Rea sengaja double up, karena bakal ada kejutan...
Gadis itu menghembuskan nafasnya lelah. Akhirnya setelah perjalanan yang panjang, ia bisa sampai di negara kelahirannya ini. Indonesia.
Ia akan kembali pada pria tercintanya, dan membantu pria itu agar terlepas dari rasa bersalah yang terus membayanginya.
Andrea, gadis itu sendirian sekarang. Yash tidak menemaninya karena harus mengurus perisahaannya disana yang berkembang sangat pesat.
Andrea bisa memaklumi itu, jadi ia sama sekali tidak keberatan jika Yash tidak menemaninya kembali ke Indonesia.
Aldi, tunggu aku. Besok, kita akan bertemu lagi. Batinnya senang.
Besok ia akan kembali bertemu dengan pria yang ia cintai. Apa yang lebih membahagiakan lagi dari itu?
Gadis itu menyetop taksi dan segera meninggalkan bandara dengan senyum yang mengembang.
Sebentar lagi, mereka akan kembali bersama. Tanpa adanya masalah, semoga.
***
Gadis itu berlari menuju gerbang sebuah mansion megah. Ia tak sabar ingin bertemu dengan Aldinya.
Ting tong ting tong
Gadis itu membunyikan bel terus menerus dengan tak sabaran.
Ketika pintu dibuka, nampaklah wajah wanita paruh baya yang sedang menatapnya penuh keterkejutan.
"Bunda..." panggilnya lalu memeluk wanita itu yang masih tercengang menatapnya.
Athaya membalas pelukan Andrea dengan erat, tak lama kemudian melepas pelukan itu.
Ia memandang wajah Andrea dengan sendu, seolah ada banyak kesedihan yang di simpannya.
Sayangnya, Andrea tidak bisa melihat raut sendu itu, ia justru sangat terlihat antusias.
Kemudian ia bertanya. "Aldi dimana, bun? Di kamarnya?" Tanyanya dengan mata yang berbinar antusias.
Athaya melihat itu, tapi ia hanya diam saja. Enggan menanggapi pertanyaan Andrea.
Karena tak mendapat jawaban, Andrea kembali berucap. "Iya lah, dikamar. Ya kan, bun? Emang Aldi mau kemana lagi? Orang sepi gini." Tebaknya sendiri.
"Yaudah, kalo gitu aku mau ke kamar Aldi dulu ya, bun." Pamitnya kemudian melenggang pergi ke kamar yang ditujunya.
Athaya memandang punggung Andrea dengan raut tak terbaca yang tak disadari gadis itu sejak awal.
***
"Al..." panggilnya lalu masuk ke kamar itu tanpa permisi, ia begitu antusias hingga melupakan sopan santunnya.😱
Tapi saat ia masuk, yang didapatinya hanyalah kehampaan.
Ruangan itu kosong.
Dimana Aldi? Batinnya bertanya-tanya.
"Ah, mungkin di kamar mandi..." tebaknya kemudian memutuskan untuk menunggu Rey keluar dari kamar mandi dan berniat mengejutkannya.
5 menit...
10 menit...
30 menit...
Rey tak kunjung keluar dari kamar mandi. Andrea mulai curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Childish Boy [REVISI]
Teen FictionPERHATIAN! Beberapa part diPRIVATE secara acak. Jadi buat yang belum FOLLOW akun Rea harap diFOLLOW dulu. Hal ini dilakukan untuk mencegah para plagiat yang berkeliaran. Cerita ini murni dari imajinasi penulis, jadi apabila ada kesamaan tempat, toko...