Rain – 15
Yoona melepaskan pelukan Siwon dari pinggangnya, ia berbalik dan mencium bibir suaminya sekilas. Tangannya melingkar di leher suaminya dan kakinya berjinjit untuk menyesuaikan tingginya dengan tinggi suaminya.
"Aku percaya padamu, jangan lukai kepercayaanku" bisiknya
"Aku tidak akan mengecewakanmu yoong" ujar Siwon dan kemudian ia meraih Yoona dalam gendongannya dan mengecup bibir istrinya dengan rakus. Ia segera membawa Yoona berpindah tempat dari pinggir kolam ke arah kamar mereka.
Siwon membaringkan Yoona ke tempat tidur baru mereka tanpa melepaskan ciuman mereka, ia menopang tubuhnya agar tidak menghimpit Yoona dengan kedua tangannya di samping Yoona. Yoona memeluk erat leher suaminya.
Saat Siwon mulai memasuki istrinya itu, ia merasakan sesuatu dan Yoona menangis menahan sakitnya. Pikirannya kembali pada tuduhan-tuduhannya selama ini, ia bahkan menghabiskan waktu lima tahunnya untuk membenci Yoona atas sesuatu yang tidak Yoona lakukan.
"Mianhae, mianhae" bisiknya, hanya dia yang mengerti arti maaf yang ia katakan. Ntah itu permintaan maaf atas rasa sakit yang ia berikan pada Yoona atau permintaan maaf karena sudah menuduhkan sesuatu yang begitu jahat pada Yoona.
"sakit,," Siwon mengalihkan tangan Yoona untuk memeluknya, kuku Yoona mencengkram punggungnya. Sakit, tapi ia tahu rasa perih di punggungnya tidak sebesar sakit yang dirasakan Yoona.
Setelah masuk dengan sempurna, Siwon berhenti. Ia menunggu Yoona siap, Yoona masih menangis karena rasa sakitnya.
"Mianhae" bisik Siwon sambil menghapus air matanya.
"Aku baik-baik saja" ujar Yoona
***
"Yoona.." Siwon memejamkan matanya nikmat. Semakin cepat ia bergerak semakin nikmat yang ia rasakan. Berada didalam sana sungguh nikmat dan luar biasa.
Siwon meremas dada kanan istrinya membuat Yoona menjerit nikmat lagi "Ahhhh,,, aaaakkhhh...," tangan yoona bergerak mencari apapun yang bisa ia pegang. Siwon menangkap kedua tangan Yoona menautkan jari-jari mereka.
"Oppaa..." Siwon mencium Yoona lagi sambil terus mengeluar masukkan juniornya.
Siwon melepaskan tangannya dan mengusap pahanya lalu membawanya melingkar dipinggangnya.
"aaakkhh..," Yoona menjerit lagi ketika Siwon menyentuh titik ransanganya. Siwon pun bergerak dengan sangat cepat sekarang. Semakin cepat. Siwon sudah akan mencapai puncak kenikmatannya. Ini juga hal yang tidak biasa. Biasanya akan butuh waktu setengah jam bergerak untuk mencapai puncakku, tapi sekarang bersama Yoona, dia hanya berselang beberapa menit saja.
"Yoong,,aa.. " Siwon mendesah nikmat
"Oppaa.., berhentilah, aku.., tidaak.., bisa menahanya.. aaaakkkhhh"
"kamu bisaa.. kamu pasti bisaaa..."
"Oppaa, aku tidak tahann"
"Datang bersamaku Yoong. Datanglaaaahh" Siwon merasakan miss V istrinya berdenyut dan tangannya mencengkram erat lengan Siwon. Mereka akan datang.
"Oppaa.."
"Yoong..."
"Aakkhh" dengan sekali hentakan keras Siwon dan Yoona menjerit nikmat. Juniornya terus mengeluarkan spermanya didalam rahim Yoona.
Nafas kami berdua beradu saling terengah mencari udara. Siwon menempelkan kepalanya di dada Yoona. Yoona berbaring lemah di bawah kunkungan suaminya.
***
Keduanya baru kembali ke mansion saat jam makan malam. Siwon tidak berniat pulang jika Yoona tidak memaksanya. Ia ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi, Siwon menunggu Yoona yang tengah membersihkan diri di dalam kamar mandi, ia tersenyum melihat bukti bahwa dia adalah pria pertama istrinya itu menempel di spreai tempat tidur mereka.
"Oppa, aku sudah selesai" ujar Yoona
"Apa kita tidak bisa menginap saja?"
"Lalu bagaimana dengan appa?"
"Aboeji akan mengerti"
"Oppa,,"
"Baiklah"
***
Sejak melakukannya sekali, keduanya semakin sering melakukannya kapan pun mereka memiliki kesempatan. Im yoona yang polos berubah menjadi Choi Yoona yang mesum karena suaminya yang mesum ini.
"Saranghae yeobo" bisik Siwon setelah mereka selesai bermain. Yoona berbaring dalam pelukannya dengan keringat membasahi wajahnya. Ia memejamkan mata kelelahan melayani suaminya,
"Nado oppa"
"Bagaimana jika sekali lagi??" Siwon memelintir neple Yoona.
"Oppa,,"
"Arraseo" Siwon mengalah dan membiarkan istrinya tidur.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Rain
عاطفيةI never wanted more until I meet You "Apa karena aku tidak memiliki uang sepertimu lantas aku tidak boleh memiliki perasaan padamu? Aku tidak memintamu untuk membalas perasaanku, aku tidak menuntut apa pun darimu," "Aku sudah terlalu lelah dengan p...