BAB 29 DESPERATE

2.2K 78 3
                                    

BAB 29 DESPERATE

Caution:
Mengandung muatan dewasa karena ada beberapa adegan kekerasan dalam part ini.

Sebenarnya aku nggak tega harus menjatuhkan Aland pada titik terendah. Dan akupun tak kuasa bikin Lucy menjadi pribadi yang angkuh dan keras kepala.

Tapi memang part ini harus aku tulis supaya keduanya punya banyak waktu. Menyesuaikan diri dengan masalah agaknya memang sangat sulit. Apalagi mereka bertemu kembali begitu mereka dewasa dan belum mengenal karakternya masing-masing. Makanya konflik ini aku ciptain.

Happy Reading and enjoy this story...
Kalau nulisnya lancar, cerita ini akan segera aku tamatkan. Entah mungkin masih beberapa part lagi. Endingnya udah kepikir mau gimana, tapi jalan menuju endingnya masih on going...

🍁🍁🍁

Inspiration song by Ashes Remain - Bring Me Out

Part of Aland with his brokend heart

"Kesalahan terbesarku adalah menutupi kebenaran dan tidak mengatakannya dari awal. Maka di sinilah aku sekarang, terkapar bersama rasa sesal... Dan aku pun mulai paham kalau PENYESALAN itu datangnya belakangan. Karena jika datangnya di awal itu disebut dengan WASPADA..."

Aland baru saja tiba di rumah Lucy. Namun keadaan di rumah tersebut tampak lengang. Sepi karena ia tidak menemukan satu orang pun, kedua orang tua Lucy juga tidak nampak. Ia kemudian di sambut oleh seorang pembantu rumah tangga Lucy yang mengatakan jika Lucy sedang berada di kamar masa kecilnya.

Aland langsung ditunjukkan di mana letak kamar tersebut oleh pembantu Lucy. Dan benar saja, Lucy berada di sana dengan memandangi layar laptop yang sedang memutar video anak laki-laki dan anak perempuan yang tak lain adalah dirinya dan Lucy sewaktu masih kecil.

Sudah cukup lama Aland berdiri di belakang Lucy, tapi sepertinya wanita itu tidak menyadari kedatangannya. Karena wanita itu masih tidak berkutik dari tempatnya ataupun menengok ke arah Aland berdiri sekarang.

Baru setelah wanita itu selesai melihat video, Aland langsung mengeluarkan sebuah suara yang seketika itu juga membuat Lucy terkesiap karena terkejut. Dari situlah pertengakaran antara Aland dan Lucy terjadi. Lucy memaki, mengumpat bahkan mengatai Aland seolah-olah sedang berusaha mengulitinya.

Lucy masih meyakini jika Aland telah menghamili seorang wanita dan itu memancing reaksinya. Sudah cukup bagi Aland untuk mendengar segala cacian yang di lontarkan oleh Lucy. Wanita itu bahkan membandingkan dirinya dengan sahabatnya sendiri yaitu Steve.

Bagaimana kemarahan Aland tidak terpancing jika Lucy terus saja mendakwa dirinya yang tidak-tidak. Tapi bukan, Ia bukan marah terhadap Lucy yang memakinya habis-habisan. Tapi dia marah terhadap Steve yang membantu Lucy malam itu, namum Steve tidak membawa Lucy padanya, malah Steve menyembunyikan Lucy entah di mana.

Tidak ingin jika ia lepas kendali dan berbuat kasar pada wanita yang dicintainya. Aland memilih untuk berbalik keluar dari rumah Lucy dengan langkah lebarnya. Ia tidak peduli lagi dengan apa yang wanita itu pikirkan, karena dalam hati Aland, ia hanya ingin segera bertemu dengan Steve dan menuntut sebuah penjelasan dari sahabatnya brengseknya tersebut.

Aland berhasil keluar dari rumah Lucy dengan langkah cepat dan segera memasuki mobil P1 Mc-claren silvernya. Ia menghentakkan pintu mobilnya dengan cukup keras karena kesal. Mesin mobil berhasil dinyalakan sehingga menimbulkan suara dembuman yang cukup keras lalu mobil itu pun melesat dengan kecepatan tinggi meninggalkan halaman rumah Lucy.

You Are My Destiny (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang