twenty five

3.9K 200 0
                                    

"al kamu masuk kamarku tadi malam"salahkan aku yang mengangangkat topik ini al hanya diam sambil memandang jalan dan entah kenapa aku jadi tidak ingin membahasnya lagi

//

Sepanjang perjalan kini hanya hening yang tersisa aku benci keadaan ini dimana saat tidak ada yang bisa kubicarakan mobil  kami melaju diatas normal membelah kota jakarta yang siang ini tidak terlalu ramai

Kita sampai di kampus sekitar setengah jam kurang dan sama seperti tadi setelah keluar dari mobil al hanya diam  walau kami berjalan beriringan al mengantarkan aku ke
kelas lalu dia pergi kekelasnya yang berada dilantai atas

Kalau biasanya aku tidak akan mengamati keadaan kelas maka sekarang berbeda aku mengamatinya dengan serius disana ada orang yang aku sangat yakin adalah salah satu penjaga al dia benar benar menjagaku dengan ketat dasar sialan aku hanya ingin bertemu dengan kakaku

"annelis kamu datang dengan loish"aku melihat diana teman baiku dengan bingung

"loish?? "jangan jangan mereka cuma tahu nama loish bukan saveri abel alterio

"ya loish fernandez sejak dia masuk dia sudah buat para gadis menoleh dua kali untuk melihatnya"seterkenal itukah al tapi mengapa aku tidak tahu "masa kamu datang denganya tapi tidak tahu namanya"aku diam tergugu mencari alasan tang tepat tapi tidak dapat kutemukan sama sekali

"ya... ya aku tahu hanya bingung bagaimana mereka tahu aku berangkat denganya"dan hanya ini lah yang bisa aku katakan sekarang

"orang haus info tentang loish katanya selama dua bulan disini dia tidak pernah dekat dengan wanita manapun bahkan kamu pasti tahu dengan jen anak disain itu"aku mengangguk mendengar apa yang dikatakanya dengan serius karena ini penting untuku "Dia ditolak habis-habisan" aku diam jen cukup terkenal disini

Ternyata berita tentang Al dan Jane sudah diketahui oleh seluruh anak kampus mungkin hanya aku menurutku masalah begitu bukan lah hal yang harus diketahui

Jam kuliahku selesai pukul tiga sore al menungguku di cafe depan kampus dan katanya dia akan menunggu sampai aku selesai ya terserah dia saja aku juga tidak peduli denganya

Dia duduk disana sambil memainkan hanphonenya yang terlihat sangat serius aku tidak ingin menganggu jadi hanya duduk di depanya dan sekitar tiga puluh menit dia baru menyadari kehadiranku apa yang membuatnya begitu fokus  sampai tidak mengetahui keberadaanku

"maaf aku sedang fokus"aku hanya mengangguk engan menjawab sepertinya bicara padanya adalah sesuatu yang tidak ingin kulakukan "mau ku pesankan sesuatu"aku lagi lagi tidak mengeluarkan suara hanya menggeleng "sedang sariawan ya" aku mendengus kecil lalu menggeleng lagi sepertinya tingkah ku membuatnya bingung

"al aku mau ketemu kevin"kataku secara spontan al melihat kearahku dengan sedikit terkejut aku hanya melihatnya dengan reaksi terkejutnya bukan suatu yang aneh lagi jika dia akan terkejut dengan pernyataanku

" kamu pikir kevin tidak menyetujuinya" aku tergugu mendengar pernyataannya apa mungkin Kevin sudah bertemu dengan Al

" jadi dia sudah menyetujuinya" terkejut tentu saja kapan Al bertemu dengan Kevin " Kapan kalian bertemu" Al hanya diam dia tidak menanggapi dan malah mengajakku pergi keluar katanya sih ingin membeli bahan makanan yang hampir habis di rumahnya

" Baiklah aku akan menemanimu tapi jangan lama-lama ya!"al hanya mengangguk lalu membawa ku pergi

Di dalam mobil suara lantunan lagu mengalun dengan indah ini adalah lagu favoritku sejak 2 tahun yang lalu lagu ini cukup populer pada masanya tentunya lagu ini lumayan lama judulnya Ya Sudahlah

Saat Irama yang paling ku sukai mengalun tanpa sadar aku mengikutinya

Saat kau berharap keramahan cinta
'Tak pernah kau dapat, ya sudahlah
Yeah, dengar 'ku bernyanyi
La-la-la-la, na-na-na, hey-ye-ye ya-ya-ya
De-du de-da de-du de-du-di-dam
Semua ini belum berakhir

Apapun yang terjadi
'Ku 'kan selalu ada untukmu
Janganlah kau bersedih
'Cause everything's gonna be okay

Al melihatku ternyata sudah sejak tadi kita sampai didepan sebuah Mall yang cukup dekat dari Cafe kami memasuki area Mall tepatnya tempat untuk membeli kebutuhan sehari-hari aku melihat Al belanja seperti sudah terbiasa Mengingat Dia hanya hanya tinggal seorang diri tidak membuatku heran akan hal itu belanja-belanjaan al cukup banyak tapi sepertinya itu sudah biasa dilakukan olehnya kami keluar dari area mal untuk menuju parkiran

Suatu hal yang tidak disangka-sangka pun terjadi aku melihat neon di sana berdiri bersama ibunya seperti rutinitasnya di waktu weekend yang akan menemani ibunya belanja dan Mungkin takdir Tuhan kita bertemu di sini aku mungkin sudah mulai gila yang aku tahu ibunya neon masih menganggapku pacaran dengan anaknya padahal hubungan itu sudah berakhir satu bulan lamanya Aku harap tidak terjadi hal aneh-aneh karena kata hatiku mengatakan itu aku takut itu terjadi dan sesuai dugaan Apa yang kutakutkan terjadi ibunya naon Tante vivi menganggapku bermain di belakang Neon Tentu saja itu tidak betul dan walaupun iya aku pacaran dengan Neon aku tidak punya hubungan apapun dengan Al setidaknya itu Yang Ku Anggap

" annelis Apa yang kamu lakukan disini bersama dengannya nya" aku hanya diam tidak menanggapi dan tidak juga membantah tidak tahu apa yang harus dilakukan

Stalker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang