5

3.5K 529 38
                                    

Love Maze

"Perkenalkan cantik.. aku Kei. Mari sering-sering bertemu."

Jungkook kembali mencium Yerim yang masih pingsan. Ia mengecup, menghisap dan melumat bibir tipis itu sembari menahan pening di kepala. Sakit yang begitu menjadi. Kilatan-kilatan masa lalu yang mencekam, dan yang ia benci muncul silih berganti. Sakit yang ia rasa diwakili dengan air mata yang menetes begitu saja, hingga akhirnya gelap menghampiri sosok Jeon Jungkook.

.

Yerim berlari di dalam sebuah labirin, ia tak mengerti apa yang dicarinya di labirin itu. Jangankan yang dicari, penyebab ia terjebak di labirinpun juga ia tak tau. Kabut yang muncul semakin membuat suasana menjadi mencekam.

Srek

"Omo!"

Yerim terperanjat mendengar langkah yang sedikit diseret. Ia melihat ke belakang. Tak ada siapapun. Gelap yang tertangkap netranya. Ia kembali melihat kedepan, semakin terlihat menakutkan karena kabut semakin pekat.

"Sialan! Kenapa aku ada disini!"

Setitik cahaya di ujung labirin muncul. Berjalan semakin mendekat.

"Bagaimana ini? Siapa dia? Itu yang membawa lilin, orang kan?"

Yerim melihat keadaan sekeliling. Sangat mencekam, seolah ia terjebak ke dalam cerita horror yang selalu di tonton kedua sahabatnya.

Tap

Tap

Tap

Langkah yang bergema di setiap dinding labirin. Perlahan namun langkah itu begitu mantap. Yerim tak mampu melihat dengan jelas wajah orang itu, dan ternyata, orang misterius itu tak membawa lilin, melainkan sebuah obor. Hanya tudung dari pakaian yang nampak. Apa itu jubah atau hoodie, Yerim juga tak yakin, tapi dari bentuk tudung yang dipakai, sepertinya ia mengenakan jubah.

"Andwae..."

Lirih seseorang. Orang lain. Karena tempat itu begitu sepi, suara bisikanpun terdengar jelas di telinga Yerim. Gadis itu segera menoleh ke belakangnya. Sebuah siluet yang nampak gemetar. Ia tak melihat dengan jelas wajahnya. Tapi, sejak kapan siluet itu berada disana? Padahal sewaktu ia menoleh tadi, tak ada siapapun. . .

"Nuguya? Kau siapa?" tanya Yerim pada orang yang jaraknya sekitar enam atau tujuh meter darinya.

Tak menjawab, sosok itu malah berlari.

Sret

Yerim menabrak dinding labirin ketika sesuatu yang cukup besar menabraknya. Orang berjubah yang berlari mengikuti orang lain yang terlihat ketakutan. Seperti biasa, bukan takut, namun, rasa penasaran menyeruak. Yerim berlari menyusul dua orang aneh yang ia temui. Meski terseok-seok karena labirin cukup gelap, Yerim tetap berusaha menyusul mereka. Berbekal cahaya yang ditinggalkan obor yang dibawa oleh lelaki berjubah, Yerim tetap berlari.

Brugh

"Kenapa kau menyiksaku?" tanya lelaki yang menahan sakit karena cekikan di lehernya. Lelaki berjubah membuang obornya hanya untuk menghentikan orang yang ia kejar.

"Kau sendiri yang menyiksa dirimu," seringaian terlihat jelas di bibirnya.

"Omo! Kalian! Apa yang kalian lakukan?" Yerim datang dengan nafas tersengal-sengal. Ia terkejut dengan pemandangan di hadapannya. Lelaki berjubah yang mencekik lelaki lain. Lelaki berjubah itu sedikit menoleh kearah Yerim. Namun, jubah yang hanya memperlihatkan bagian bibir serta dagunya itu membuat Yerim kesulitan mengenali wajah dari si pencekik.

13 PSYCHO √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang