemput kebahagiaannya.
Akhirnya, Rey tak lagi semurung sebelumnya. Setidaknya, ia sudah berusaha untuk mengembalikan senyum anaknya itu.
***
"Aku gak menyangka ternyata dia pelaku di balik semua ini..."
"Iya, sekarang kamu mau apakan bajingan keparat ini? Tadi aku menemukan dia sedang bersama jalang itu berdiskusi mencoba membuat usaha kamu hancur dan mencoba untuk memisahkan kamu dan juga Rey." Andrea terkejut saat mendengar kalimat terakhir yang diucapkan oleh Yash, saudara kembarnya.
"A-apa?" Tanyanya tergagap karena shock.
Yash mendengus. "Jalang itu, Keysa, dia iri karena butik kamu lebih ramai. Dan dia..." Yash menunjuk pria paruh baya yang bersimpuh dihadapan mereka dengan tatapan tajam yang tak teralihkan. "...dia ingin menghancurkan bisnis keluarga Rey karena anaknya telah di campakan oleh Rey."
"Anaknya?" Tanya Andrea bingung.
"Iya, gadis yang waktu itu dicium oleh Rey di halaman belakang sekolah. Yang bikin kamu nangis dan sakit hati."
"Jadi, mereka bersekongkol untuk menghancurkan aku dan Rey." Yash mengangguk mengiyakan ucapan kembarannya.
"Sekarang, dimana Keysa?" Tanya Andrea.
Yash terkekeh kecil. "Aku memberikannya pada pria tua pemilik club malam untuk dijadikan, ya... kamu tau lah." Ucapnya tanpa beban seolah yang di lakukannya itu bukan apa-apa.
Andrea mendelik kesal. "Keterlaluan sekali. Ya Allah, kembaran aku kok gini banget ya..."
Yash cemberut. "Ih, kamu kan udah di bantuin. Bukannya bilang makasih, malah protes."
"Ya iya lah, Yash. Kamu bayangin aja, seandainya aku ada di posisi keysa, ap-"
"Kamu ngomong apa sih! Jangan aneh-aneh deh!"
Andrea menghela nafasnya kasar.
"Aku kan cuma gak suka kalo ada yang ngusik kehidupan kamu, apalagi bikin kamu susah." Lirih Yash yang masih bisa di dengar oleh Andrea.
"Udahlah, makasih udah bantu aku. Kamu emang saudara kembar ter ter ter terbaik di duniaaaaaaa" ucap Andrea sambil menghambur ke pelukan Yash yang tersenyum bahagia.
***
"Don't touch me! Oh my god, seharusnya aku tidak melakukan apapun pada Andrea dan Rey." Sesal seorang gadis yang tengah diseret oleh pria-pria berbadan seperti raksasa itu. Dia Keysa, orang yang telah bersekongkol dengan Mr. Arnold untuk menghancurkan hidup Andrea dan juga Rey.
***
"Bahkan jalang itu belum menghancurkan hidup Rey, sialan! Aku belum mendapat keuntungan dan aku sudah tertangkap, benar-benar sial." Keluh Mr. Arnold dari balik jeruji besi setelah Yash dan Andrea membuatnya ditahan di sana.
TBC.
Gimana? Masih gantung? Ih masaaaaa. Komen mana komen? Jangan next next mulu...
Ntar malah gak Rea terusin loh😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Childish Boy [REVISI]
Подростковая литератураPERHATIAN! Beberapa part diPRIVATE secara acak. Jadi buat yang belum FOLLOW akun Rea harap diFOLLOW dulu. Hal ini dilakukan untuk mencegah para plagiat yang berkeliaran. Cerita ini murni dari imajinasi penulis, jadi apabila ada kesamaan tempat, toko...