SIAL

254 17 2
                                    

"Kim! Gua minta maaf soal kejadian dua hari lalu!" Ucap Levin.

"Yaelah... Udah berapa kali sih Lo bilang itu terus? Bosen gua dengernya." Kimberly ketus.

"Tapi lo maafin gua kan?"

"Iya!"

"Iya kok mukanya ketus gitu."

"Bawel deh Lo!"

"Hai pacar!!!" Raut muka Levin berubah setelah ada Putra. "Hai Vin!"

Levin menggeser posisinya, dan membiarkan Putra duduk didekat Kimberly. Mereka sedang berada di depan kelas. Teman-teman Kimberly sedang diperpustakaan membantu Bu Suci membereskan buku-buku.

"Kamu udah makan?" Tanya Putra.

"Udah, kamu?"

"Belum! Tadinya aku kesini mau ngajak kamu makan bareng! Ibu ku bawain aku bekel."

"Kayak anak TK aja, pake dibawain bekel segala." Ucap Levin pelan.

"Lo bilang apa?"

"Hah? Nggak kok!" Levin cengengesan.

Dari kejauhan Banyu berlari kearah mereka. Perasaan Levin sudah tak enak. Laki-laki itu menatap Banyu tajam.

"Woy... Lagi ngumpul nih? Minggir!" Banyu menggeser Posisi Putra. Laki-laki itu duduk didekat Kimberly.

Benar saja sesuai dengan apa yang Levin khawatirkan. Laki-laki itu terjatuh karena bangku yang kecil. Bukan hanya itu, waktunya bersama Kimberly jadi hancur.

"Lo apa-apaan sih?" Tanya Putra.

"Apa ada yang salah?" Bantu Polos.

"Jelaslah... Lo udah bikin gua jatuh!" Bukan Putra tapi Levin.

"Nggak! Bukan itu! Lo apa-apaan deket-deket sama Kimberly?" Sekarang baru Putra.

"Lo cemburu? Lagian nggak papa Ki gua Deket sama istri sendiri." Ucap Banyu.

"Maksud Lo?" Putra dan Levin berbarengan.

"Kok Lo ikut-ikutan?" Tanya Putra pada Levin. Levin hanya cengengesan.

"Ya biar aja Lo pacaran sama Kimberly sampe berbusa tuh mulut Lo, orang nanti nikahnya mah sama gua juga! Ya nggak Kim?" Kimberly hanya tersenyum.

Putra terbakar api cemburu, bukan hanya Putra tapi juga Levin. Laki-laki itu sangat tidak senang dengan kehadiran Banyu. Sudah dengan adanya Putra Saja Levin kalah apalagi dengan ditambah Banyu tambah menciut saja nyalinya.

"Enak aja! Kim gebetan gua!" Ucap Levin.

"Lo lagi apaan? Kim itu pacar gua!" Bentak Putra.

"Jadi Lo sama Putra udah baikan Kim?" Tanya Banyu.

"Belum! Gua masih marah kok!" Jawab Kimberly.

"Hahaha belum baikan juga ternyata." Ledek Banyu.

"Lo belum baikan? Gua kira udah!" Levin ikut-ikutan pada Banyu.

"Udah ah, saya mau ke ruang olahraga dulu." Putra berlalu pergi.

"Lah marah Lo ya!" Teriak Banyu.

"Nggak! Nesu gua!" Teriak Putra.

"Sama aja!" Tambah Levin.

"Iki punya sopo toh?" Tanya Banyu.

"Siko biar Ambo lihat dulu, api isi kotak ini!" Ucap Levin.

"Eh jangan dong itu punya Putra." Ucap Kimberly.

Tapi Levin tetap saja membuka kotak itu, beberapakali sandwich tersedia didalam kotak makan itu. Mata Levin langsung berbinar binar.

POTRET PERSAHABATAN [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang