BAB 12 EROTIC SCENE BY ALAND

3.5K 119 2
                                    

BAB 12 EROTIC SCENE BY ALAND

HAPPY READING....
😍😍😍

“Bertemu denganmu adalah takdir, mencintaimu adalah pilihanku dan dapat memilikimu adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan kepadaku...”

Perasaan Aland semakin tidak tenang selepas ia menerima kiriman makanan dari orang yang tidak ia inginkan. Bahkan Aland enggan memakan makanan tersebut, apalagi menyentuhnya. Meliriknya saja dia tidak mau.

Mengingat ekspresi kecewa yang terpampang nyata di wajah Lucy saat dia berkata membayangkan Katrina Kaif sewaktu bercinta, masih terekam jelas dalam ingatannya. Lucy tidak menampakkan kekecawaannya dengan bertindak marah atau memukul dirinya. Lucy menyembunyikan kekesalannya itu dengan sangat apik.

Namun, Aland cukup merasa bersalah karena hal tersebut. Tidak sepantasnya ia mengucapkan hal semacam itu di depan Lucy, yang notabennya adalah tunangannya sendiri. Lucy mungkin memang belum menaruh hati padanya, tapi bukan bearti dia tidak merasa kesal jika pria yang telah bertunangan dengannya mengucapkan kalimat seperti itu.

Terlihat sangat frustasi atas apa yang dilakukannya sendiri, Aland mengacak-ngajak rambut dan memukul kepalanya sendiri. Keadaan semacam ini sungguh sangat sulit untuk dia hadapi. Mengingat dia tidak pernah mengejar wanita atau sedang berusaha untuk membuat wanita itu jatuh hati. Tidak, Aland selalu menjadi pihak yang dikagumi.

Aland memperhatikan Lucy yang baru datang setelah acara makan siangnya dengan Diandra. Lucy terlihat meletakkan tasnya kemudian masuk mengahampiri ruang kerja Aland.

Dia tidak perlu mengetuk pintu. Langsung menyelonong masuk ke dalam sana. Tangannya menenteng kantong makanan untuk disodorkannya pada Aland. Lucy sama sekali tidak berminat untuk mengajak Aland berbicara banyak.

Dia menyeret kursi untuk didudukinya di depan Aland, seraya membuka makanan yang di bawanya dan kemudian disuapkan pada Aland tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Meski otak Aland dipenuhi oleh banyak pertanyaan tentang tindakan Lucy, ia sama sekali tidak memprotes tindakan Lucy. Malah dengan senang hati dia menyambut suapan dari Lucy. Lucy tampak menyuapinya dengan sangat telaten. Suapan demi suapan porsi besar mampu dilahapnya hanya dengan hitungan menit.

Makanan yang Lucy bawa ludes seketika oleh Aland. Lucy ingin segera beranjak dari ruangan Aland namun tangan Aland sudah lebih dulu untuk mencegahnya. “Stay here..!!

Tanpa menengok ke arah Aland, Lucy menjawab. “Maaf, saya harus kembali bekerja sir.”

Aland berdiri. “aku atasanmu dan kau bekerja untukku. Sekarang aku minta supaya kamu tetap berasa di sini sebentar.” Nada suara Aland sedikit meninggi sehingga membuat tubuh Lucy sedikit menenang.

Merasa jika Aland semakin kuat dalam menggenggam pergelangan tangannya, Lucy merintih. “Jangan pernah menggunakan kuasamu di sini hanya untuk mencegahku pergi. Tidak bisakah kau bersikap manis dan mengucapkan terima kasih? Karena walaupun aku kesal padamu, aku tetap membawakan makanan untukmu bahkan menyuapimu.”

“Terima kasih.” Kata Aland dengan nada memberat. “Maafkan aku jika karena perkataanku tadi sempat membuatmu kecewa padaku. Tapi memang seperti itulah kenyataannya. Aku tidak ingin menyembunyikan kebrengsekanku padamu Lucy. Believe me, that im loving you is true.”

Cengekeraman tangan Aland pada pergelangan Lucy melemah. Kesempatan itu Lucy gunakan untuk menarik tangannya. Lucy membalikkan tubuhnya menghadap Aland. Memperhatikan wajah Aland secara seksama, mempelajari ekspresinya, kemudian menangkup pipi Aland dan membelainya lembut. Rona wajah Lucy bersemu merah oleh kelakuannya sendiri.

You Are My Destiny (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang