Berkumpul Kembali

405 60 4
                                    

Kagura duduk menekuk lututnya sambil membelai rumput-rumput dibawah kakiknya. Dia memperhatikan yang dengancepatnya mengakrabkan diri dengan teman-temannya. Kagura bersyukur semuanya baik-baik saja, tidak seperti yang adadalam bayangannya-mereka sama sekali tidak membencinya, justru seperti dirinya-sangat rindu. Takasugi berhentimengejar bola dan menatapnya sejenak, Kagura tersenyum kepadanya. Pikirnya, laki-laki yang ada di depannya ini samasekali tidak berubah. Masih ramah seperti biasanya. Semua orang juga masih sama, Souyo, Otae, Sinpachi, Yamazaki... mungkin yang berubah hanya dia?

Kagura tersadar dari lamunannya karena setetes air menetes di atas punggung tangannya. Teman-temannya berhentibermain futsal, gerimis perlahan turun, mereka berlari masuk ke dalam rumahnya Gintoki. Hanya berselang beberapa detik, gerimis berubah menjadi hujan lebat. Kagura berdiri di depan pintu, menatap kearah langit sore yang gelap, memperhatikandengan hati yang kosong-bergumam, "Aku merindukannya..."

"Merindukan siapa?"

Kagura terkejut dan menatap kakaknya dengan marah. "Sudah kubilang jangan muncul tiba-tiba!"

"Jangan sering melamun. Ayo masuk, nanti sakit." Kamui menarik tangan adiknya.

"Ngomong-ngomong, kakak... kapan pulang?"

"Aku sedang libur semester, selama tiga bulan." Jawab Kamui sambil tersenyum menggoda adiknya.

"Jadi maksudnya, kau akan terus memakan beras kami selama tiga bulan?"

"Yaaa."

Kagura menatap punggung Kamui yang menjauh darinya sambil tersenyum pelan. Dia menyukai situasi di mana kakaknyajuga berkumpul bersamanya.

"Kagura, cepatlah. Makanannya sudah siap." Souyo datang menarik tangannya Kagura, mengajaknya ikut berkumpul denganyang lainnya. Dia dan Otae membantu Gintoki memasak makanan penyambutan untuk Kagura sekaligus merayakanbertemunya Kagura dengan keluarganya.

Mereka menyantap makanannya sambil mengucapkan guyonan-guyonan ringan, kemudian tertawa bersama-sama. Meskipun di luar hujan deras sedang turun, tapi kebersamaan mereka terasa sangat hangat.

"Ngomong-ngomong, siapa saja yang akan ke festival?" Tanya Souyo di tengah obrolan mereka. Kagura menatap Souyomeminta penjelasan.

"Festival... apa?"

"Festival Tani. Tiga hari lagi di pusat kota." Jelas Sinpachi.

"Ah, sebentar lagi musim tanam akan di mulai." Gumam Kagura. Kemudian dia menatap kakaknya, "Kami mengadakanfestival sekali setahun setiap sebelum mulai bercocok tanam. Juga melakukan doa bersama memohon kepada Tuhan agar tanaman kami terbebas dari kesurasakan dan bisa di panen dengan hasil yang memuaskan."

"Ohhh... sepertinya menarik." Kata Kamui.

"Ya. Kakak mau pergi? Kupikir aku ingin pergi, benarkan Gin-san?" Kagura menatap Gintoki meminta ijin.

"Ya. Aku juga akan pergi." Jawab Gintoki, yang lainnya juga mengangguk akan pergi.

"Bagaimana kalau kita berangkat bersama saja? Kita bisa menggunakan mobilnya Gintoki-sensei... boleh, kan?" Tanya Otae, setengah... mengancam?

"Terserah." Jawab Gintoki, dan semuanya tersenyum.

***

Cahaya di Permukaan Laut (OkiKagu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang