BAB 10 SURPRISE

3.1K 116 0
                                    

Semoga kalian makin suka Lucy... 😍😍

Happy reading....

Hari pertama Lucy bekerja bersama dengan Aland, harinya berjalan dengan sangat lancar tanpa menuai hambatan sedikitpun. Dia juga cepat belajar dan juga cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.

Ditambah Aland yang setiap 15 menit sekali menghampiri ruang kerja Lucy hanya untuk bartanya ‘ada masalah?’ disaat itu pula Lucy akan mengomel panjang kali lebar dan mengucapkan sumpah serapah pada Aland.

Seperti yang sudah ia rencanakan dari pagi tadi, Lucy berniat untuk membeli beberapa bahan makanan untuk dibuatnya makan malam. Sehingga dia tidak perlu lagi untuk membeli makanan di restaurant. Lucy membereskan meja kerjanya saat Aland keluar dari ruangannya.
Pakaian Aland sudah cukup berantakan kali ini. Dasinya ia biarkan menggantung sembarangan di lehernya. Kancing kemejanya dibiarkan terbuka hingga dua buah kancing. Jas kebesarannya pun sudah ia tenteng di lengannya. “Kau sudah siap untuk pulang?” Tanya Aland pada Lucy begitu ia sampai di depan meja kerja calon tunangannya itu.

“Aland, mungkin kita pulang sendiri-sendiri saja. Aku mau mampir ke supermarket untuk membeli beberapa bahan masakan. Kau bisa pulang duluan, aku mau naik taksi saja. Dan akan aku pastikan aku tidak akan nyasar.” Jawab Lucy masih dengan kegiatannya membereskan meja kerjanya.

Aland mendekati Lucy dan meletakkan jasnya di meja. “Aku bisa mengantarmu kemana pun kamu mau. Aku sama sekali tidak merasa keberatan. Memastikan kamu aman sudah menjadi bagian dari tugasku di sini. Karena kau adalah tanggung jawabku.” Aland membelai rambut Lucy meskipun wanita itu tidak memintanya.

Dengan sigap Lucy menurunkan tangan Aland dari kepalanya. “aku tidak ingin kau mengacak rambutku untuk yang ketiga kalinya Mr. Balder.” Ucapan itu mendapat senyuman lebar dari Aland. Lucy melanjutkan kalimatnya. “Baiklah kita akan pulang bersama. Aku mungkin membutuhkan asisten untuk membawakan barang belanjaanku. Dengan adanya kau di sana akan sangat membantu.”

“Aku bisa menjadi apapun yang kau minta baby.” Ucap Aland dengan ekspresi tengilnya.

Lucy mencodongkan tubuhnya ke arah Aland. Melepaskan dasi Aland yang sudah tergantung berantakan dan membetulkan kancing kemejanya yang terlepas. Dengan hanya menyisakan satu kancing terbuka di bawah kerahnya. “Terima kasih atas kebaikanmu untuk bisa menjadi apa saja untukku. Tapi sepertinya, rayuan itu takkan mampu membuatku merasa terenyuh sir.” Lucy memberikan dasi tersebut pada Aland. Lalu beranjak pergi dari hadapan Aland.

Lagi... Gerakan Lucy ditahan oleh Aland yang sudah menarik tangannya. Sehingga Lucy berada dalam dekapan Aland sekarang. “Jangan pernah berfikir aku sedang merayumu baby. Aku tidak perlu melakukan hal tersebut untuk menarik perhatianmu. Itu cara yang amat kuno untuk wanita seperti dirimu.  Pada wanita di luar sana, aku bisa saja memperhatikan mereka dengan kebohongan yang kubuat. Tapi denganmu? Ahh... Bahkan aku tak mampu menyembunyikan perasaanku sendiri. Semua mengalir begitu saja." Alang menunduk melihat kerah kemejanya. "Terima kasih karena kau sudah membenarkan penampilanku. Meskipun awalnya aku kira kau ingin mengajakku bercinta di sini karena kau melepas dasiku dengan wajahmu yang....”

Tanpa berfikir panjang, Lucy melayangkan cubitan di perut Aland. “Berhentilah berfikiran mesum sir. Aku hanya tidak ingin kau terlihat seperti bajingan dengan penampilanmu yang seperti tadi.”

Aland mengerang akibat cubitan Lucy pada perutnya. Cubitan itu hanya mengambil secuil daging diperutnya, tapi terasa sangat menyakitkan. “Jadi penampilanku tadi cukup menyita perhatianmu? Aku akan mengulanginya suatu saat, agar kau bisa mengalihkan perhatianmu padaku. Kau mulai bersikap posesif rupanya? Apa kau sudah mulai mencintaku?”

You Are My Destiny (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang