Perasaan Kagura

342 59 5
                                    

Budayakan vote sebelum membaca 😊


                      ---

Kagura mundur perlahan, berjalan cepat keluar dari hutan. Beberapa jebakan dan panitia coba menakutinya, tapi seolah Kagura sedang butaótidak melihat apapun. Pikirannya kalang kabut, mencoba mencerna, memahami, ada apa? Ada apa dengan pikirannya, ada apa dengan hatinya, ada apa dengan dirinya?

 Tentu saja dia tahu, Sougo menyukai Nobume--Sougo pernah mengatakannya, begitu pula dengan Nobume--Nobume selalu berterus terang. Mereka bersama, mereka berciuman, tidak ada yang aneh dengan hal itu. Yang aneh hanya, dia.

 Kagura mengambil sepedanya, melaju dengan kecepatan tinggi menuju rumahnya. Jalan raya di desa gelap, tidak peduli jika dia jatuh nantinya, rasanya mungkin tidak akan sesakit hatinya saat ini. Benar, dia kesakitan. Rasa sakit yang sangat memilukan--seolah-olah, ini pertama kalinya dia menyadari bahwa dia punya hati. 

Kagura tiba-tiba terseduh, merintih dan terisak. Air matanya menetes, deras dan dia membisu. Jantungnya menggebu dengan deru angin yang diterjangnya. Pikirnya, kenapa sekarang? Kenapa terjadi sekarang, perasaan bodoh yang bernama cinta ini menghampirinya?

Dalam pikirannya, di masa depan selalu ada Sougo bersamanya, tapi--dia tidak pernah membayangkan kebersamaannya dengan Sougo dikarenakan oleh cinta yang seperti ini, dan dia tidak pernah membayangkanóentah cinta atau hal lainnya, akan ada orang lain di antara mereka berdua. Nobume benar-benar nyata ada di sini, menendangnya keluar dari hidup nyaman yang selama ini dia pikir akan selamanya seperti itu.

"Apa-apaan.." gumamnya pelan, memarkir sepedanya di bagasi. Dia sambil mengusap air matanya memasuki rumah dan, samar-samar mendengar suara Gintoki yang sedang berbicara dengan seseorang di telepon.

Kagura berdiri mematung di depan pintu, menatap Gintoki yang terkejut melihatnya."Gin-san... jelaskan, yang barusan maksudnya apa?"

***

Cahaya di Permukaan Laut (OkiKagu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang