BAB 13 EVELYNE IN ACTION

3K 97 2
                                    

BAB 13 EVELYNE IN ACTION

Mulai dari sini kita baca konflik yang agak berat ya. Biar greget-greget gimana itu.
Inspiration by Trouble Maker

Happy Reading

🍁🍁🍁🍁🍁

“Segala sesuatu yang sudah berada di tanganku, aku takkan membiarkannya menjadi milik orang lain...”

Aland mengumpat kasar dan melemparkan ponselnya ke sembarangan arah. Matanya memerah, amarahnya memuncak sampai ke ubun-ubun setelah menerima sebuah pesan singkat.
Dia tidak suka diperintah, sangat tidak suka untuk menjalankan perintah. Dia juga tidak suka diancam, segenting apapun keadaan. Untuk itulah Aland naik pitam begitu membaca pesan dari ponselnya yang bernada ancaman.

‘Aland... Aku sudah berada di depan pintu apartemen kamu sekarang. Kamu punya waktu 10 menit untuk tiba di sini, atau aku akan datang ke kantormu sekarang juga.’

Begitulah bunyi pesan singkat yang membuat emosi Aland memuncak. Aland memperhatikan Lucy yang tampak sedang berkutat dengan layar monitor dan terlihat sangat lesu.

 Aland memperhatikan Lucy yang tampak sedang berkutat dengan layar monitor dan terlihat sangat lesu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aland menekan nomor yang mengarah pada Lucy memakai telfon kantor. “Lucy, keruangan saya sebentar. Cek jadwal saya sampai 3 jam ke depan.” Pinta Aland memalui sambungan telefon.

Yes sir.” Jawab Lucy kemudian bergegas ke ruangan Aland membawa ipad di tangannya.

Lucy mengetuk pintu sebanyak dua ketukan, baru dia membuka pintu. Lucy menghentikan langkahnya ketika melihat ponsel Aland yang sudah berceceran di sana. “what happen sir? Any problem?”

Lucy tidak tahu dengan apa yang terjadi sampai Aland bisa marah-marah dan membanting ponselnya. Karena meskipun ruangannya dengan ruangan Aland hanya dibatasi dengan kaca, namun ruangan Aland adalah ruangan kedap suara.

Aland mendekati Lucy dan langsung memeluknya erat. “Nothing beib... Bisa kau beritahu aku apa jadwalku 3 jam kedepan.” Tanya Aland masih dengan posisi yang memeluk Lucy.

Lucy menggeliat di dalam pelukan Aland. “Bagaimana aku bisa membaca jadwalmu jika kau masih memelukku seperti ini sir?”

“Baiklah..” Aland melepas pelukannya dan duduk di atas kursi pada meja kerjanya. Aland melipat kedua tangannya di depan dada tegapnya. Kaki kirinya menopang kaki kanannya. “Sekarang kau bisa mengatakannya padaku, baby.”

Lucy menghela nafas dan melirik Aland. “Anda memiliki waktu free hingga jam makan siang usai sir. Selanjutnya anda harus menemui klien di ruang rapat jam 2 siang nanti.”

Aland manggut-manggut saja mendengar penjelasan dari Lucy. “Jadi aku punya waktu sampai jam makan siang selesai ya. Baiklah kalau begitu. Aku mungkin akan segera pergi keluar sekarang, kamu tidak keberatan jika makan siang sendiri? Aku akan kembali di jam 2 saat rapat nanti.” Kata Aland dengan seksama.

You Are My Destiny (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang