Aku baru menemukan kakek saat siang hari dia duduk depanku saat aku sedang sibuk membaca novel di perpustakaan
"kamu sudah bertemu dengan alesha"alesha pasti wanita yang ngaku ngaku jadi calon tunanga al
"maksud kakek wanita yang kemarin bersama kakek"kakek mengangguk sepertinya ini persoalan sulit
"iya dia kakek menjodohkan dia dengan saveri"aku mengangguk sekilas terkesan ragu atau apalah aku tidak mengerti dengan diriku sendiri saat ini
"iya sudah kek"aku dan kakek diam selama beberapa menit seperti mencari kata yang terbaik
"begini kakek sudah kenal betul dengan alesha jadi kakek minta kamu mundur supaya saveri bisa tunangan dengan alesha"dia mengusirku aku tidak salah dengarkan setelah cucunya menguntitku sepanjang hari hingga membuatku jenuh dan bosan sekarang dia ingin aku pergi terserahlah
"harusnya kakek datang dari lama saya sudah ditawan empat hari disini bahkan jadwal kuliahku sudah banyak tertinggal lantaran selalu dilarang oleh saveri aku tidak keberatan kok al dengan alesha"entah kenapa kalimat terakir itu benar benar menyesakan dadaku aku bahkan sempat ragu mengatakan itu kakek mengangguk angguk tapi sedetik kemudian lengan ku di tarik paksa hingga aku terpaksa berdiri al menatapku dengan kecewa aku meneguk ludah kasar ini salahku ya ini salahku al mengendongku tidak tahu akan di bawa kemana tapi aku hanya diam
"severi mau lo apain adek gue"al berhenti sejenak menatap kevin aku tidak mengerti mereka berdua hanya diam dan kevin mengangguk aku masih diam mencoba meminta pertolongan pada kevin lewat lirikan mata tapi yang kudapat hanyalah cengiran menyebalkan miliknya
"al.... "belum sempat aku bicara al berkata dengan lambat mirip sebuah lirihan tapi terkesan dingin dan menakutkan
"diam annelis"aku terdiam seketika al membawaku ke kamarnya meletakan ku dengan posisi duduk di atas kasur lantas mengunci pintu
"sekarang baru akan kamu rasakan bagaimana rasanya di kurung annelis"al melangkah pelan kearahku berdiri dengan gaya angkuh
"al bukan begitu maksudku"al tetap diam sorot matanya begitu tajam seperti hendak menembus mataku aku memalingkan wajah aku juga tidak tahu kenapa aku bisa berkata begitu
"jadi apa maksudmu annelis"aku menelan ludah kasar al tidak pernah seperti ini padaku dia selalu bersikap lembut walau aku memperlakukannnya dengan buruk
"aku hanya itu hanya....."aku tidak tahu mau berkata apa aku kembali diam menundukan kepalaku
"annelis kamu pikir ada penguntit yang menunjukan jati dirinya bahwa dia menguntit ada yang memberi tahu kan bahwa dia berada di sekitarmu semua tindakan yang aku lakukan semerta merta agar kamu mengakui keberadaan aku annelis tapi kamu bahkan seolah tidak peduli denganku sudah cukup selama ini pahit yang kutelan annelis walau sikapmu akir akir ini lumayan bersahabat tapi perkataanmu pada kakek tadi mengikis habis kesabaranku sekarang kamu akan lihat bagaiman seorang sevari abel alterio mengikat wanitanya agar selalu bersamanya"

KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker
RomanceAnelis hidupnya berubah 180 derajat seseorang yang diyakini pria mengirim foto foto kehidupanya sehari hari merasa risih dan penasaran dengan siapa yang menguntitnya dia mengirim pesan kepada pengirim paket tersebut dia membuat kesalahan dengan meng...