HELP ME
●
●
●
●
●
Yerim mengaduk susu coklat dihadapannya dengan malas. Sandwich yang dipesan juga belum dijamah. Menunggu adalah hal yang menyebalkan bagi Yerim, dan saat ini ia sedang menjalaninya. Bae Joohyun, kakak sepupu yang menemaninya sedang melahap sandwich tanpa memperdulikan Yerim yang terlihat bosan.
"Kenapa tak kau makan sandwich-mu?" Joohyun mengambil tissue untuk mengelap sudut bibirnya.
"Aku sedang tak ingin sandwich eonni. kenapa kau memesankan sandwich? Aku ingin kopi putih. Kenapa malah susu coklat?"
"Kau picky sekali kalau sama makanan," desis Joohyun. "Jangan minum kopi terlalu sering. Kau sudah banyak mengonsumsi kopi dan hidup tak sehat. Sekarang, minumlah susu itu sembari menunggu Seo."
Yerim mendengus kesal. "Aku tak picky eonni. Aku bisa makan apapun. Tapi, kali ini aku hanya ingin minum kopi. Hemmmm...," namun, Yerim akhirnya menyeruput susu coklat yang masih panas. Jari lentiknya terulur untuk mengambil sepotong sandwich dan menggigitnya sedikit kasar.
"Pagi....," wanita bertubuh tinggi dengan rambut panjang dibiarkan tergerai, tersenyum menyapa Yerim dan Joohyun.
"Pagi eonni...," balas Yerim.
"Maaf menunggu lama," wanita itu berganbung dengan Yerim dan Joohyun. Ia duduk disalah satu kursi kosong yang tersedia.
"Tak apa, eonni. santai saja," jawab Yerim. Ia tersenyum datar sebelum membenarkan duduknya.
"Apa yang membuat dokter Bae kemari?"
Joohyun menelan kunyahan sandwich-nya sebelum menjawab. "Aku hanya mengantar Yerim. Dia tak mau membawa mobilnya sendiri dan memintaku untuk mengantarnya, Seo," jawab Joohyun.
"Apa yang membuat princess kemari? apa ada hal yang penting?"
"Tentu saja, eonni. Tapi," Yerim menoleh kesana kemari, memastikan tak ada orang yang tak diharapkan datang.
"Eomma-mu belum datang. Kau ini bagaimana, anaknya masa tak tau kalau eommanya belum berangkat ke klinik."
"Seohyun eonni menyebalkan!" kesal Yerim. Sudah jadi rahasia umum jika hubungan ibu dan anak itu bak es yang berada di kutub. "Eonni kenapa betah bekerja disini, dibawah pimpinan wanita es itu."
"Kim Yerim...," tegur Joohyun membuat Yerim meringis, lalu kembali fokus pada Seohyun.
"Eonni, apa kau tau orang yang mengalami DID?"
"Iya. Kepribadian ganda, kan? Orang yang mengalami krisis identitas. Kenapa?"
"Apa itu bisa disembuhkan? Atau ada penyebabnya?"
"Kenapa kau menanyakannya? Kau ingin menyembuhkan temanmu atau bagaimana? Dan lagi, ingat Yerim, kau itu belajar di dunia fashion. DID tak ada hubungannya dengan itu."
Yerim melengkungkan bibirnya ke bawah. Apa orang biasa tak boleh tau tentang DID? Kenapa harus ditutupi?
"Yerim, DID itu orang yang tak terduga. Jadi, saranku, kau jauhi orang seperti itu. Pemicu DID itu bisa terjadi karena masa lalu dia. Trauma itu juga bisa membuat orang mengidap DID."
KAMU SEDANG MEMBACA
13 PSYCHO √
Fiksi PenggemarHidup memang tak mudah. Ada tantangan dan ada ketakutan. Ada keberanian juga ada halangan. Semua terjadi begitu alami. Seorang lelaki yang tak mampu memahami dirinya dipaksa untuk menguatkan diri dan bersikap lebih berani untuk bertahan hidup. Sed...