"Kim!" Teriak seseorang.
Yang dipanggil berbalik. Seorang lelaki sedang berjalan mendekat kearah Kimberly. Banyu.
"Kak Banyu? Apa kabar? Udah lama nggak ketemu." Ucap Kimberly.
"Ada kok! Lo nya aja yang terlalu sibuk sama orang baru!"
Lo? Bisanya juga kamu. Apa ini efek dari Kim nolak dia waktu itu?
"Oh iya, soal waktu itu...."
"Udah nggak usah diingetin lagi. Lagian cinta tak harus saling memiliki kan? Buat apa saling memiliki jika akhirnya tanpa kebahagiaan!" Kimberly hanya mengangguk.
"Gimana kakak sama Moza?" Tanya Kim.
"Baik! Dia lagi sakit, jadi nggak masuk sekolah!" Jawab Banyu.
"Oh iya, ada apa kakak manggil?"
"Iya jadi lupa! Gua cuma mau ngomong doang kok sama lo kangen liat muka manis Lo!" Banyu tersenyum.
"Bisa aja kakak ini!" Kim tersipu malu.
"Putra mana? Kok nggak bareng?"
"Oh itu anu.... Eu... Apa... Ada kok! Lagi ada urusan mungkin!" Banyu ber oh ria.
"Yaudah gua balik dulu deh, takut ada guru masuk! Bye!"
"Bye!"
Banyu pergi berlalu. Kimberly melanjutkan perjalanannya. Tapi langkahnya tertahan saat tubuh jangkung menghalangi jalannya. Astaga Putra.
"Ngapain kami sama Banyu?" Tanya Putra ketus.
"Ngobrol!" Jawab Kim enteng.
"Saya nggak suka kamu deket-deket lagi sama dia!"
"Aku juga nggak suka kakak deket-deket sama Mantan!"
"Itu cuma kebetulan ketemu doang!"
"Aku juga kebetulan ketemu!"
"Kamu masih marah?"
"Menurut kakak?"
"Masih marah!"
"Itu tau!"
"Yaudah maafan."
"Hem!" Kimberly mengagguk.
"Kalo gitu ikut saya!" Putra menarik tangan Kim.
Lalu langkah mereka berhenti disebuah kelas. Kelasnya Putra. Kimberly menatap Putra bingung. Apa maksud putra membawanya ke sana.
"Wih... Bapak presiden bawa ibu negara!" Teriak Tama.
Putra memberikan Kim kursi untuk duduk. Lalu Kim duduk dikursi itu. Putra duduk disebelahnya.
"Kim makin cantik aja!" Puji Tama.
"Masa sih? Itu mah harus kak!" Kim tersenyum.
"Stop Jan senyum kayak gitu! Nanti gua jatuh cinta lagi!" Ucap Tama.
"Kalo jatuh cinta ya nggak papa lah kak! Nggak salah juga. Lagian siapa yang larang Lo buat jatuh cinta!" Ucap Kim.
"Bukan gitu, kalo gua jatuh cinta sama Lo... Bisa-bisa gua kena tabok Putra."
"Galak banget yah pacar gua?" Tanya Kim. Putra melirik padanya.
"Banget! Kayak singa kalo lagi marah!" Tama Tertawa.
Kimberly ikut tertawa. Tapi Putra malah menatapnya tak suka. Kayaknya Putra cemburu deh.
"Oh iya, kak! Mau bantuin gua nggak?" Tanya Kim pada Tama.
KAMU SEDANG MEMBACA
POTRET PERSAHABATAN [End]
Ficção Adolescente[Follow dulu Author nya sebelum baca] Bercerita tentang 4 orang sahabat dengan karakter yang sangat berbeda. Berawal dari pertemuan di SMU Pandawa mereka menjadi sahabat. Mereka saling peduli antara satu sama lain, jika satu dari mereka bersedih sem...