Hari yang indah untuk hari yang berbunga, kira-kira itu bisa jadi penggambaran perasaan Kimberly saat ini. Kenapa tidak, pasalnya hari ini sesuai yang dijanjikan Putra mereka pulang bareng dengan tepat waktu.
Ada yang lebih meledak lagi dari itu, bahkan ledakannya mampu membuat orang yang mendengar nya mati penasaran. Sebelum pulang Putra mengajak Kimberly makan malam. Betapa senangnya hati Kimberly, baru kali ini ia diajak makan malam oleh laki-laki yang sama sekali bukan siapa-siapanya. Bahkan pacaran-pun belum.
Jam menunjukan pukul 19.45, sekitar pukul 20.00 Kimberly harus sudah siap, karena Putra akan menjemputnya pukul delapan pas. Sedangkan Kimberly masih saja kebingungan mencari baju yang pas untuk dikenakannya.
"Aduh... Pake yang mana sih? Kok bingung gua! Padahal kan cuma makan malem biasa, tapi kenapa gua ngerasa luar biasa." Kimberly masih mencocokkan baju satu dengan lainnya.
Wanita paruh baya masuk kedalam kamarnya. Dia duduk diatas kasur disamping anaknya yang kebingungan. "Kamu kenapa sih Sayang?."
"Ini Bun Kimy bingung banget mau pake baju yang mana." Ucap Kim cemberut.
"Pake yang mana aja lah, temen kamu udah nunggu dibawah tuh kasian." Kim terlonjak.
"Serius Bun?." Ibunya mengangguk.
"Aduh... Yaudah yang ini aja deh." Akhirnya pilihan Kim jatuh pada Kaus polos dan celana Jeans putih yang akan dipadukan dengan Hoodie berwarna Kuning dan sepatu yang selaras.
Setelah selesai bersiap Kim turun bersama ibunya. Putra yang melihatnya sangat terpesona dengan kecantikan Kim. Dengan dandanan sederhana saja telah membuat gadis itu cantik, lebih tepatnya cantik sekali.
"Kak?." Putra tersadar dari lamunannya.
"Hah? Iya?."
"Sorry ya, udah nunggu lama ya?." Tanya Kim.
"Nggak kok, nggak terlalu lama." Jawab Putra.
Ibunya Kim tersenyum, "jangan bohong loh Mas, orang nunggunya udah dari setengah jam yang lalu."
"Serius kak?." Putra mengangguk. "Sorry ya kak, jadi nggak enak."
"Yaudah mending sekarang kalian berangkat, biar pulangnya nggak kemaleman." Mereka mengangguk.
Setelah menyalami ibunya Kim, mereka berdua berangkat menuju tempat yang akan jadi saksi bisu kencan malam ini.
Motor Putra berhenti didepan sebuah restoran yang cukup megah, dan kelihatan nya makanannya pun mahal-mahal. Terlebih lagi saat Kim masuk, dekorasi yang indah tersuguhkan dengan baik. Bahkan mata Kim tak hentinya memandangi setiap penjuru restoran.
"Saya mau ke toilet sebentar ya Kim." Kim hanya mengangguk.
Dia duduk di kursi yang sudah disiapkan. Hingga seseorang dengan pakaian seperti seorang chef mendekat. Kim tak bisa melihat wajahnya karena dia menggunakan Masker. Dia meletakkan sepiring kue diatas meja.
"Silahkan dinikmati." Ucapnya.
"Terimakasih."
Tanpa ragu Kim memotong kue itu hingga tak disangka dari dalam kue tersebut keluar sepucuk surat. Membukanya perlahan. Kim sangat kaget sekali dengan tulisan yang tertulis didalamnya.
Untuk wanita yang selalu sukses membuat saya penasaran
Kimberly Kane Caroline
Saya Abimanyu Prasetya ingin meminta anda untuk menjadi pacar saya.
Kim menatap pada Chef disampingnya, dan saat chef itu membuka maskernya. Tampak wajah tampan dari Banyu, bukan Putra. Entah mengapa Kim sangat merasa sedih. Putra keluar dari balik tembok dibelakang Banyu. Dengan tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
POTRET PERSAHABATAN [End]
Teen Fiction[Follow dulu Author nya sebelum baca] Bercerita tentang 4 orang sahabat dengan karakter yang sangat berbeda. Berawal dari pertemuan di SMU Pandawa mereka menjadi sahabat. Mereka saling peduli antara satu sama lain, jika satu dari mereka bersedih sem...