24

2.6K 410 106
                                    

Guardian



"Jebal... jebal... jebal... semua baik-baik saja...."

"Semua akan baik-baik saja..."

.

Yerim memikirkan apa yang ia mimpikan di kelas. Bisa-bisanya dia bermimpi di kelas dosen cuek itu? astaga...

"Yerim?"

"Ya eonni?"

"Kenapa kau memukuli dahimu?"

Yerim terlihat salah tingkah. Ia menggelengkan kepalanya menghapuskan bayangan buruk yang menghantuinya. Ia tak akan membuat Joohyun khawatir.

Yerim meletakkan tas ke bangku penumpang bagian belakang. Ia juga lupa menghilangkan mode silent ponselnya. Sudah menjadi kebiasaan jika masuk ke dalam kelas, ia membuat ponselnya dalam mode silent. Tak menyadari jika nama Jungkook berkali-kali mencoba menghubunginya.

"Bibi sungguh-sungguh di rumah kan, eonni?"

Joohyun mengangguk. Ia merasa sedikit ganjil dengan mobil yang ia kendarai. Wajahnya menunjukkan kebingungan dan itu menarik perhatian Yerim.

"Eonni, wae?"

"Ani, aku merasa ada yang aneh dengan mobil ini."

Yerim teringat mimpinya. Disana ada Joohyun juga. Tidak. Ia tak ingin mempercayai mimpinya. Tidak boleh. Ini tak boleh terjadi.

Joohyun berkali-kali menginjak pedal rem. Tapi tak berefek. "Kim Yerim! Mobil ini disabotase!!!" panik Joohyun.

"Astaga! Bagaimana ini eonni?" yerim melirik tasnya. Ada sticky note yang menempel di tas dan ia tak menyadari itu. Yerim yang sedikit panik, meraih sticky note dan membaca kata yang tertera. 'Your Last Day'.

Joohyun tak peduli apa yang Yerim lakukan. Ia berusaha mengendalikan mobilnya. Joohyun memang panik, tapi orang itu dengan mudah mendapatkan ketenangan kembali. Ia fokus agar mobil yang ia kendarai tetap di jalur.

"Eonni, kita mau kemana?"

"Tenanglah. Kita harus cari jalanan yang agak sepi," ucap Joohyun yang baru saja mengambil jalan sebelah kiri. Entah menuju kemana yang terpenting, mereka harus menghindari jalan utama.

"Bukan pintu itu, dan lompatlah, Yerim," pinta Joohyun.

"Aniya... bagaimana denganmu.."

"Jangan membantah! Lompat. Buka pintumu sekarang! Mobil ini akan hancur nanti."

"Shirreo! Aku akan lompat kalau eonni juga lompat!"

"Aku juga akan menyusulmu. Selama kau melompat, aku akan mengendalikannya semampuku. Cepatlah, Yerim!"

Perdebatan membuat konsentrasi Joohyun pecah. Wajahnya begitu panik karena mobil semakin sulit dikendalikan.

"Eonni ada motor!" jerit Yerim.

Joohyun segera membanting stirnya. Suara tabrakan terdengar begitu keras. Meski suara jeritan dua perempuan di mobil begitu kencang, tapi suara tabrakan yang sangat keras mampu meredamnya. Kap mobil benar-benar rusak, bahkan tutup kap mobil terbuka mengeluarkan asap. Kaca bagian depan hancur, karena mereka menabrak sebuah pohon dan buah dari pohon itu beberapa berjatuhan.

Yerim aman. Joohyun segera melepas safety belt-nya dan memeluk erat tubuh Yerim tepat sebelum tabrakan. Melindungi dari pecahan kaca dan itu membuat tubuh Joohyun sendiri, terutama di bagian pinggang menabrak dashboard mobil, belum lagi pecahan-pecahan kaca yang menempel di rambut.

13 PSYCHO √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang