SECRET ADMIRER

457 31 11
                                    

Seorang gadis datang lebih pagi dari biasanya. Zahra duduk di bangku miliknya. Pagi ini murid-murid belum berdatangan, mungkin masih tertidur pulas dengan selimut dan Guling mereka.

"Oh iya, kemarin gua naro buku Cetak gua dimana ya?" Tangan Zahra mencari buku yang dicarinya.

Saat tangannya masuk kedalam laci meja, tangannya menyentuh sesuatu. Berbentuk kotak kecil. Dia mengeluarkannya.

"Apa ni? Punya siapa ya? Kok ada dimeja gua?" Zahra membuka kotak kecil itu.

Didalamnya terdapat sebuah bolpoin dan secarik kertas. Zahra mengernyitkan keningnya.

"Lah bolpoin? Ada suratnya pula." Zahra membuka surat itu dan membacanya. "Untuk Azahra Zahira Gadis manis yang selalu membuat gua nggak bisa lupain Lo. Dih lebay amat. Mungkin gua bukan yang terbaik buat Lo, tapi percaya! Suatu saat bolpoin ini akan kembali ketangan gua. Bukan gua yang akan ngambil, tapi Lo yang bakal balikin sendiri. Apa maksud coba? Lagian kalo ngasih itu jangan bolpoin, duit kek?"

Raline yang baru tiba dan melihat Zahra yang sedang memegangi sebuah kotak dan surat menghampiri nya.

"Napa Lo Za?kek orang lagi bingung gitu?" Raline duduk dikursi depan.

"Gua Nemu ini Ra." Raline mengambil kotak itu. Dan membaca surat didalamnya.

"Gua rasa sih Lo punya Secret admirer." Ucap Raline. Zahra mengernyitkan dahi.

"Apa tuh Ra?." Raline menepuk jidatnya.

"Aduh... Lo sekolah dimana sih? Biar gua bakar tuh sekolah, masa Lo nggak tau secret admirer."

"Kan gua sekolah disekolah Lo Ra, SMU Pandawa." Ucap Zahra.

"Eh iya gua lupa, nggak jadi gua bakar deh." Raline cengengesan.

"Wih... Udah pada disini aja Lo berdua?" Ucap Hanin.

"Iya coba nih baca, masa Zahra punya Secret admirer."  Tutur Raline.

"Secret admirer? Apaan tuh?." Tanya Hanin.

Zahra tertawa lepas. "Tuh kan, bukan cuma gua Ra yang nggak tau Secret admirer."

"Iya kan gua pinter jadi gua tau."

Kimberly masuk dengan wajah bingung. Raline, Hanin, dan Zahra menatap Kimberly aneh. Kim duduk tepat di samping Zahra.

"Lo Napa Kim?" Tanya Hanin.

"Iya, baru pagi juga, tuh muka udah ditekuk aja." Tambah Zahra.

"Lo sakit lagi? Mau gua anterin pulang lagi? Gua nggak mau." Ucap Raline ketus.

"Yey, lagian siapa juga yang sakit." Ucap Kim lebih ketus ditambah dengan tatapan membunuhnya.

"Lah terus?"

"Lo pada tau nggak kalo..." Omongan Kim tertahan saat Jelo masuk kelas dan berteriak keras.

"OMG... OMG... OMG... Girls... Girls.. ada hot news nih.." teriak Jelo.

"Apa Je?" Tanya Kinan.

"Lo tau nggak Ki? Kalo Kak Banyu udah jadian sama Moza." Ucap Jelo pada Kinan.

Raline, Hanin, dan Zahra yang mendengarnya sontak melirik pada Kim meminta pernyataan.

"Lo pada apaan sih? Natap gua kayak gitu." Ucap Kimberly. Beranjak berpindah ke meja belakang.

"Lo tau soal ini Kim?" Tanya Hanin.

"Nggak." Jawab Kimberly.

"Serius?" Tanya Hanin.

POTRET PERSAHABATAN [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang