Keringat dingin mulai membasahi tanganku aku menggigil hebat aku takut sungguh takut dengan perlahan aku menoleh ke belakang dan yang ku temui adalah wajah yang lebih menyeramkan dari hantu bodohya aku itu wajah neon
Aku menjauhkan earphone dari telingaku berdiri didepan neon dengan dagu terangkat aku tidak akan terlihat lemah di depannya
"Dari mana kau tahu kata sandiku?"tanyaku kesal s
"Tanggal jadian kita"aduh kenapa bisa lupa lagi menggantinnya neon sudah beberapa kali ke mari
"Keluar dari apartemenku neon"nada bicaraku mulai meninggi enak saja dia masuk tanpa izin lagi pula dia bukan siapa siapa lagi dia tidak punya hak aku lagi
"Tidak ane kita harus
meluruskan masalah kita"aku mendengus kesal bagaimana cara mengusirnya dari sini"Pintunya disebelah sana"ujarku lau menunjuk daun pintu yang sudah tertutup kembali
"Tidak anelis aku akan tetap disini sampai masalah kita selesai"kenapa neon keras kepala sekali
"Neon aku capek keluar! " Tegasku neon menghembus napas pelan sambil menggeleng
"Tidak akan pernah anelis"aku menatap mata neon tajam yang ditatap menatap dengan memelas
"Aku kasih waktu kamu sepuluh menit"ujarku neon mengangguk senang seperti diberi mobil sport
"Namanya lyra dia sahabat aku dari kecil yang ternyata dia suka sama aku lyra divonis leukimia sejak usia sembilan tahun dan dokter memperkirakan umurnya tinggal satu bulan lagi orang tua lyra mohon mohon sama aku supaya buat anak mereka senang untuk terakir kalinya "aku menatap neon kenapa dia tidak menceritakan kepadaku
"Aku terpaksa aku tidak tega melihat orang tuannya pertama aku menolak itu mentah mentah meraka bersujud dan mencium kaki ku bagaimana bisa aku sejahat itu tidak mengabulkan permintaan mereka"aku masih diam memandangi wajah serba bersalah neon
"Kau bisa bercerita padaku neon"neon mengakui dia salah harusnya dia berbagi masalahnya padaku bukan memendam sendiri
"Aku tahu aku salah ane tolong beri aku kesempatan kedua"aku menggeleng lelah dihianati
"Sudah kubilang neon tidak ada kesempatan kedua dalam kamusku"neon memandangku sendu sambil menggeleng pelan
"I am please ane "aku menggeleng pelan
"Anelis"sungguh aku sudah memaafkannya tapi menerima kembali rasanya hatiku sudah tidak mampu lagi menerima penghianatan
"Aku memaafkanmu neon tapi kita tidak bisa sama sama lagi"aku menunduk beberapa detik hanya ada hening disini
"Anelis aku akan melakukan apapun agar tetap bisa bersamamu "aku menatap neon aku sudah kapok berurusan dengan pria entah yang dikatakan neon tadi betul atau bohong belakang saja aku tidak ingin lagi berurusan dengan yang namanya pria
"Kamu masih bisa bersamaku tapi hanya sebagai teman neon tidak lebih sudah sepuluh menit neon tolong keluar dari kamarku "kataku
"Ane"wajah neon memelas aku sudah lelah di hianati ditinggal lagi aku capek
"Maaf neon sudah ku bilang kau bisa jadi temanku aku mohon neon keluar dari apartemenku"neon menyerah menyeret kakinya keluar pintu apartemenku aku harus merubah pasword apartemenku sekarang
Maaf ya pendek lagi nggak mood nulis inspirasi juga lari entah kemana
Dan si L bentar lagi datang kira kira gimana kelanjutaanya kita lihat nanti aja
Tolong vote ran komenya
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker
RomanceAnelis hidupnya berubah 180 derajat seseorang yang diyakini pria mengirim foto foto kehidupanya sehari hari merasa risih dan penasaran dengan siapa yang menguntitnya dia mengirim pesan kepada pengirim paket tersebut dia membuat kesalahan dengan meng...