Delapan Belas

177 22 3
                                    

.

.

.

.

Cinta adalah ketika kamu menitikkan air mata tapi masih peduli padanya.

Cinta adalah ketika dia tidak membalas perasaan mu tapi kamu masih menunggunya dengan setia.

Cinta adalah ketika dia mencintai orang lain kamu masih bisa tersenyum untuknya.

_____*****_____

Inilah yang paling aku takutkan kenapa aku selalu gamang setiap Hilton mengucapkan kata-kata manisnya.

Aku selalu takut semakin hari semakin terbang tinggi tapi pada akhirnya aku akan terjatuh, terhempas ke dasar bumi, meninggalkan luka dimana-mana.

Aku takut perasaan ini semakin hari semakin dalam dan saat sudah terlalu dalam malah hanya menemukan kegelapan dan terlalu sulit untuk keluar lagi.

Aku bukan orang yang takut ketinggian, tapi nyatanya aku selalu gamang melayang diatas awan. Seolah takut ketinggian, selalu resah saat aku menatap jauh ke bawah, ke dasar bumi.

Sudah seberapa jauh aku terbang??

——Dan hari ini aku jatuh. Rasanya persis seperti dihepas ke dasar bumi. Sakit!

Masih ingat pertemuanku dengan kak Mei yang di acara tunangan Yaya?

Kalian tau siapa itu Kak Mei?

Atau ada diantara kalian yang sudah bisa menebak sebelum aku kasih tau?

Iya. Kalian benar.

Kak Mei adalah temanku di kampung. Rumahku dengan rumahnya cukup dekat, hanya berjarak tiga rumah. Selain tetanggaan kami juga berada di sekolah yang sama, juga satu tingkatan.

Terus kenapa aku manggil kak Mei dengan 'kakak' itu karena memang kak Mei lebih tua setahun dariku. Sebelumnya kak Mei itu kakak kelasku, tapi dulu pernah sakit dan tidak mengikuti pelajaran selama tiga bulan dan itu membuat kak Mei harus mengulang satu tahun, jadilah kami seangkatan. Tapi kami beda kelas, aku kelas IPS dan kak Mei IPA.

Aku dan kak Mei berteman baik. Keluarga kami juga berhubungan baik.

Jadi masalahnya dimana?

Kalian tahu, kan aku dekat dengan Hilton? iya Hilton yang itu.

Dulu, Hilton suka kak Mei, dia sering curhat bagaimana dia tertarik dan mau pdkt ke kak Mei. Meski awalnya cukup kaget tapi aku tetap mendengarkan. Sejak itu aku sering cerita tentang kak Mei ke Hilton, tentang kak mei yang pernah mengulang satu tahun, tentang kak Mei yang begini, kak Mei yang begitu, dengan sangat tulus aku membatu Hilton untuk dekat dengan kak Mei. Dengan kata lain aku pernah jadi mak comblang nya mereka.

"Han, biasanya Mei itu malam-malam ngapain aja?"

"Di rumah ay. Kenapa gerang? Cieee mau ngajak keluar, ya?"

"Ibu nya galak, nggak Han?"

"Galak banar!"

"Serius, dong"

"Hmm....Nggak percaya. Mau aku kasih saran, ndak?"

"Apaan?"

"Kamu main ke rumahku aja, terus ntar kak Mei nya yang main ke rumah aku. Kalo ke rumahku julak(ibu kak Mei) ndak bakal marah. Gimana? Brilliant, kan?" Aku mengedip-ngedipkan mata sok imut.

Hilton mengacak-acak rambutku sambil tersenyum gemas. "Banget! Berkah banget punya teman kayak gini."

Ada beberapa jenis pola asuh orang tua terhadap anaknya pada tahap remaja atau parenting teenagers. Anak pada usia remaja memang harus penuh pengawasan orangtua karena pada masa itulah anak sering terjerumus pada hal-hal yang tidak benar. Setiap orang tua selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya, tidak terkecuali orang tua manapun. Tapi tidak semua orang tua mempunyai pola asuh yang sudah benar.

Long distance Friendzone shitt !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang