Sesuai hukuman yang diajukan Kimberly, hari ini dirinya akan bertemu dengan Putra disebuah tempat makan. Kimberly sengaja tak meminta Putra untuk menjemput dirinya. Ayahnya sedang ada dirumah, bisa-bisa dia tak jadi pergi jika ayahnya tau ia bersama Putra, tepatnya bersama laki-laki.
"Lo mau kemana kak?" Anathasya masuk kedalam kamar Kim.
"Dinner."
"Sama Banyu?" Kimberly menatap Anathasya Geram.
"Kok Banyu? Sama Putra lah." Ucap Kimberly.
"Lah... Kalo Lo pergi sama Putra, kenapa yang Dateng Banyu?"
Lagi-lagi Kimberly kaget sendiri dengan penuturan adiknya. Apa maksud dari ucapan Anath masih bum bisa dimengerti dengan sempurna oleh Kimberly. Gadis itu telah selesai bersiap, dengan kemeja putih polos serta celana jeans hitam, Kimberly terlihat sangat cantik.
Sebenarnya Kimberly ingin sekali memakai dress untuk Dinner pertamanya dengan Putra. Tapi demi ayahnya agar tidak curiga, Kimberly mengubur mimpinya.
"Maksudnya?" Kimberly berdiri.
"Ya... Banyu ada dibawah."
Mata Kimberly terbelalak tak percaya. Dia menatap adiknya tajam. Mungkin saja adiknya sedang berbohong. Seakan mengerti dengan tatapan mata Kakaknya, Anath langsung ikut berdiri dari duduknya.
"Kali ini gua nggak bohong, sumpah!"
"Bawa!" Kimberly melemparkan tas selempang miliknya.
"Bawa sendiri kan bisa." Teriak Anathasya.
Dengan terburu, Kimberly berlari menuju lantai bawah rumahnya. Dia ingin membuktikan apa yang diucapkan Anath itu benar. Dan betapa kagetnya Kimberly saat seorang laki-laki sedang mengobrol dengan ayahnya diruang tamu. Kimberly berjalan pelan menghampiri mereka, dari belakang adiknya mengikuti sambil membawa tas milik Kimberly.
"Kak Banyu!" Banyu berbalik, begitu juga ayah Kimberly.
"Nah ini dia, yang ditunggu udah dateng. Kalo gitu om tinggal ya Banyu." Ayah Kimberly beranjak meninggalkan mereka.
"Ini!" Anath meletakkan tas milik Kimberly diatas meja.
"Lo mau kemana?" Ucap Kim pelan pada adiknya.
"Mau pergi lah."
"Temenin gua!"
"Ya kali gua jadi nyamuk." Anathasya langsung berlari pergi menuju kamarnya, sebelum Kim murka.
Kimberly duduk tepat di sofa yang berada dihadapan Banyu. Sangat canggung, satu kata yang menggambarkan suasana mereka malam itu. Mata Banyu tak hentinya memperhatikan Kimberly dari atas hingga kebawah.
"Kakak ada perlu apa datang kesini?" Kimberly memberanikan diri untuk memulai pembicaraan.
"Oh iya, saking cantiknya Lo, gua jadi lupa tujuan utama gua kesini" Kimberly hanya tersenyum kikuk.
"......"
"Lo... mau pergi ya? Udah rapi, bawa tas lagi." Tanya Banyu.
"Niatnya sih gitu."
"Berarti gua ganggu ya?"
"Nggak kok! Nggak ganggu. Emang kakak mau apa?"
"Tadinya gua mau ngajak Lo makan diluar, tapi karena Lo mau pergi jadi nggak jadi deh."
"Maaf ya kak, soalnya aku udah terlanjur janji." Kimberly sangat merasa bersalah.
"Sama Putra? Nggak papa kok." Kimberly hanya mengangguk lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
POTRET PERSAHABATAN [End]
Ficção Adolescente[Follow dulu Author nya sebelum baca] Bercerita tentang 4 orang sahabat dengan karakter yang sangat berbeda. Berawal dari pertemuan di SMU Pandawa mereka menjadi sahabat. Mereka saling peduli antara satu sama lain, jika satu dari mereka bersedih sem...