Hijikata Toushiro resmi menjadi anggota klub Menulis. Di jam istirahat, dia terlihat berasama Kagura--yang mengarahkannya untuk melakukan tugas pertamanya--untuk menulis sesuatu yang berhubungan dengan "tim sepak bola sekolah", bukan berarti tulisannya benar-benar akan di publish, hanya saja, itu latihan untuknya. Dari hasil tulisan pertamanya, Kagura akan tahu kemampuan menulis Hijikata seperti apa.
Sougo, dari lantai dua memperhatikan mereka yang melintas di lapangan sepak bola. Lalu menghela nafas dalam-dalam.
"Itu... kelihatan gawat." Komentar Takasugi yang juga berdiri di sanpingnya. "Mau dibiarkan?"Sougo menatap Takasugi. "Maksudnya?"
"Ayolah, kau mengerti maksudku."
"Aku tidak mengerti." Kata Sougo, mengelak.
Takasugi tertawa pelan. "Padahal aku, sudah menyerah soal Kagura. Demimu, bodoh. Melihatmu menjadi begitu menyedihkan, aku memutuskan menyerah. Kau tahu itu keputusan sulit. Jadi, berhenti bersikap seperti ini. Karena orang yang saat ini bersamanya, sudah pasti tidak sepertiku. Dia tidak akan menyerah pada Kagaru sepertiku."Mendengar kata-kata Takasugi, Sougo terdiam. Tentu saja dia sudah sangat mempertimbangkan semua ini. Tapi, orang lain tidak mengerti situasi di antara mereka berdua seperti apa. Bagi Sougo, mendekati orang asing jauh lebih mudah dari pada mendekati orang yang sudah di kenalnya seumur hidup. Soalnya, salah langkah sedikit saja, hubungan mereka akan rusak.
Sougo menunduk dan bergumam, "Jadi ini memang perasaan itu ya?"
"Ya. Ini adalah perasaan itu." Sambung Takasugi yang membuat Sougo menatapnya tajam.
"Diamlah."
"Tentu saja, itu cemburu!"
"Aku bilang diam!" Kata Sougo sambil menendang Takasugi.
***
Kagura memasukan buku-bukunya ke dalam tas, Sougo memperhatikannya dengan seksama.
"Ne Kagura..." Panggil Sougi.
"Apa?"
"Apakah... aku bisa masuk klub menulis?"
Kagura menatapnya, tanpa ekspresi.
"Hah!?"
"Maksudku...-"
"Siapa kemarin yang mengatakan tidak akan pernah mau meskipun aku memberinya waktu satu tahun untuk memikirkannya!?"
"Itu..."
"Wah, ternyata kau plin plan juga."
"Bukan seperti itu..."
Pok! Pok! Kagura bertepuk tangan, "ada apa ini? Kenapa tiba-tiba?" Kata Kagura dengan nada mengejek.
Sougo memukul meja dan bangkit berdiri, "lupakan.. lupakan. Hanya bercanda. Lagi pula, aku hanya bertanya--tidak ada niat sedikitpun untuk masuk. Lupakan." Sougo meninggalkan kelas dengan perasaan sangat malu. Sampai tasnya pun dia lupa.***
"Ini!" Kagura melempar tasnya Sougo di atas kasurnya. Sougo yang sedang tiduran bangun menatap Kagura.
"Aku sengaja meninggalkannya." Kata Sougo. Kagura tidak menanggapinya.
"Aku pergi." Kata Kagura, tapi tidak dilakukannya karena Sougo dengan sigap meraih tangannya.
"Apa aku saja tidak cukup untukmu?"
"Hah?"
Sougo berdiri, dia mendekati Kagura. Mereka saling bertatapan. "Aku pernah membaca sebuah novel--yang ceritanya cukup menarik--katanya... hubungan persahabatan di antara laki-laki dan perempuan itu tidak akan pernah berubah jika, salah satu diantaranya tidak berani selangkah lebih maju. Seperti ini..."
Sougo mengambil langkah dan memperkecil jarak diantara mereka, hingga benar-benar hanya tersisa sejengkal. Kagura menahan nafasnya."Hubungan seperti apa... yang ingin dirubah diantara kita?" Tanya Kagura pelan.
"Entahlah... mungkin, hubungan yang mendebarkan, yang dewasa... yang... aku yakin kau bukan anak-anak lagi, sehingga kau tidak mengerti maksudku."
Kagura memberanikan diri menatap Sougo, "Apakah... hubungan seperti ini yang kau inginkan?"
"Ya."
Kagura tidak tahu harus mengatakan apa. Hal ini di luar dugaan. Tentu saja dia menyadarinya, Sougo bersikap berlebihan padanya akhir-akhir ini. Tapi dia hanya tidak menyangka perkembangannya akan berjalan secepat ini. Jadi, bingung harus menyikapi seperti apa. Dan di saat mereka saling bertatapan dalam diam, Mitsuba yang datang untuk memanggil mereka berdua makan malam berdiri menganga di depan pintu.
"AYAAAAAAHHHH! Kak Sougo dan kak Kagura sedang berciuman di kamar." Dan dia berlari menuruni tangga sambil di kejar oleh Kagura dan Sougo.
***
Karena asramaku kemasukan kecoa, jadi kita diunsingkan ke tempat lain sampai pembasmian kecoa selesai. Di tempat pengungsiang menganggur, karena bosan, menulis saja. 😆😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya di Permukaan Laut (OkiKagu)
FanfictionSougo dan Kagura sangat dekat--sebagai teman dan tetangga. Zona nyaman mereka berdua kemudian diusik dengan kehadiran tetangga baru mereka, Nobume dan Takasugi. Tiba-tiba saja, Kagura seperti tersisih sebagai orang yang selalu menemani Sougo, digan...