BAB 33 GIVE ME YOUR ALL AND NOTHING ELSE

2.9K 84 4
                                    

BAB 33 GIVE ME YOUR ALL AND NOTHING ELSE

Sudah siap untuk berpisah dengan Aland Balder Adamson??

Caution: 21+ Mature Content
Mohon kebijakannya buat yang belum cukup umur harap jangan di baca. And don’t judge me hanya karena tulisan cerita di part ini.
Happy Reading...

🍁🍁🍁

Cinta adalah serentetan lima huruf yang membentuk satu kata yaitu C+I+N+T+A= CINTA. Bisa dibilang itu adalah rumus sederhananya mengenai kata cinta itu sendiri.

Tapi kalau berbicara tentang definisi cinta, semua orang pasti memiliki persepsi mereka masing-masing. Tak terkecuali bagi Lucy, denifinisi cinta menurutnya adalah cinta merupakan suatu perasaan yang tidak dapat digambarkan atau dilukiskan oleh apapum. Karena cinta tidak memiliki sebuah partikel ataupun formula.

Seperti malam ini contohnya. Apa dia sedang bercinta? Tidak... Atau mungkin malah belum sepertinya. Karena saat ini Lucy dan Aland masih berjalan-jalan berdua menuju ke hotel tempat Lucy menginap.

Malam itu Aland memutuskan untuk menginap di hotel Lucy saja. Hitung-hitung untuk menghabiskan waktu bersama dengan Lucy setelah satu bulan perpisahannya. Dan selama itu dia harus menahan dirinya untuk tidak menyentuh dirinya sendiri sembari bayangkan Lucy. Anggap saja itu kebutuhan seorang laki-laki.

Tidak butuh waktu lama bagi keduanya untuk sampai ke hotel di mana Lucy menginap. Karena memang jarak dari menara Eiffel dengan Shangri La Hotel cukup dekat. Bahkan bisa di tempuh dengan berjalan kaki dalam waktu singkat.

Aland dan Lucy menaiki lift hotel tersebut dengan diam. Sepanjang perjalanan mereka dari menara Eiffel sampai hotel pun, keduanya tidak ada yang banyak bicara. Seolah mereka larut dalam benak pikiran mereka masing-masing.

Baru setelah mereka tiba di dalam kamar hotel, Lucy mempersilahkan Aland untuk masuk.

"Apa kau butuh minum?" tanya Lucy.

Aland yang baru saja meletakkan mantelnya dan duduk di sofa pun menatap Lucy penuh arti. "Apa kita sedang berperan menjadi sepasang suami istri? Di mana kita baru tiba di rumah dan kau menawariku minuman?"

Mata Lucy terbelalak. "Jangan bergurau sir. Aku datang kemari lebih dulu, meskipun hotel ini telah disiapkan oleh ayahmu. Jadi wajar aku menawarkanmu secangkir minuman. Sebagai bagian dari sopan santun saja kurasa." jawab Lucy sambil lalu karena dia sedang melepas mantel warna peacenya dan ia gantung pada tiang gantungan dalam kamar hotel tersebut.

Aland berdiri dari duduknya dengan tatapan angkuh dan maksud terselubung. Dia langsung meraih tubuh Lucy untuk diperluknya erat dari belakang. “Kenapa kita tidak mencoba untuk melakukannya. Kau berperan menjadi istriku yang akan melayaniku dan aku yang akan menjadi suamimu untuk melakukan apapun sebagai kebutuhanmu."

Kelakuan Aland membuat Lucy bergerak gelisah di dalam pelukannya. "Kata-katamu malah membuatku merasa tidak nyaman. Kau terdengar seperti sedang menginginkan diriku dalam artian tertentu."

"Apa yang kau maksud dengan artian tertentu?" tanya Aland berlagak bodoh dengan maksud menggoda Lucy.

"Jangan berlagak idiot atau polos Aland. Kau paham betul maksudku, jadi lepaskan aku." jawab Lucy ketus.

You Are My Destiny (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang