3 Bulan sebelumnya...
Suara pria yang cukup familiar mengoceh di sebrang sana saat Aland baru saja tiba di rumah kakeknya (rumah masa kecil Aland di Surabaya). Dia baru pulang dari kantor cabangnya di Surabaya dan akan mengemasi barang-barang yang tinggalkan di rumah itu. Dia akan segera terbang ke Batam menangani bisnis yang sudah ia tangani beberapa tahun ini. Aland sudah berada di Batam beberapa tahun dan memegang perusahaan ayahnya yang ada di sana.
Pria bernama Juan yang sedang menelpon Aland merupakan teman masa kecilnya yang juga sahabat baik Aland hingga sekarang. Bahkan Juan merupakan Manager perusahaan Adamson Cooperation di kota ini. Sehingga mereka cukup akrab satu sama lain. “Bro.. Kenapa kau tiba-tiba pulang setelah meeting dan tidak menemuiku sebentar hanya untuk mengucapkan selamat tinggal?” tanya Juan dari seberang sambungan telepon.
“Aku harus segera berkemas brother. Pesawatku terbang jam delapan malam ini. Besok pagi aku ada pertemuan dengan Klien di Batam. Jadi tadi aku langsung mangkir dari kantor setelah meeting usai. Kau bisa datang kerumah jika kau ingin bertemu denganku. Tapi maaf sebab aku tidak bisa menidurimu.” Jawab Aland dengan gurauan yang sering mereka lakukan.
Juan tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Aland. “Kau sudah tidak waras rupanya. Sejujurnya, aku ingin kamu masih stay di sini. Sebab malam ini, aku harus datang di acara birthday party sepupuku. Aku ingin kau berkenalan dengannya, karena itulah kado yang ia minta padaku. Dia sangat menyukaimu sejak dia tak sengaja melihatmu di rumahku. Aku minta tolong supaya kamu mau ikut ke acaranya malam ini jam tujuh malam di D’Amour Cafe. Ada life musiknya juga, jadi aku yakin kau tak akan merasa bosan selama di sana.” Pinta Juan pada sahabatnya tersebut.
Aland nampak berfikir dan menimbang-nimbang keputusannya. Beberapa saat Aland terdiam dan tidak menyahuti perkataan Juan.
Merasa perkataannya tidak mendapat respon dari Aland, Juan memanggilnya kembali. “Hello brother, you there?”
Aland mengedipkan matanya. “Baiklah, aku akan ikut denganmu menghadari pesta ulang tahun sepupumu itu. Akan aku batalkan jadwal terbangku malam ini. Apa aku perlu mencari kado untuknya?”
Juan menyahut cepat setelah mendapat persetujuan dari Aland. “Thankyou brother. Ahh tidak perlu, kau adalah kado terindah untuknya. Ok brother, jangan lupa jam tujuh malam ini di D’Amour Cafe.” Panggilannya kemudian terputus setelah itu.
***
Aland memenuhi janjinya untuk datang ke D’Amour Cafe dengan mengenakan celana Jeans, tshirt berwarna hitam tanpa lengan dan dipadukan dengan jaket kulit warna senada. Pakaiannya mungkin terlihat lebih santai jika mengingat dia akan menghadiri sebuah acara pesta ulang tahun. Dia lebih pantas jika di sebut sebagai berandalan yang nyasar di sana. Aland sudah memasuki Cafe tersebut namun tidak menemukan adanya acara ulang tahun yang sedang di gelar di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny (COMPLETE)
RomanceJodoh merupakan seseorang yang diciptakan oleh Tuhan sebagai pemilik sebagian dari jiwa manusia. Jodoh juga merupakan seseorang yang berada jauh lebih dekat bahkan dari urat nadi kita sendiri. Namun apa jadinya jika jodoh Lucy adalah seorang pria ya...