***
Kyungsoo menghabiskan waktunya untuk membaca kata demi kata disebuah buku yang ia pegang sekarang. Mungkin dengan menyendiri diperpustakaan seperti ini bisa membuat otaknya teralihkan dari pertanyaan 'apakah Lay pacarnya Joonmyun atau bukan'. Meski tetap saja ia tidak bisa fokus pada buku dihadapannya. Ia bahkan sengaja mengambil buku sejarah yang merupakan buku kesukaannya.
“ Ehm. “ deheman seseorang membuat Kyungsoo menidurkan buku yang ditegakkanya itu. “ Jadi„„ kau yang bernama Do Kyungsoo? “. Ia terkejut ketika melihat siapa namja yang menghampirinya, yang tiba-tiba saja duduk dihadapannya, padahal seingatnya kursi itu kosong dua menit yang lalu.
“ Lay… hyung? “
“ Aku dengar dari beberapa orang katanya kau suka pada Joonmyun, geuraeyo? “
“ Aku… tidak tahu darimana gosip itu beredar. “
“ Gosip? Kau yakin itu sebuah gosip? Karena dari cerita yang sampai ditelingaku hal itu lebih afdol jika dikatakan fakta. “ ujarnya. “ Geundae gwenchana. Aku tidak akan memaksamu untuk menjawab iya atau tidak tentang hal itu. Tapi aku hanya ingin bilang kalau kau harus punya mental lebih kuat daripada baja jika ingin menjadi 'peserta' baru Joonmyun lovers. Algetji? “.Tanpa menunggu jawaban Kyungsoo, Lay pergi. Kyungsoo sungguh tak mengerti apa maksud perkataan sunbae itu tadi. Peserta? Baru? Lebih kuat dari baja? Apa itu artinya dia marah karena Kyungsoo menyukai pacarnya?
***
Kyungsoo membuka lokernya. Sebuah bunga berwarna merah jatuh tepat diatas kakinya.
Kyungsoo pun meraihnya. Tidak ada tanda pengenal disisi manapun.
Dan ketika ia menciumnya, bunga itu memiliki harum yang semerbak. Itu artinya bunga itu asli dan bukan bunga pelastik.
Iapun menyimpan bunga itu kedalam tasnya dan membawanya pulang.
***
“ …Kau sudah terima bungaku? “
“ Bunga? Oh… jadi bunga itu darimu? “
“ Hmm… Nae. Aku hanya tidak berani memberikannya langsung padamu? “
“ Kenapa? “
“ Tidak apa-apa. Aku hanya tidak mau gosip aneh beredar disekolah. “
“ Arasseo. Aku lupa kalau kau shinsaeng kedua setelah Kris hyung. “
“ Nae? Apa… kau bilang? Shinsaeng? “
“ Nae… Chanyeol hyung bilang itu julukan untuk kalian para sunbae yang paling populer dan punya fans banyak disekolah. “ Jawaban Kyungsoo kemudian disambut tawa oleh Joonmyun.
“ Sunbae yang paling populer dan punya banyak fans disekolah? Chanyeol bilang begitu? “
“ Iya,, aku mendengarnya dari Baekhyun. “
Joonmyun kembali tertawa. “ Aigoo„ kenapa kalian mempercayainya? Tidak ada istilah siapa yang paling populer di SMA EXO Planet. Termasuk istilah shinsaeng atau apalah itu. Aku bahkan tidak tahu kalau aku punya fans. “
“ Tapi tetap saja, kenyataannya seperti itu. Kau dan Kris hyung punya banyak fans disekolah, kalian punya banyak penggemar yang menyukai kalian. Aku bahkan merasa tidak percaya diri jika kau menghampiriku atau jika kami menghampiri kalian. “
“ Sudahlah, tidak perlu fikirkan tentang itu. Kami hanya murid biasa Kyungsoo-ah, mungkin mereka membuat istilah seperti itu hanya untuk bahan lelucon saja. Aku dan Kris juga tidak pernah mendengar ada istilah itu. Kami bahkan juga tidak pernah tahu kalau ada yang menyukai kami disekolah itu. Kami memang sering mendapat kado, tapi kami tidak pernah berpikir kalau itu karena mereka menyukai kami. Aku bahkan tidak pernah dapat ucapan 'suka' dari siapapun. “ jelas Joonmyun.
“ Jeongmalyo? “
Joonmyun bergeming. “ Hm. Aku selalu menunggu dan berharap akan ada seseorang yang menaruh perasaan padaku. “
~Bagaimana jika itu aku? Bagaimana kalau aku yang menaruh perasaan padamu?~ batin Kyungsoo.
“ Tapi itu dulu. Untungnya sekarang aku punya seseorang yang sangat kucintai. Aku menyukainya dan aku merasa nyaman berada didekatnya. Dia membuatku jatuh cinta dan tidak ingin pernah melepaskan nya. Aku belum pernah merasa senyaman itu dengan orang lain. Dia membuatku percaya dengan cinta pada pandangan pertama. Dia membuatku seperti terlahir kembali. Menatapnya lebih indah dari menatap pelangi. Didekatnya lebih sejuk dari berada dialaska. Dan disampingnya lebih nyaman dari setumpuk bulu angsa. Aku rasa aku tidak akan bisa mencintai orang lain selain dia. “ Joonmyun menghela nafasnya. “ Dia ditakdirkan untuk menyambung tulang rusuk dipunggungku. “
Hening. Ketika Joonmyun usai menjelaskannya, ia tak mendengar suara apapun dari lawan bicaranya itu.Ia menatap ponselnya. Panggilannya tidak dimatikan. Lantas, mengapa begitu hening?
“ Kyungsoo-ah? “, panggil Joonmyun. Tak ada sahutan. “ Kyungsoo-ah, kau mendengarku? “
“ A… Nae, hyung. Aku mendengarmu. Aku masih disini. “
“ Aku kira kau– “
“ Eu.. Hyung, sudah malam. Besok kita lanjutkan lagi ya. “
“ Kajima, Kyungsoo-ah. Aku ingin katakan– “tootootoot. Panggilan dihentikan.
“ …Jwoahae„“ ucap Joonmyun lemas.
Ia menjatuhkan tangannya yang menempelkan ponselnya ke telinganya.
Ia menghela nafas berat.
***
Kyungsoo duduk lemah diatas nakasnya. Ia menatap langit-langit mencegah air mata mengalir dari kelopak matanya yang bundar.
Mengapa ia begitu berharap kalau Joonmyun akan menerima perasaannya. Baekhyun bahkan sudah memperingatinya dengan menyebutkan kehadiran Lay. Seharusnya ia dengar itu.
“ Baboya... “ gumamnya dengan bibir bergemetar.
Ia menggigit bibirnya, mencegah isakan keluar dari bibirnya dan memperdengarkan kepada orang-orang suara tangisannya. Ia tidak boleh menangis hanya karena cinta. Cinta itu tidak menentukan hidup dan matinya. Cinta itu tidak penting. Dunia tidak berakhir jika Joonmyun mempunyai tambatan hati. Masih banyak Joonmyun-Joonmyun yang lain didunia ini.
***
Ketika sedang menyusun buku-buku yang dibacanya kembali ke rak, Joonmyun menghampiri nya. Ia sedikit terkejut memang, tapi ia tak begitu lama menatap Joonmyun.Joonmyun melihat penampilan yang berbeda dari Kyungsoo hari ini. Dia memakai kacamata. Joonmyun begitu serius memandangnya.
“ Wae irae? Tidak biasanya kau memakai kacamata? “, tanya Joonmyun namun Kyungsoo tak menjawab.Joonmyun lalu mendekatinya dan menangkup wajahnya. Membuat Kyungsoo kaget 100 ampere.
“ Sepertinya matamu merah.. Bagaimana bisa? “, tanyanya.
“ Aku… hanya terkena busa shampoo. “ jawabnya singkat.Walau kita ketahui Kyungsoo menahan tangisnya semalam, namun tidak dapat dipungkiri bahwa ia akhirnya juga menangis. Dia punya perasaan yang sangat sensitif. Satu malaman dia terus menangis bahkan pada saat tidur. Maka tidak heran jika matanya sembab dan memerah sekarang. Untuk itulah dia menyiasatinya dengan kacamata, agar tak ada yang mengejeknya 'namja cengeng', tapi ternyata ini tidak berhasil mengelabui Joonmyun.
“ Ohya. Aku punya dua tiket nonton untuk malam ini. Aku ingin mengajakmu menemaniku. Itu juga kalau kau tidak sibuk. Eottoke? “
“ Mianhae hyung. Bukannya aku tidak mau. Aku punya banyak pr yang harus kukerjakan malam ini. Jadi sepertinya aku tidak bisa menemanimu. “ ujar Kyungsoo.
“ Pr? Bukankah kalian murid baru? Kami tidak pernah diberikan banyak pr saat menjadi murid baru. “ ucap Joonmyun.Benar jika Kyungsoo berbohong, ia menolak hanya karena tidak mau Joonmyun bercerita tentang seseorang yang disukainya itu lagi. Kyungsoo tidak kuat jika harus disuruh mendengarnya.
“ Geureomyeon, aku memberikannya dulu padamu. Soal kau mau datang atau tidak, nanti kau bisa pikirkan dan memberitahuku. Nae? “, Joonmyun meraih tangan Kyungsoo dan memberikan satu tiket padanya.
***
Didalam kelas, Kyungsoo berpikir panjang. Dia terus memandang tiket berwarna kuning yang masih menempel ditangannya itu. Apakah dia harus ikut? Dia tidak tega jika harus menolaknya. Dia akan merasa menjadi orang paling jahat didunia jika menolak ajakan namja tampan seperti Kim Joonmyun.
SSET.
Revisi 2019.01.01
Happy sungmin day😂😂 bentar lagi Uco sama Ongin ultah ya wkwk
Kado ter-absurd apa yg pengen kalian kasih hayo? Kuy vomment 😗
Me : Durex bwt Uco, video Mario Teguh bwt Ongin
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT FF [All × D.O]
Short StoryNC!!!🔞➕✔ Kalo ada yang pernah baca ff ini emang udah pernah aku share di Acc. Facebook, di Wordpress dan Google Blog official aku ^^ Dulu waktu EXO baru debut bias gw 2, D.O di EXO-K dan Kris di EXO-M !! [#1 in EXODO 2019.02.01]