13 Ways Into Your Love [2/13]

365 70 2
                                    


Hyung, please deh. Aku sedang tidak terima gombalan,”. Namja itu terkikih kecil mendengar ujaran Kyungsoo.

Hey, Kyungsoo yang ku kenal sepertinya tidak seperti ini. Ada apa denganmu? Kedatangan ‘tamu’, eoh? “, guraunya.

“ Kalau saja bukan karena alasanmu itu, aku tidak akan mau masuk dan pulang bersamamu,” ujar Kyungsoo sebelum akhirnya membuka pintu mobilnya.

Kedua hyung-dongsaeng bermarga Kim menghentikan acara saling tuduh-menuduh satu sama lain saat melihat Kyungsoo masuk ke sebuah mobil berwarna hitam dan dilanjutkan dengan seorang namja yang masuk ke sisi lain mobil itu.

***

Setelah tiba didepan rumah Kyungsoo, Zhoumi, namja yang menjadi ‘supir baik hati’ yang hari ini telah mengantarnya pulang menghentikan mobilnya.

Gomawo, hyung,” ujar Kyungsoo singkat. Jejak Kyungsoo yang keluar lalu diikuti olehnya. Sebelum Kyungsoo membuka gerbang rumahnya, Zhoumi memanggil.

“ Kyungsoo-ah! Besok, aku datang lagi ya,”

“ Tapi aku pulang agak lama hyung,”

Gwenchana. Aku akan menunggu,”

“ Sebaiknya tidak. Aku tidak bisa pastikan kapan urusanku selesai. Lagipula aku tidak mau merepotkan orang lain,”

“ Apa kau masih menganggap aku ini sebagai orang lain, setelah hampir setiap hari mengantar-jemputmu? “

Aissh.. hyuung. Besok saja bicaranya, aku lelahh.. “, rengek Kyungsoo.

Hahh, baiklah. Kau yakin aku tidak perlu menjemputmu besok? “

Sure! “

Ok. Good night, Kyungie! “, Zhoumi-pun kembali masuk ke mobilnya dan pergi. Dan setelah itu, barulah ia bisa masuk kerumahnya.

***

“ Henry hyung! “, panggil Kyungsoo dari ujung lapangan basket. Setelah Henry melihat kehadirannya, iapun berlari kecil menghampiri Henry. “ Hyung, bagaimana? Apa ada perkembangan? “, tanyanya, bermaksud menanyakan soal kertas-kertas yang semalam ia suruh Henry untuk membagikannya pada teman-temannya.

Molla. Yang penting aku sudah berikan semua kertas-kertas itu pada mereka. Clear! Tanpa ada sisa,”

“ Aku tahu bagaimana kau bisa membagikannya habis pada teman-temanmu,” ujar Tao.

(Tao imagines)

“ Ini! Ambil kertasnya atau sepatumu ku buang ke atap sekolah!  “

...

Hey! Kau yang disana! ambil kertas ini atau rambutmu kubuat Mohawk!   “

...

“ Dan kau! Namja gendut! Berhenti makan cokelat dan bagikan kertas-kertas ini sampai habis! Kalau tidak, aku akan masukkan cokelat sebanyak-banyaknya ke mulutmu sama bungkus-bungkusnya! ARRASSEOO!! “

(Tao’s imagine stop)

“ Pasti gak jauh-jauh dari situ,” pikir Tao.

“ Kenapa kau bisa berpikiran seperti itu, Tao sayang? Memangnya tampangku ada tampang preman sekolah apa? “. Tao hanya memutar bola matanya mendengar godaan syaitonirojim by Henry.

PLUK!

Saat sedang duduk untuk beristirahat, tiba-tiba seseorang menutup matanya Chanyeol. “ Nugu? “, tanyanya.

“ Hai Yeollie! “

Ahh, Baekhyun-ah,” ucap Chanyeol lega. Baekhyun memberikannya sebotol aqua segar yang baru ia beli dikantin. Bahkan plastiknya pun belum dibuka. Namanya juga masih baru.

Ja. Kau haus kan? “

Goma,” jawab Chanyeol singkat.

“ Kyungsoo-ah, kalau sudah selesai lebih baik kita kembali ke kel— “, Tao tiba-tiba saja tertegun dan menghentikan kalimatnya. Lidahnya mendadak terasa kelu untuk sekedar melengkapi kalimatnya dengan dua huruf saja.

Kyungsoo hanya dapat tersenyum saat ia tahu Tao seperti itu karena melihat Kris. Kris menghampiri mereka dan sekarang sedang duduk disamping Henry.

“ Kita jadi ke kelas, Tao-ah? “, tanya Kyungsoo. Namun yang ditanyai masih berada diawang imajinasinya. “ Baiklah, hyung. Kami kembali ke kelas dulu ya,” Henry mengangguk dan Kyungsoo-pun segera menyeret Tao kembali ke kelas mereka.

***

Hey, Kyungie. Darimana saja? “, sapa Kai ketika Kyungsoo baru tiba dikelasnya.

“ Aku baru mengurusi tentang pengumuman itu. Oh ya, Suho hyung mana? “

Aissh! Kenapa malah nyari Suho hyung?! “

“ Memangnya kenapa? Dia kan hyung-mu,”

“ Bukan begitu, hanya saja aku tidak suka kau sering-sering menyebut namanya. Apa kau.. tidak merasa lidahmu gatal saat menyebut nama manusia lintah itu? “. Kyungsoo tertawa kecil.

“ Tidak perduli seperti apa kau harus tetap menghargainya,”

Of course yes. Memangnya mau dihargai berapa dia? Ceban won?! “. Kyungsoo lagi-lagi tertawa kecil.

***

Di istirahat kedua, sang hyung-pun menampakkan batang hidungnya didepan sang pujaan.

Hey, baby! “, sapa Suho. Ia langsung duduk disamping Kyungsoo. “ Lagi sibuk ya? “, tanyanya lagi.

“ Tidak terlalu, hyung. Waeyo?

Ani. Aku hanya ingin bertemu denganmu saja. Boleh kan? Apa aku mengganggumu? “, Kyungsoo menggeleng. “ Charane,”

“ Lihat Kai tidak, hyung? “

Molla. Aku juga daritadi mencarinya,”

Oh ya? Soal apa? “

“ Biasa.. Urusan keluarga, antar hyung-dongsaeng,

Ooh.. “, Kyungsoo mengangguk mengerti.

***

Suatu hal yang sangat dilangkakan, Henry tiba-tiba menginjakkan kakinya diperpustakaan. Tapi, bukan tanpa alasan. Ia sengaja kesana karena ada Tao disana.

Cheers.. CKLIK! “.

Henry tersenyum manis setelah berhasil mendapatkan satu snap shot gambar Tao (read: yang sedang membaca buku). Ia tak menyadari tatapan membunuh yang langsung diterorkan Tao untuknya.

Say KIMCHEEE! CKLIK! “, lagi-lagi Henry memotretnya tanpa izin.

Gak punya kerjaan hyung? “, tanya Tao dingin.

“ Ada, emang mau bantuin? “ Tao langsung menutup buku yang dibacanya dan beranjak untuk mengembalikannya ke rak semula, sebelum kemudian berniat pergi. “ Hya! Kenapa kau pergi? Something wrong? “, tanya Henry.

“ Kau tidak punya kelas hyung? Kenapa keluar disaat jam pelajaran? “

“ Kau juga. Bukankah kita sama-sama cabut? “.

Tao menghentikan langkahnya, sepertinya apa yang dikatakan kakak kelasnya benar. Tao terlalu larut dengan buku yang dibacanya, sampai ia melupakan jam pelajarannya.






[Revisi 09:13.  2018.09.29]

ONESHOOT FF [All × D.O]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang