Tidak ada waktu untuk berdua saja. Mereka selalu ada, hingga tengah malam. Bahkan ketika telah hampir berhasil memisahkan diri, Kagura malah mengantuk, lebih cepat dari pada yang lain. Bagi Sougo, itu luar biasa menyebalkannya.
Kagura sudah tidur, disusul oleh Nobume kemudian Mitsuba. Tertinggal, Takasugi. Kenapa? Kenapa? Kenapa? Sulit sekali. Padahal dulu, saat dengan Nobume, semuanya sangat amat mulus. Lalu kenapa dengan Kagura dipenuhi oleh krikil?
Apa takdir--tidak, takdir hanya omong kosong.
"Aku mengantuk." Kata Sougo kesal, pada Takasugi.
"Aku belum. Temani aku." Ucap Takasugi. Sougo menatapnya kesal.
"Sendiri lebih menyenangkan." Kata Sougo ketus, meninggalkan Takasugi sendirian. Dia berjalan, kembali ke villa. Tiba-tiba terlintas di pikirannya, apa sebaiknya, dia menculik Kagura saja? Tapi segera dia singkirkan pemikiran konyol seperti itu.
***
Kagura sebenarnya tidak mengantuk, dia hanya pergi meninggalkan Sougo. Dia tidak tahan, tidak tahan pada semua gangguan yang Sougo lakukan, dia mengganggu mental dan jiwanya. Bukan tidak suka, tapi terlalu suka. Itulah kenapa, menghindar. Takutnya mati karena terlalu senang.
Apa itu? Dia suka aku? Atau hanya sekedar menggodaku? Tapi tidak pernah terjadi sebelumnya. Harus bagaimana?
Kagura ingin sedikit membahasnya dengan Nobume--yang sedang tidur di sampingnya, tapi tidak enak. Karena masih berpikir bahwa Nobume dan Sougo masih bersama.
Tapi, dia keterlaluan juga. Ini disebut dengan perselingkuhan, kan? Kenapa menggoda wanita lain di depan pacarnya sendiri. Bagaimana jika nanti... aku juga diselingkuhi.
Pak!
Kagura menampar dirinya sendiri.
Aku berpikir terlalu jauh.
Aku bahkan belum memastikan apa yang dirasakan Sougo kepadaku.
"Kau baik-baik saja, Kagura?" Tanya Nobume, dia terbangung karena mendengar suara tamparan.
"Begitulah. Tidurlah lagi."
"Serius, kau baik-baik saja?" Tanya Nobume, agak sedikit memaksa. Kagura bangkit dan duduk, diikuti oleh Nobume.
"Seandainya..." Kagura memberi intro, "seandainya Sougo menyelingkuhimu, kira-kira apa yang akan kau lakukan?"
Nobume tersenyum kecut. "Tidak perlu kira-kira, karena itu sudah terjadi."
"HAAAAAH? Dia selingkuh?"
"Ya."
Kagura syok parah. Dia terdiam lama, dengan mulut menganga. Sougo selingkuh? Dengan siapa? Dasar playboy sialan! Bahkan aku juga ingin dia mainkan?
"Hatinya yang berselingkuh." Lanjut Nobume, membuat Kagura terkejut lagi. "Dia menyukai orang lain saat masih pacaran denganku."
"Saat masih...?"
"Tadi kau bertanya, apa yang akan aku lakukan jika Sougo selingkuh?"
Kagura mengangguk.
"Aku memutuskannya!" Kata Nobume tegas.
Pernyataan itu membuat Kagura kaget, juga, sekaligus lega. Tidak seharusnya dia merasa seperti ini, tapi dia lega. Jadi mereka telah putus, tanpa sepengetahuannya. Pantas saja selama ini hampir tidak pernah terlihat bersama.
"Dia..." Kata Kagura, "berselingkuh dengan siapa? Hatinya..." Tanya Kagura dengan hati-hati, bagaimana jika itu bukanlah dirinya?
"Entahlah. Mungkin, seseorang yang saat ini sedang didekatinya. Mungkin saja kau tahu orangnya, atau mungkin saja itu ka--"
"Terima kasih, Nobume."
Kagura meraih jaketnya dan berlari keluar dari villa, mencari Sougo di pantai, tapi berpapasan dengannya di jalan.
Sougo menatap Kagura dengan gembira. Dia di sini, ini adalah kesempatannya.
"Aku menyukaimu!" Ucap Kagura tiba-tiba.
Sougo membatu, menahan napasnya. Mulutnya tercekat, tidak bisa terbuka.
"Aku mengatakan, aku menyukaimu." Lanjut Kagura. "Sangat sangat suka. Tidak, itu cinta. Aku jatuh cinta padamu, Sougo. Jatuh cinta yang di mana aku tidak ingin kau sakit, di mana aku tidak ingin melihatmu dengan orang lain, di mana aku--"
"Kalau begitu ayo!" Potong Sougo.
"Haah? Ayo apa?"
"Ayo pacaran denganku!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya di Permukaan Laut (OkiKagu)
FanfictionSougo dan Kagura sangat dekat--sebagai teman dan tetangga. Zona nyaman mereka berdua kemudian diusik dengan kehadiran tetangga baru mereka, Nobume dan Takasugi. Tiba-tiba saja, Kagura seperti tersisih sebagai orang yang selalu menemani Sougo, digan...