10

3.2K 512 114
                                    

Twins


"Happy birthday to you... Happy birthday to you... Happy Birthday, Happy Birthday, Happy Birthday to you..."

"Kalian, tiuplah lilin ini," suara berat seorang lelaki.

"Oppadeul, selamat ulang tahun!!!"

Sebelum lilin mati, seorang wanita mengambil kue tart kecil dengan angka tiga belas diatasnya. "Eitss, tidak boleh. Jangan ditiup sebelum mengucap harapan kalian."

"Ne, eomma," jawab dua suara berbeda, serempak.

"Sudah?" kembali terdengar suara berat seorang lelaki yang nampaknya adalah kepala keluarga di keluarga kecil itu.

"Mmmm.."

"Hana... Dul... Ssee"

Brak

"Kau..."

"Ini sudah waktunya... kau tak bisa lagi mengelak dariku..."

"Bawa anak-anak pergi. Dia orang jahat..."

Semua terjadi begitu cepat. Bayangan-bayangan mengerikan terjadi tepat dihadapan sepasang mata dari anak berusia tiga belas tahun. Sepasang mata yang akhirnya menyimpan kepedihan hingga saat ini.

.

"Tidak!!!!"

Terengah-engah, Jungkook terengah-engah karena ingatan itu muncul kembali. Ia terbangun dari tidurnya di malam hari karena mimpi buruknya. Tangisnya pecah mengingat kenangan pahit di hari ulang tahunnya. Ya, di usia ke-tiga belas, tepat di hari ulang tahun yang biasanya orang nanti-nanti, menjadi malapetaka bagi keluarganya.

"Eomma... appa... Hyung... nae dongsaeng... Mian... aku melupakan kalian selama ini..."

Jungkook menangis.

"Hyung, eodiga? Hyung gwenchana? Nan bogoshipeo..."

Jungkook menarik selimut dan memeluknya sembari menangis ketakutan. Nafasnya kembali terengah-engah. "Jebal, Kei.. jangan menyiksaku seperti ini, aaarrghh!"

*

"Hey, kau dapat mimpi buruk lagi?"

Lelaki berkacamata yang kini mengamati segelas air putih ditangannya itu mengangguk. "Like usual. Aku tak terkejut lagi, noona."

"Aku pikir membuatmu tinggal di New York bisa membantumu melupakan masa kelam itu, boy. Sekarang kau adalah tuan muda Cho, jadi, bisakah kau hidup senormal mungkin?"

"Aku sudah melakukannya, Noona... hanya saja, mimpi buruk tak bisa dikendalikan. Aku bukan pengendali mimpi."

Wanita yang merupakan kakak dari lelaki yang terjaga karena mimpi buruk itu mengambil gelas yang berisi air putih. Ia berniat melanjutkan tidur yang terganggu karena rasa hausnya. "Jimmy Cho, itulah dirimu yang sekarang boy. Bahkan, itu adalah jati dirimu setelah kau menjadi bagian dari keluarga ini."

Lelaki yang bernama Jimmy Cho itu hanya terdiam. Ia sekarang adalah bagian dari keluarga besar Cho, dimana, dia harus bisa menjadi kebanggaan. Tak terpaku pada masa lalu dan mimpinya. Lalu, sekarang, jika ia berharap untuk bernostalgia dengan masa indah sebelum masa lalu kelam itu datang, apakah salah?

13 PSYCHO √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang