e l e v e n

6.4K 401 4
                                    

Author pov

Wanita cantik itu kini tengah mengerjapkan matanya beberapa kali guna menyesuaikan cahaya yang menembus iris matanya

"Dimana gue "wanita itu memegang kepalanya yang sedikit pusing di sini gelap semuanya gelap tangan juga kakinya di ikat di sebuah kursi

"Udah bangun "anelis mengerjap mata berkali kali pasalnya dia seperti mengenal suara pria ini

"Siapa lo lepasin gue "teriaknya marah sambil meronta ronta agar ikatan tangan dan kakinya bisa terlepas namun nihil tangannya justru menjadi sakit

"Sssst lo aman kok disini"siapa pria ini sejak tadi wanita cantik itu tengah membatin

"Apa mau lo hah?"pria itu diam lalu tertawa mengejek 

"Aku mau kamu "anelis membelalakan mata kaget dia mulai takut jika seperti ini

"Lepaskan aku "cicitnya wajahnya sudah penuh dengan keringat  dingin

"Tidak sekarang nanti setelah kami melakukannya"anelis menelan salivanya susah payah apalagi dengan kata kami berarti pria ini tidak sendiri semoga pikiran negatifnya benar benar tidak terjadi

"Kami?"wajahnya pucat keringat dingin menyucur dati wajahnya

"Hidupkan lampunya!"perintah pria itu

Ruangan tiba tiba penuh dengan cahaya anelis memejamkan matanya lalu secepat mungkin membiasakan matanya dengan sekitar hal yang diliatnya sungguh mengejutkan itu kakanya sedang memegang kue ulang tahun sambil tersenyum hangat padanya dan semua teman temannya ada disini

"Kejutaaaaan!!!!"teriak mereka bersamaan ternyata dia masih berada di apartemennya dia tidak pindah kemana mana

"Ada apa ini?  "Wajah anelis pucat pasi keringat menyusur di wajah putih mulusnya

"Anelis lo sekarang ulang tahun kita kasih kejutan "anelis mulai sadar akan apa yang terjadi

"Ya ampun gue nggak nyangka banget makasih ya kak"kevin kakanya anelis memberikan pelukan hangat pada adik tercintanya itu

"Tapi kak bukannya lo sekarang di kanada ya ?"kevin tesenyum kecil lalu membuka ikatan adiknya itu

"Ini semua demi adik gue meeting gue undur dulu "kevin seorang ceo di perusahan properti di asia yang kini mulai di kenal di eropa perusahaanya semakin sukses saja

"Dan ini pacar gue deira"deira tersenyum lembut kepada anelis kakanya kini sudah mengandeng bule cantik

"Yeee akirnya kakak nggak jomblo lagi"teriak anelis menggema menimbulkan gelak tawa di dalam ruangan itu tapi wajah deira ini terasa familiar baginya mungkin cuma perasaan saja

Pesta ulang tuhun anelis di buat seperti pesta ulang tahun anak kecil usia lima tahun dengan topi topi kerucut kue ulang tahun besar balon balon berwarna warni dan ini semua ide kakaknya tercintanya itu dan saat ditanya kenapa pestanya kayak gini kakaknya cuma bilang

"Ini karena sampai kapan pun kamu tetap adik kecilku "anelis  sangat senang sekaligus kesal dengan kevin yang masih memperlakukannya seperti anak kecil

Kevin sudah asik berbicara dengan deira anelis ditinggal sendiri padahal dia yang ulang tahun tapi semua temannya cuek bebek padanya

"Hei anelis selamat ulang tahun ya" akirnya ada yang peduli padanya .dion kakak kelas deira datang memberikan selamat ulang tahun padanya

"Thanks ya kakak udah datang "dion mengulurkan sebuah kotak berwarna pink fanta mengilap padannya

"Hadiah dari gue "anelis mengambil kotak yang bisa dibilang besar itu walau tidak  terlalu besar seukuran kotak sepatu yang sedikit lebih besar

"Maaf kalau hadiahnya nggak suka"anelis butu buru menyangkal

"Nggak kok kak justru aku yang ngerepotin "dion tersenyum gelisah anelis membuat lipatan di dahinya melihat ekspresi dari cowok berumur 24 tahun itu

"Ada apa kak ?"dion yang tadi hanya diam kini menoleh kearah anelis

"Itu anu...itu"dion berbicara tergagap gagap nampak seperti orang bingung lalu melanjutkan kata katanya "lo mau nggak pergi sama gue akir minggu ini"biasanya cowok tidak berani mendekat lantaran neon selaku pacarnya selalu bersama nya sekarang dia putus dari neon dan kabar itu  pasti sudah menyebar

Anelis terdiam lalu melihat neon berjalan kearahnya. ' baiklah aku akan pergi dengan dion untuk menjaukan pikiranku tentang loish dan neon'batin anelis lalu mengangguk kaku

"Akir minggu jam dua sore ya kak"anelis mengucapkannya pas disaat neon ada di sampingnya

"Nggak ada yang marahkan ane" dion melihat sekilas kearah neon anelis buru buru menggeleng

"Nggak ada kak tenang aja"anelis juga melirik neon yang kini nampak dengan mata sayu

Anelis pov

Tidak terasa jam menunjukan pukul empat sore dan mungkin paket misterius itu datang lagi mungkin dan saat menit itu pas angka 12 bel pintu berbunyi deira menarik napas pelan menuju pintu melihat seorang kurir pengantar surat memberikannya amplop

"Terimakasih"aku tersenyum kepada pengantar pria itu lalu menutup pintu dengan pelan 

"Apa itu dek"aku melihat kevin dan deira yang tengah menatap amplop  tengah di genggamnya

"Paket"ucapku lalu membukanya asal

"Dari siapa itu"kevin masih melihat paket yang masih dipegang anelis lalu membukanya secara perlahan dan benar saja isinya sama foto foto dirinya

Ada sebuah hal menarik menurutku sebuah foto saat anelis memeluk kakanya itu ada sebuah kata kata singkat
"Hai kakak ipar "

Kevin mengerutkan kening saat membaca tulisan itu saat aku tengah berjabat tangan dengan dion

"Jangan selingkuh dariku anelis kau miliku hanya milikku "kata kata posessive seperti itu sudah biasa bagi anelis

"Ini dari siapa dek ?"tanya kakaknya lagi dengan penekanan di setiap katannya

"Namanya loish fernandez itu yang selama ini nguntit aku"

Akirnya ujiannya selesai juga langsung nulis cepet cepet biar bisa apdet hari ini juga

Stalker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang