Rain - 5

3.2K 317 25
                                    

Yoona membuka map yang dilemparkan Siwon, didalamnya terdapat catatan medis Tuan Choi.

"Kamu bisa pergi saat ini juga jika kamu tega membiarkan penyakit aboeji membunuhnya" ujar Siwon "Aku tidak akan merugikanmu, kamu akan hidup tenang tanpa memikirkan masalah ekonomi. Kamu hanya perlu menjadi menantu yang baik untuk aboeji, aku tidak peduli jika kamu bukan istri yang baik"

Yoona hanya diam

"Aku akan memperlakukanmu dengan baik selama kamu menjadi istriku"

"Tanpa wanita lain?"

"Kenapa kamu begitu tamak?"

"Demi kebaikanmu, aku menggadaikan kebahagiaanku seumur hidup, apa aku tidak boleh menuntut sedikit lebih banyak?" tanya Yoona

"Aku tidak bisa memutuskannya"

"Maka aku yang bicara padanya"

"Tidak,,"

"Maka jawabanku juga tidak, kamu pria yang licik, aku percaya kamu memiliki cara lain tanpa perlu melibatkanku" ujar Yoona, ia meletakkan kembali map itu dan akan berjalan keluar.

"Kamu mencintaiku?"

Yoona hanya diam

"Aku akan memberikanmu apa pun tapi aku tidak bisa menawarkan hatiku untukmu"

Ponsel Siwon berbunyi dan itu panggilan dari dokter aboejinya. Aboejinya menolak menerima pengobatan apa pun.

"Aku akan kesana sekarang" ujar siwon

"Ahjushi kenapa?" Yoona tidak bisa berhenti peduli.

"Aboeji menolak menerima pengobatan, ia mencabut semua peralatan yang melekat di tubuhnya"

Yoona sadar akan keras kepalanya pria yang ia anggap sebagai appa itu, ia sama dengan putranya.

"Baiklah, kita menikah. Aku tidak akan menuntut apa pun darimu, semua ini kita lakukan demi ahjushi"

***

Im Yoona POV

Satu kalimatku berubah menjadi petaka untukku. Aku terikat pernikahan yang sama sekali tidak dia inginkan. Kami menikah seminggu setelah itu, dan saat ini ia menjadi pria yang lebih dingin dari biasanya.

"Siwon a, jika pekerjaan tidak begitu banyak, tinggalkanlah. Bawa istrimu berlibur" ujar appa choi saat mereka menikmati sarapan bersama. Aku masih sibuk di dapur menyiapkan jus segar untuk suami dan mertuaku.

"Ne aboeji," ujar Siwon, dia menjadi lebih patuh, dia tidak lagi melawan setiap bicara. Tapi ini bukan dia.

Aku membawa jus yang sudah siap ke meja makan. Ia memilih meminum kopi daripada jus buatanku.

"Aku sudah selesai. Aku berangkat dulu aboeji" ia selalu begitu, jika aku bersiap untuk makan maka dia akan pergi. Itu alasan aku tidak pernah menuju meja makan dengan cepat, aku ingin ia menikmati makanannya.

"Tunggulah Yoona, kalian berangkat bersama"

"Aku memiliki janji dengan Kyuhyun"

"Aku bisa berangkat sendiri, kamu duluan saja" ujarku

"Ne" ia berjalan meninggalkan aku dan appa.

***

Author POV

Siwon menuju ke apartemen Yuri sebelum berangkat ke kantor. Ia masuk dengan memasukkan password sendiri.

"Oppa" panggil Yuri saat melihat Siwon masuk

"Oppa sudah pesan meja untuk makan malam nanti. Kamu tidak punya jadwal kan?"

"Kenapa oppa tidak bilang dari kemarin? Aku baru saja janjian dengan produser"

"Bisa batalkan?"

"Oppa, aku akan kehilangan pekerjaan"

"Aku bisa membiayaimu tanpa kamu bekerja" ujar Siwon

"Oppa,,"

"Aku tidak suka berbagi dengan pria lain. Bisakah kamu mengerti?"

"Bukankah saat mengenalku, oppa sudah tau aku seorang model?"

"Tidak bisakah kamu meninggalkan itu demi aku?"

"Bisakah oppa melawan aboejimu demi aku?" Yuri berbicara dengan nada tinggi "Tidak, kamu tidak bisa melakukannya. Sehingga kamu memilih menikah dengan sekretarismu itu. Aku hanya diam karena aku mencintaimu. Tapi mengapa kamu tidak bisa menerima pekerjaanku?"

"Aku menikahinya karena kamu tidak bisa memperhatikan aboeji seperti dia. Jika kamu bisa memperlakukan aboeji dengan baik,tidak mungkin aboeji memintaku menikahinya"

"Sekarang kamu menyalahkanku?"

"Lalu salah siapa? Aku?"

"Semua ini salah sekretarismu. Mengapa dia tidak menolak saat dijodohkan oleh aboejimu dan mengapa kamu juga menerimanya? Apa kalian sering tidur bersama?"

"Kwon Yuri, kamu jangan keterlaluan"

"Sebaiknya kamu pergi oppa, kamu merusak pagiku" ujar Yuri

***

Siwon kembali ke kantor dan Yoona sudah berada di mejanya. Melihat Siwon datang, Yoona pun menghampirinya untuk membacakan jadwalnya.

"Taruh saja di mejaku"

"Kyuhyun tidak masuk hari ini, dia memintaku untuk menggantikannya bertemu Tuan Park. Apakah boleh?" tanya Yoona dan Siwon mengangguk

"Aku akan pergi denganmu" ujar Siwon, ia menyadari satu hal, Yoona tidak akan melakukan apa pun tanpa persetujuannya dan wanita itu akan selalu menanyakan pendapatnya.

"Baiklah, aku siapkan dokumen meetingmu dulu"

"Tolong buatkan kopi untukku"

"Ne"

***

Yoona menyadari orang yang akan ia temui adalah orang yang sama dengan orang yang sudah membuangnya dan eommanya. Ia pun beralasan pada Siwon supaya dia tidak ikut dalam pertemuan itu. Ia tidak ingin Siwon menyadari ia memiliki hubungan dengan orang itu.

Sementara Siwon bertemu dengan Tuan Park, yoona bertemu dengan putra tuan park.

"Noona" panggil pria itu, Park Chanyeol

Yoona berusaha tidak peduli padanya.

"Aku sudah mencarimu kemana-mana, kenapa sekarang kamu menghindariku lagi?"

"Aku tidak mengenalmu, pergilah"

"Eomma memintaku mencarimu,"

"Jangan katakan pada siapa pun kamu melihatku" ujar Yoona sambil berjalan pergi tapi Chanyeol meraih tangannya.

"Aku merindukanmu noona" bisik Chanyeol sambil memeluk Yoona.

Siwon yang akan kembali ke mobil untuk mencari Yoona pun melihat pemandangan itu. Ia mengepalkan jarinya.

"Murahan" gumamnya

TBC

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang