25

2.8K 436 160
                                    

50:50





Myungsoo menahan geram melihat siapa yang dengan berani menampakkan batang hidungnya di depan dirinya kini. Mendengar cerita dari Jungkook membuat perasaan benci membuncah. Bagaimana bisa seorang wanita, tidak, tapi seorang ibu tega membiarkan puterinya jatuh ke dalam lingkaran yang mengancam nyawa. Tidak, Myungsoo tak akan membiarkan wanita itu masuk kedalam rumah.

"Myungsoo, aku mendengar Joohyun kecelakaan. Apa yang terjadi? Bagaimana bisa?"

Myungsoo terdiam. Ia hanya menatap sinis wanita dihadapannya. Joohyun? Anaknya juga terlibat dan ia rela datang demi Joohyun? Bahkan anaknya yang masuk rumah sakit karena dirinya tak diperhatikan? Ibu macam apa dia.

"Appa," seru Jaemin yang baru tiba. Ia tersenyum cerah karena belum tau apa yang terjadi. "Eh?" Jaemin ingin menyebut kata eomma. Tapi, untuk sekarang itu terasa berat.

"Jaemin, masuklah."

"Jaemin, kau baru pulang?" tanya Soojung dengan senyuman yang begitu lembut.

"Kim Jaemin! Masuk!"

Jaemin tersentak mendengar nada tinggi yang dikeluarkan sang ayah. Ia segera masuk tanpa peduli dengan wanita yang menatap sendu padanya. Soojung tetap menyayangi Jaemin karena anak itu adalah anak yang penurut dan kebanggaannya, tapi, detik ini , ia menyadari tak ada tempat dihati Jaemin untuknya lagi.

"Myungsoo," panggil Soojung yang melihat Myungsoo berbalik tanpa mempersilahkannya masuk.

"Pergilah," ucap Myungsoo tanpa berbalik.

"Myungsoo, ijinkan aku menjenguk Joohyun. Aku khawatir mendengar kabar mobilnya meledak. Ijinkan aku masuk."

"Kenapa paman tak membiarkannya masuk?" Sooji keluar dari rumah dengan tangan yang bersedekap.

"Bukan urusanmu, Sooji."

"Dia ingin menjenguk adikku. Apa itu salah?"

"Pergilah dari sini, Soojung! Aku muak melihat wajahmu!"

Soojung terkejut bukan main. Pertama kalinya Myungsoo benar-benar memberikan tatapan kebencian. Kenapa bisa? Dan apa alasannya?

"Kau datang kemari untuk menjenguk Joohyun. Ibu macam apa kau? Anakmu berkali-kali sakit hati dan fisik karenamu, kau tak peduli. Dia juga terlibat kecelakaan dengan Joohyun, kau juga tak peduli. Pergi! Jangan munculkan wajahmu dihadapanku lagi! Pergilah bersama orang yang selalu bersamamu!"

Soojung membeku mendengar ucapan Myungsoo. Pria yang pernah menajdi suaminya itu telah hilang dibalik pintu yang tertutup. Menyisakan Sooji yang menatapnya iba –terkesan dibuat-buat-- .

*

Yerim menggenggam tangannya kuat. Gadis itu terlihat sangat gelisah dalam tidurnya. Keringat dingin mulai bercucuran.

"Kim Yerim..," bisik Jungkook. Ia yang menidurkan Yerim di tempat tidur dan menjaganya ketika mata gadis itu terpejam. Ya, Yerim tertidur ketika berada di pelukan Jungkook.

Melihat Yerim tak kunjung membuka mata, Jungkook sedikit menaikkan oktaf suaranya. "Kim Yerim, bangunlah..."

Mata Yerim terbuka dengan sedikit reaksi tubuh seperti seseorang yang terkejut. Ia melirik ke samping, mendapati Jungkook yang menatapnya khawatir. "Jungkook.. aku..."

"Lupakan. Kau mimpi buruk? Jangan kau ceritakan, lupakan," Jungkook mengusap peluh Yerim. Ia sengaja menunggu Yerim, karena khawatir ia akan mendapatkan mimpi buruk. Misi Jungkook ketika menjaga Yerim adalah, memutus mimpi buruk Yerim agar ia tak terlalu lama di dunia mimpi.

13 PSYCHO √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang