Keputusan Kagura

410 58 8
                                    

Pas lihat tanggal terakhir kapan fanfict ini di perbaharui, ternyata itu satu bulan yang lalu. 😥
Ternyata aku meninggalkannya terlalu lama. Kuharap pembacaku tidak kabur 😵😵

                          * * *

Gintoki mengetuk kamar Kagura, tanpa Kagura iyakan dia masuk ke dalam dengan satu nampan makanan untuk makan malam. Dia meletakan makanannya diatas meja dan duduk di pinggir kasur.

"Bagaimana perasaanmu setelah seharian mengurung diri di kamar?" Tanya Gintoki.

"Aku pikir... aku ingin bertemu mereka."

Gintoki tidak terkejut mendengarnya, dia memang sudah memperkirakan hal ini. "Lalu, setelah bertemu, apa yang akan kau lakukan?"

Kagura tidak langsung menjawab, dia menatap kearah jendela kamarnya yang tertutup. Kagura menghela napasnya dan berkata, "Entahlah... untuk saat ini, aku hanya ingin bertemu dengan mereka. Mungkin, aku akan tahu apa yang akan aku lakukan setelah menemui mereka."

Gintoki diam saja. "Ne, Gin-san..." Panggil Kagura pelan.

"Hmm?"

"Jika... hanya jika... jika aku memutuskan untuk tinggal dengan orangtuaku, kau akan baik-baik saja?"

"Tentu saja tidak, bodoh." Ucap Gintoki pelan dan beranjak pergi meninggalkan Kagura. Sebelum dia pergi, dia menengok kebelakang, "Tapi jika kau merasa lebih baik dengan mereka, jangan memikirkanku, hanya pergi." Gintoki menutup pintu pelan. Dia menuruni anak tangga dengan ekspresi yang hampir tidak pernah dia tunjukan kepada siapapun. "Sebaiknya aku pergi berjalan-jalan keluar dan mulai membiasakan diri." Ucapnya sambil menghela napas panjang dan berusaha menguatkan diri.

Gintoki membuka pintu rumahnya, di depan pintu ada Sougo yang hendak mengetuk pintunya. Mereka berdua saling menatap untuk sejenak. "Ada apa?" Tanya Gintoki dengan perasaan sedikit tidak bergairah.

"Kalian baik-baik saja?" Tanya Sougo spontan.

"Apanya?"

"Maksudku... sejak tadi malam, aku tidak melihat Kagura. Dia pun tidak di sekolah."

"Dia baik-baik saja. Kagura hanya sedang malas."

"Malas? Dan kau membiarkannya? Itu aneh..."

"Ya, karena aku pun sedang malas."

"Begitu... aku akan melihatnya sebentar." Kata Sougo, ketika dia hendak masuk, Gintoki mencegatnya.

"Dia tidur. Jangan mengganggunya sekarang."

"Ada hal mendesak yang ingin kuceritakan kepadanya."

"Tahan untuk lain kali... ah, kupikir tidak ada lain kali, mulai sekarang, kau harus membiasakan diri untuk tidak melihatnya."

"Ya!?"

"Lagi pula, kalian tidak akan terlalu kesepian ketika dia tidak ada. Kalian pun sudah punya teman baru."

"Siapa yang akan tidak... ada?"

"Sudahlah, minggir." Gintoki menyingkirkan Sougo dari depan pintunya dan mengunci pintu rumahnya dari luar agar Sougo tidak bisa masuk. Gintoki pergi. Sougo berdiri mematung di depan pintu sambil berpikir keras, apa yang terjadi? Kemudian dia berlari menuju rumahnya, menemui ayahnya.

"Ayah!" Teriak Sougo. Kondou hampir memuntahkan kopi di mulutnya karena kaget. "Tadi malam aku pulang terlambat."

"Ya. Aku tahu. Kenapa repot-repot memberitahuku?"

"Tadi malam aku tidak terlalu memperhatikan, kupikir... hingga saat ini, aku sudah dua hari tidak melihat Kagura."

"Lalu kenapa memberitahuku?"

Cahaya di Permukaan Laut (OkiKagu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang