twenty

4.5K 261 0
                                    

Usai menelpon loish dan kami akan berjanji untuk bertemu sore nanti usai kuliah

Hari ini ada tiga mata kuliah pagi dan siang jadi aku bersiap siap untuk pergi kuliah sambil menghapalkan materi untuk dikuiskan hari ini dengan dosen killer itu dan kenapa juga kepalaku sangat sakit sial

Aku memijakkan kaki ke kampus tercinta ini sepeda motorku bertengger manis di parkiran  aku melangkah ke dalam pintu disen yang katannya aku dipanggil ke sana entah untuk apa

Tok tok tok

Irama ketukan pintu dapat di dengar oleh orang di dalamnya dengan baik

"Masuk "seru seorang didalam dari nada bicaranya bisa di simpulkan orangnya bossy

Saat pintu di buka hal pertama yang kulihat adalah dosen umurnya kira kira lima puluh tahun bertubuh gempal pendek dan rambut yang sedikit botak di bagian depannya

"Duduk "ucap dosen bertubuh gempal itu 

Tanpa menjawab aku duduk di sofa panjang dan dua duduk di singel sofa  setelah menutup pintu kembali
"Ada apa bapak memanggil saya" dia menatapku intens

"Tidak ini cuma nilai kamu akir akir ini lebih naik jadi pihak universitas memberikan kamu beasiswa ke new york "aku menyerngit kening heran aku sudah tahu itu minggu lalu ada maksud lain mr.bima memanggilku dan aku yakin itu

"Saya sudah tahu akan itu pak kalau tidak ada yang di bicarakan lagi saya izin pamit "

"Tunggu dulu "mr.bima memegang pergelang tanganku laku menuntut ku lagi duduk didofa bedannya dia duduk disampingku tagannya sudah meraba kemana mana

Aku membalak mata kaget saat tangannya sampai ke paha mengelusnya pelan lantas aku berdiri

"Tolong kesopanan anda!"tegasku pak bima tersenyum mesum

"Anelis sebenarnya kau itu gadis cantik harusnya kau manfaatkan itu"pak bima menahan tanganku mendekatkan wajahnya hendak menciumku aku memberontak kekuatan ku kalah besar dari pria gempal itu ditambah lagi kepala ku yang sedang sakit

Anelis memejamkan matanya takut tubuhnya lelah memberontak walau badan pria di depannya ini gempal tenaganya sungguh luar biasa

Satu menit

Dua menit

Tiga menit

Tidak ada yang terjadi anelis membuka matanya dia meneguk salivanya susah payah lihatlah pak bima tengah di hajar habis habisan okeh pria yang terasa familiar bagiku

Pria itu memutar tubuhnya yang membelakangi ku sambil mengelap sisa darah di sudut bibirnya

"Hai baby i am coming "aku menelan saliva susah payah aku tahu siapa pria ini dia loish fernandez pria penguntit itu

"Hei baby kau mengenaliku bukan ?"aku mengangguk kaku susah payah menahan rasa takut sungguh aura intimidasi sangat jelas dari pria ini

"Lo....lo...loish"sial kenapa aku menjadi gagu seperti ini

Pria bermata sipit itu tersenyum meremehkan

"Kau takut baby "aku tidak menjawab

"Baiklah karena sekarang kita sudah bertemu aku akan membawamu pergi "pergi ? Pergi kemana jangan jangan mau diculiak aku

"Mau ngapain lo "tantangku berani ehhh siapa berani aku pura pura berani

"Sudah kubilang baby aku akan menjemputmu kamu hanya perlu ikut denganku saja maka masalahnya selesai "ikut dengannya oh tidak aku akan di culik

Aku pasti akan diculik ya tuhan tolong aku

"Gue nggak mau"Loish tersenyum miring lalu mengedik bahu acuh

"Aaaaaaaaaaa"teriakan ku tidak di digubris olehnya dia membopongku layaknya karung beras

"Lepasin gue lepasin gue bangsat"aku memukul mukul punggungnya sekuat tenaga tapi dia meringis saja tidak bahkan tanganku yang sakit sekarang

Loish berjalan dengan santai tanpa menghiraukan tatapan orang orang melihat kami tapi tidak ada yang menegur sama sekali bahkan dosen sekali pun aku masih memberontak sampai loish membawaku kedalam mobil

"Jadilah gadis yang baik anelis"ucapnya dingin dan menyerahkan sebuah pil kepada ku

"Apa ini ?"tanyaku bodoh ya jelas lah obat pil

"Minum saja anelis "tekannya lagi aku menelan saliva susah payah

"Minum !"perintahnya masih dengan nada dinginya aku menggeleng pelan itu obat apa

"Minum anelis" tekannya lagi

"Obat apa itu?"loish memutar bola matanya malas

"Kamu sakit kan udah ini minum obat "aku masih ragu sepertinya loish kehilangan kesabarannya

Loish mencengkeram pipiku sampai mulut ku terbuka lalu memasukkan pil obat itu kedalam mulutku obat itu menyangkut di kerongkongan aku butuh air 

Dengan cepat loish memberikan air yang langsung ku terima dengan baik

"Lo gila lo mau bunuh  gue "loish melirik sekilas sopir sudah sejak tadi menyetir malu banget ada orang ternyata selain aku dan Loish

"Itu obat sakit kepala obatnya buat jadi tidur tidut aja pas bangun kita bakalan sampai di rumah "

"Tapi gue ada kuliah"

"Udah aku bilang sama dosen kamu tidur aja "aku keras kepala menahan kantuk yang tenfah menyerang siapa tahu apa yang dilakukannya pas aku tidur

"Dasar keras kepala "aku mendlik marah padannya

Tapi sepertinya obat itu lebih keras dari keras kepala aku tertidur setelah tiga puluh menit bertahan aku terlelap dan tidak tahu lagi apa yang terjadi

Stalker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang