BAB 6 I'M PROMISE THAT YOU ARE SAVE WITH ME

4.1K 150 1
                                    

Maaf ya guys, kalau kemarin nggak sempet upload. Banyak kerjaan soalnya, so aku musti kelarin tanggung jawab dulu.
Next part akan lebih gokil lagi... ☺☺

HAPPY READING....

Satu minggu berlalu begitu cepat, secepat pudarnya mimpi. Namun tak seindah lamunan semu yang mendatangkan sedikit rasa jemu. Perasaan ataupun chemistry yang belum terbangun akan sedikit mempersulit langkah hidup. Namun, dia juga harus menyadari satu hal bahwa manusia tidak akan bisa selalu mendapatkan apa yang mereka mau. Untuk itulah semua manusia dituntut untuk berjuang.

Jika orang di luaran sana bekerja keras untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, Lucy sedang berusaha keras untuk menyukai apa yang sebenarnya tidak dia inginkan. Dan tentu saja, Lucy tidak pernah menghendaki Aland untuk hadir dalam hidupnya. Lucy belum mau menikah, itulah sebabnya dia tidak pernah terlihat menggandeng seorang pria pun. Bukan karena jeruk makan jeruk atau Lucy penyuka sesama jenis. Lebih kepada dia mungkin belum siap jika harus menjadi seorang istri.

Selama satu minggu ini, semenjak Lucy dari rumah Aland, dia sama sekali tidak mendapatkan kabar apapun dari Aland. Aland juga tidak berusaha menampakkan batang hidungnya di hadapan Lucy. Terakhir Cecilia bilang kalau Aland sedang menyelesaikan beberapa urusan yang ditinggalkannya beberapa waktu yang lalu.

Sebenarnya hal itu tidak penting bagi Lucy, tapi Cecilia hampir setiap hari datang ke rumah Lucy untuk memberi tahukan kabar anaknya kepada Lucy. Selain itu Cecilia juga sering terlibat percakapan akrab ala emak-emak bersama Emily, untuk sekedar membicarakan rencana pertunangan Lucy dan Aland.

Lucy masih tetap menjalani harinya bekerja seperti biasa di kantor ayahnya. Billy juga tidak pernah berusaha untuk menganggu Lucy dengan berbagai aktifitasnya. Karena Lucy harus menyelesaikan beberapa laporan dan mengalihkan tugas yang dia kerjakan pada orang lain sebelum dia pindah bekerja bersama Aland nantinya. Rupanya Billy tidak main-main untuk melempar akan perempuannya itu kepada pria seperti Aland.

Yang Lucy inginkan saat ini hanyalah hatinya merasa tenang tidak terbebani oleh apapun. Untuk itu Lucy tidak pergi ke kantor dan malah di sinilah Lucy berada, yaitu mengunjungi D’Amour Cafe. Bukan untuk bernyanyi seperti biasanya, karena ini masih siang. Tapi hanya untuk sedikit bersantai di sana. Lucy memandangi ice cappucino frapenya ketika seorang wanita cantik datang menyapanya.

 Lucy memandangi ice cappucino frapenya ketika seorang wanita cantik datang menyapanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kau terlihat tidak senang hari ini? Any problem?” Tanya wanita tadi.

Lucy mengangkat wajah dan melihat Grace sedang menyeret kursi di depannya untuk ia duduki sendiri. “Ya seperti yang kamu lihat Grace, aku sedang dalam keadaan yang tidak baik. Moodku buruk sekali akhir-akhir ini.”

Grace memandang Lucy dengan tatapan prihatin. “Yes.. I see.” Jawab Grace. “Kau mau cerita padaku?” tawar Grace kemudian sambil menopang dagunya.

You Are My Destiny (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang