Bagian Tujuh

261 57 6
                                    

Sakata Gintoki menatap heran adik angkatnya yang sedang sibuk menyiapkan nasi-telur khas Kagura untuk sarapan mereka berdua. Kagura bangun lebih awal, mendahului dirinya--dan tanpa dipaksa gadis itu mau menyiapkan sarapan.

Kagura duduk manis diatas sofa sambil memakan makanannya, dia melirik Gintoki selikas yang masih menatapnya dengan mata ikan matinya. "Ada apa?" Tanya Kagura heran, kenapa Gintoki memperhatikannya sampai segitunya?

"Apa kepalamu tertimpa sesuatu--tunggu! Siapa kamu sebenarnya?" Tanya Gintoki dengan wajah serius yang konyol.

"Ratu Kagura, bodoh! Dan kamu ini siapa?" Jawab Kagura dengan angkuh.

"Lupakan." Kata Gintoki masa bodoh karena kesal dipanggil bodoh, dia juga ikut duduk bersama Kagura dan menikmati sarapannya. Menit berikutnya Kagura telah selesai dan seperti tampak terburu-buru dia meraih tas sekolahnya lalu pergi.

----->

Mitsuba mengetuk pintu rumah Gintoki dengan kesan yang sedikit terburu-buru. Gintoki menggerutu kesal ketika membuka pintu, dia menatap anak-anak di depannya dengan tatapan angkuh. 

"Ada apa?" Tanya Gintoki.

"Kami sudah mau berangkat sekolah, kenapa kak Kagura belum keluar juga?" Tanya Mitsuba, sementara yang lainnya memperhatikan di luar pagar.

"Dia sudah berangkat sekitar 30 menit yang lalu. Jangan ganggu tidurku, bocah-bocah nakal!" Kata Gintoki sambil menutup kembali pintunya dengan agak kasar. Mitsuba menatap yang lainnya sambil mengangkat bahunya. Mereka kemudian berangkat ke sekolah tanpa Kagura.

Meskipun kelihatan tenang-tenang saja, tapi sebenarnya selama perjalanan Sougo tidak berhenti memikirkannya. Tingkah laku Kagura yang tidak biasa. Kemarin pun di tempat memancing, dia dan Yamazaki pulang duluan tanpa mengatakan apa pun. 

***

Sangat pendek. Tapi aku akan berusaha mengupdate dalam waktu yang cepat.

Cahaya di Permukaan Laut (OkiKagu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang