RaRa and ZaGas

301 22 5
                                    

Sudah hampir satu bulan lebih ini Raline tidak perang bertatap muka lagi dengan Rama. Bahkan keberadaan laki-laki itu saja Raline tak tahu. Arsen? Raline semakin dekat saja dengan laki-laki itu.

"Ra, nanti pulang sekolah bareng aku ya!" Ucap Arsen.

Raline tak menanggapi, gadis itu masih menatap lurus kedepan. Wajahnya datar tanpa ekspresi. Arsen hanya menghela nafasnya. Seakan mengerti apa yang sedang dipikirkan Raline.

"Gimana hubungan kamu sama Rama?" Raline menatap Arsen.

"Nggak gimana-gimana."

"Lo suka sama dia?"

"Ya kali gua suka sama Rama. Nggak penting."

Raline beranjak pergi meninggalkan Arsen yang masih setia ditempatnya. Pemuda itu hanya tersenyum melihat kepergian Raline.

"Sampai kapan sih Lo mau nyembunyiin perasaan Lo sendiri?"

KANTIN SEKOLAH...

"Sayang! Ambilin aku minum dong!" Titah Kara.

Rama, laki-laki yang sudah beberapa bulan ini menjadi kekasihnya. Hanya diam tak menanggapi, tatapnya kosong menatap lurus tak bersemangat.

"Kamu apa kabar ya Ra?" Ucap Rama lirih.

"Rama!" Ucap Kara.

"Eh iya, apa?" Rama tersadar dari lamunannya.

"Kamu ini kenapa sih? Akhir-akhir ini jadi seneng banget ngelamun. Mikirin Raline?"

"Iya, apa kabar ya Raline! Udah lama nggak ketemu sama dia. Kangen juga" Ucapan Rama polos.

Mata Kara menatap Rama geram. Bisa-bisanya laki-laki itu menyebut kata "kangen" pada cewek lain didepan kekasihnya sendiri.

"Apa maksud kamu?"

"Eh sorry, maksud aku..."

"Kamu itu sebenarnya suka sama siapa sih? Aku atau Raline?"

"Ya kamu lah kan kamu pacar aku!"

"Kalo iya bener, kenapa yang kamu pikirkan cuma Raline, Raline dan Raline! Nggak guna banget kamu."

Usai mengucapkan kalimat tersebut, Kara beranjak pergi meninggalkan Rama sendiri dikantin. Gadis itu sangat marah pada kekasihnya.

"Kara!" Rama mengejar Kara. "Kar! Aku minta maaf!"

"Aku butuh waktu!"

"Kamu jangan marah dong, aku beneran sayang sama kamu!"

"Kalo beneran, kasih aku waktu."

Rama menghentikan langkahnya. Dia memang harus memberikan waktu pada Kara, lagian ini juga salahnya sendiri.

Bugh...

Seseorang menabrak tubuh Rama.

"Sorry sorry! Gua nggak sengaja!" Rama berbalik.

"Raline?"

Raline beranjak pergi, tapi sial. Tangan Rama mencegahnya. Raline menghentikan langkahnya.

"Gua kangen sama Lo!" Diem tersenyum kecut.

"Gua minta maaf kalo gua punya salah sama Lo!"

"Apa Lo bilang? Kangen? Sama gua? Buang jauh-jauh rasa Lo." Ucap Raline.

"Gua tau Lo marah sama gua, tapi please kasih tau gua apa yang membuat Lo semarah ini sama gua!"

"Ra! Raline gua ngomong sama Lo." Raline hanya diam.

POTRET PERSAHABATAN [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang