Karena kamu, aku seperti ini

345 45 3
                                    

Kagura terbangun--terlalu subuh. Dia menatap langit-langit kamar, menenangkan pikirannya kembali. Dia merasa seperti ingin menghilang saja, dari pada dipermalukan seperti tadi malam. Di rumahnya Sougo, malam tadi, ada Gintoki, Takasugi dan  seluruh keluarganya--diundang makan malam oleh Kondou, dan Mitsuba berteriak bahwa mereka berdua berciuman.

Bagaimana dia akan menghadapi semuanya? Terutama Sougo?

Kagura memutuskan keluar dari rumah--ke sekolah sebelum seorang pun bangun.

Dia membuka pagar pelan-pelan, di saat hari masih terlalu gelap. Pikirnya, dia akan sendirian--tapi Sougo juga berpikiran sama dan mereka saling menemukan satu sama lain. Di depan pagar mereka masing-masing, mereka saling menatap canggung.

"Pa-pagi." Sapa Kagura canggung, sambil tersenyum.

"O, pagi."

"Cepat juga kau keluar rumah..."

"Begitu juga denganmu."

"Ada yang harus kukerjakan di sekolah... maksudku... tugas bahasa inggrisku belum selesai." Kata Kagura, berbohong.

"Baiklah. Sampai bertemu di sekolah." Jawab Sougo singkat, dia mengendarai sepedanya dan meninggalkan Kagura begitu saja.

Kagura melototinya kesal. "Apa-apaan. Bagaimana bisa dia pergi begitu saja? Konyol. Bukankah tadi malam dia mengatakan ingin hubungan yang mendebarkan? Apa semua itu hanya candaan? Waaah... sulit di percaya. Dia mempermainkanku? Baiklah, Sounyet, ini memang sangat mendebarkan sampai-sampai aku ingin menendangmu hingga terbang ke angkasa. Huff!" Kagura mengomel sendiri. "Wahhh, bagaimana bisa aku terjebak permainan konyolnya, bagaimana bisa aku berdebar hingga semalaman kesusahan tidur hanya karena ucapannya yang bodoh?" Dan bla... bla... bla. Sepanjang jalan menuju sekolah, Kagura masih mengomel.

                                 * * *

Kagura membanting tasnya di atas meja, Sougo yang sudah ada di kelas duluan, pura-pura tidak memperhatikan. Kagura duduk dan dengan sengaja membuat suara di setiap gerakannya, agar Sougo terusik dan benar-benar sadar akan kehadirannya.

"Masa bodoh dengan hal-hal yang dewasa dan mendebarkan, dia hanya menjahiliku. Sounyet sialan." Gerutu Kagura dalam hati, kini dia pura-pura sibuk dengan buku-bukunya, tanpa sadar bahwa Sougo diam-diam mencuri pandang kepadanya.

                                 * * *
"Ayo ke kantin, Sounyet." Ajak Kagura, saat jam istirahat tiba. Benar, Kagura memutuskan untuk tidak memikirkan apa yang terjadi semalam, lagi pula, dia beranggapan bahwa Sougo hanya mengerjainya. Kenapa harus gugup dengan hal-hal konyol.

"Aku ada urusan." Jawab Sougo menghindar, dia keluar dari kelas dan meninggalkan Kagura yang sedang kebingungan.

"Apa dia sedang menghidariku? Kenapa?"

Kagura terlalu kesal sampai-sampai melupakan rasa laparnya. Dia memutuskan ke ruang klub. Rasa kesalnya hilang begitu saja ketika melihat Hijikata yang sudah mendahuluinya, digantikan rasa heran.

"Apa yang kakak lakukan di sini?" Tanya Kagura canggung.

"Bagaimana denganmu?"

"Aku anggota klub menulis, jadi..."

"Begitu juga denganku."

Kagura terdiam. Dia memasuki ruang klub dengan canggung. "Kakak mau kuajari menulis?"

"Tidak. Tidak tertarik."

"Maksudnya? Bukankah dia masuk ke sini untuk belajar menulis?" Pikir Kagura  "Baiklah. Terserah kakak. Aku juga sedang tidak ingin melakukan apapun." Kata Kagura pasrah, dia meraih kursi  dan duduk di dekat Hijikata, kemudian meletakkan kepalanya di atas meja dan berusaha untuk tertidur.

"Bagaimana dengan sekolahmu?" Tanya Hijikata basa-basi.

"No coment." Jawab Kagura seadanya.

                                * * *
Baru beberapa menit Kagura benar-benar tertidur, seseorang menerobos masuk ke ruang klub. Kagura terbangun dalam keadaan kaget dan hampir jantungan, Sougo mendobrak pintu seolah-oleh itu terkunci rapat.

"Ada... apa?" Tanya Kagura dan Hijikata bersamaan, heran.

"Apa yang kalian berdua lakukan di ruangan yang tertutup?" Tanya Sougo, setengah membentak.

"Tidur." Jawab Kagura polos, dan jujur.

... Hijikata menatap Kagura, Sougo menatap mereka berdua bergantian. Hampir kehilangan akal.

"Aku membaca webtoon." Kata Hijakata kemudian, sebagai sesama lelaki, dia sangat paham saat ini apa yang sedang terjadi, apa yang sedang dipikirka Sougo. Dan kata-katanya, membuat Sougo sedikit tenang dan merasa agak malu.

"Oh... lanjutkan." Ucapnya lirih.

"Kenapa ... kau ke sini?" Tanya Kagura kemudian, setelah sedikit bisa menenangkan dirinya kembali.

"Aku...? Aku..." Sougo gelagapan, mencari alasan yang tepat untuk tingkah lakunya. Dan dia menemukan formulor pendaftaran anggota klub di atas meja. "Aku ingin mendaftar... jadi anggota klubmu."

                                * * *

Cahaya di Permukaan Laut (OkiKagu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang