"woy... Bag punya gua mana?" Teriak Raline.
Sebenarnya semua nya masih tertidur pulas diatas kasur. Apalagi Kimberly karena semalam dia bersama Putra. Hanin menggeliat menyibak selimut tebal yang menutupinya. Raline memang sedang berada di kamar Hanin dan Kimberly, karena tadi dia sudah ke kamar Zahra. Niatnya mau mencari tas miliknya, tapi sekalian bangunin kebo bangun.
"Apaan sih Ra? Teriak-teriak, masih pagi juga." Hanin bangkit dan berjalan menuju ke kamar mandi.
"Gua kira Lo pada udah bangun, ternyata masih tidur." Raline terkekeh. Padahal mah iya sengaja teriak.
"Cepet bangun! Bantu gua nyari bag!"
"Cari aja sendiri." Teriak Hanin yang sudah berada didalam kamar mandi.
Kini tersisa Kimberly yang masih tertidur pulas dibalik selimut putih tebal. Ide busuk terbesit di otak Raline. Dengan cepat Raline mengambil segelas air yang tersedia di atas nakas.
3
2
1
Byurrr....
"Raline!!!" Teriak Kimberly dengan wajah yang basah.
Sementara yang punya ide busuk itu hanya lari sambil tertawa terbahak-bahak mendengar teriakkan temanya dari dalam kamar.
Skip ruangan makan...
"Ra, bag Lo udah ketemu?" Tanya Bara.
"Belom..."
"Emang tas Lo kemana?" Tanya Hanin.
"Ya mana gua tau, kalo gua tau nggak akan gua cari." Jelas Raline.
"Udah ceptan makannya jangan kebanyakan bacot, nanti keburu siang kita naiknya." Ujar Bagas.
Mereka semua melanjutkan aktivitas makan masing-masing tanpa ada seorang pun yang berani berbicara atau membuka obrolan. Selang beberapa menit, semua sudah selesai. Yang lain sudah bersiap untuk mulai mendaki. Tapi, satu orang belum datang.
"Raline mana sih?" Tanya Zahra.
"Gua disini! Lo pada ngomongin gua ya?" Ujar Raline.
"Nggak berkelas banget mulut gua ngomongin Lo!" Bantah Bara.
"Guys... Mobil udah siap." Teriak Rama dari depan pintu.
"Oke!"
Semuanya keluar, kecuali Kimberly dan Raline.
"Emang hiking pake mobil ya?" Tanya Kimberly.
"Mana gua tau. Yang gua tau hiking itu jalan kaki." Jawab Raline. Lalu meninggalkan Kimberly.
Semua sudah berkumpul didepan, setelah Putra memimpin doa. Semua masuk kedalam mobil masing-masing, formasinya seperti awal berangkat. Hanya saja Hanin+Bara jadi ikut mobil Putra. Dan tersisa Raline bersama Rama yang hanya berdua.
"Eh... Gua juga ikut mobil kak Putra aja deh." Ujar Raline.
"Yaelah... Ra, Lo nggak liat nih udah penuh gini. Lagian ini mobil maksimal nya cuma 6 orang." Sergah Hanin.
"Ya... Masa gua cuma..."
"Jalani, nikmati dan syukuri aja Ra." Putra terkekeh.
"Eh... Itu mah quote andalan si Kimmy." Ucap Zahra.
Putra dan Kimberly hanya tersenyum tipis.
"Cie... Yang udah nggak marahan mah beda." Goda Bagas.
"Paan sih Lo?"
"MALAH NGEBAHAS YANG LAIN, INI NASIB GUA GIMANA?" Teriak Raline.
"Njir udah nge gas dia kak, mending cepetan gas mobilnya kak sebelum kecolongan start." Saran Bara.
KAMU SEDANG MEMBACA
POTRET PERSAHABATAN [End]
Teen Fiction[Follow dulu Author nya sebelum baca] Bercerita tentang 4 orang sahabat dengan karakter yang sangat berbeda. Berawal dari pertemuan di SMU Pandawa mereka menjadi sahabat. Mereka saling peduli antara satu sama lain, jika satu dari mereka bersedih sem...