BAB 21 LOVE BLOSSOM IN INHIWATU BEACH II

2.3K 86 2
                                    

BAB 21
LOVE BLOSSOM IN INHIWATU BEACH II

Maafkan aku yang terlalu banyak halu karena menginginkan adegan romantis yang tak tersampaikan di kehidupanku. Jadi biarkan aku berimajinasi liar di sini. 😁

“Don’t promise me that you can’t go away from me. But, promise to me that you won’t never hurt me on anything situation...”


Semenjak kebersamaan Aland dan Lucy yang berada di rumah pantai milik keluarga mereka beberapa hari yang lalu, mereka sudah tidak sungkan lagi dalam menampakkan kebersamaan mereka. Meskipun hingga saat ini, Lucy belum yakin akan apa yang ia rasakan bisa disebut dengan cinta. Yang ia tahu hanyalah, dia nyaman berada di dekat pria jangkung berjambang yang kini berada di sampingnya.

Jika dulu Lucy selalu ingin waspada dengan pria itu, lain halnya sekarang yang slalu ingin menjadi bagian dari sisi kehidupannya. Bahkan jika bisa, Lucy rela harus menjadi bayangan Aland untuk mengikutinya kemanapun pria itu pergi.

Mereka tengah duduk di tepi pantai dengan menghadap pada sunset di depan mereka. Warna langit yang nampak keemasan, dan horizon yang selalu menguning di sana seolah menyaksikan gurauan canda tawa dua insan yang tengah merajut asmara.

"Do you like sunset?" tanya Aland di sela tawa mereka yang baru saja tercipta karena membicarakan Grace dan Steven.

Lucy mengangguk ragu. "I think yes, but no more like you." jawab Lucy dengan malu-malu sehingga ia mengalihkan pandangannya dari Aland.

Aland terdiam sesaat, merasakan getaran dahsyat yang tidak asing menjalar di dalam ulu hatinya. Seolah mulai terbiasa dengan getaran tersebut. Aland menoleh ke arah Lucy sambil tersenyum, seperti anak remaja yang baru mendapat mengakuan cinta dari wanita idaman nya.

Aland mencodongkan tubuhnya kepada Lucy yang tengah memunggungi dirinya. "Are you kidding me right now?" tanya Aland setengah berbisik di dekat telinganya.

Merasa jika ucapannya diragukan oleh Aland, Lucy memutar kepalanya untuk melihat Aland sehingga, Cup...
Bibir mereka menyatu tanpa di sengaja. Sepatang mata dari keduanya saling bertatapan. Seolah terkejut dan belum bisa mencerna apa yang sedang terjadi.

Mata Lucy mengerjap beberapa kali, namun belum juga melepaskan penyatuan bibir mereka di sana. Dan bagi Aland, semenjak ia mencium Lucy untuk pertama kalinya di rumah pantai kemarin, ia menyadari jika bibir Lucy seperti candu baginya. Ia menjadi sulit tidur di malam hari hanya dengan membayangkan ciuman tersebut.

Dan kini...?? Tanpa disengaja oleh Aland, bibir Lucy mendarat pada bibirnya bahkan tanpa diminta. Inikah yang dinamakan dengan rejeki yang datang dengan tidak terduga?? Jika ia, Aland ingin mendapatkannya tidak hanya sekali ini saja.

Setelah seluruh kesadaran Lucy terkumpul kembali, Lucy langsung menarik bibirnya cepat. Menatap mata Aland sekilas, nafasnya terengah, kemudian mengarahkan pandangannya ke arah matahari yang baru akan tenggelam.

"Im serious about that, dear" ucap Lucy singkat.

Aland kembali tersenyum mendengat Lucy memanggilnya demikian. "Im agree with you, baby. That you are almost beautiful more than those sunset." balas Aland dengan nada suara menggodanya yang khas.

Merasakan jika dirinya sedang di rayu oleh Aland, Lucy menegakkan tubuhnya, memperhatikan Aland dan menyenggol tubuh Aland gemas sembari tersenyum.

Baik Aland maupun Lucy tidak akan pernah menyangka sebelumnya, jika perjodohan ini membawa dampak yang indah bagi keduanya. Tidak selamanya hal yang dipaksakan atau dituntut untuk berjodoh itu buruh. 'Wiwiting tresno jalaran saka kulina' itu dibenarkan oleh batin Lucy yang sedang memandangi wajah indah Aland saat ini.

You Are My Destiny (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang