Rain - 26

3.2K 318 33
                                    

Double up ya,, semoga gak tambah emosi lagi ya setelah baca..😁😁😁

Mendengar Yoona memanggilnya aboenim, Tuan Choi segera berdiri dan mengejar Yoona.

"Yoong, kamu kenapa?" tanya tuan choi

Yoona hanya menggeleng, ia berusaha menahan air matanya. Ia berbalik untuk menatap ayah mertuanya itu.

"Appa menyadari akhir-akhir ini sikap kamu berubah, baik itu terhadap maupun pada Siwon. Apa yang terjadi?"

"Apa ada yang ingin appa ceritakan padaku?" tanya Yoona

"Jika kamu marah pada appa karena Yuri berada disini, marahlah. Tapi jangan berubah menjadi asing seperti ini pada appa"

"Aku rasa sampai akhir tidak akan ada yang ingin memberitahuku" ujar Yoona "Aku tidak akan marah untuk sesuatu yang bukan urusanku appa. Tenang saja"

"Yoong a,,"

"Mianhae appa, jika appa terganggu dengan sikapku"

"Yoong, kamu itu putri appa. Jika ada yang melukaimu ceritakanlah pada appa,"

Yoona menggeleng

"Aku putri keluarga choi," ia meneteskan air matanya "Mana ada orang yang berani melukaiku"

"Lalu kamu kenapa? Mengapa akhir-akhir ini appa seperti tidak mengenalmu lagi?"

"Jangan terlalu memikirkan aku, aku harus kembali ke kantor. Tadinya aku pulang untuk menggantikan Siwon menjaga appa. Hanya saja ada Yuri, aku rasa aku bisa tenang"

"Yuri tadi datang hanya untuk mengantarkan dokumen rapat untuk Siwon. Appa menahannya disana karena appa tidak mau dia berangkat bersama Siwon, jika karena itu kamu salah paham, appa minta maaf" ujar tuan choi

"Melihat kamu sedih begitu, appa sangat sedih. Appa akan mengusirnya sekarang" ujar Tuan choi lagi.

***

Yuri berjalan keluar, ia berpas-pasan dengan Yoona.

"Kwon Yuri, jika kamu sudah memutuskan untuk menjadi orang jahat maka kamu harus jahat sampai akhir" gumam Yuri

"Yoona-ssi, bisakah kita bicara?" tanya Yuri

"Ada apa?"

"Aku tadi tidak sengaja mendengar ucapan ahjushi. Dia mengatakan aku disini karena dia tidak ingin aku bersama Siwon, itu bohong. Ahjushi sudah menyetujui pernikahanku dengan Siwon oppa. Hanya saja dia tidak tahu bagaimana menjelaskannya padamu"

"Lalu kenapa kamu menceritakan ini padaku?"

"Aku mohon jangan biarkan anakku menjadi anak haram. Bagaimana pun dia keturunan keluarga choi"

"Kenapa kamu bicara padaku, bukankah Siwon akan menikahimu. Jika kalian masih saling mencintai, lakukan saja"

"Aku hanya kasihan padamu saja, mereka berencana akan menikahiku diam-diam tanpa memberitahumu. Aku sebagai wanita tentu mengerti perasaanmu" ujar Yuri

Yoona tertawa

"Jika kamu mengerti perasaanku, kamu tidak mungkin tidur dengan suamiku. Saat kamu tidur dengannya, apa kamu memikirkan aku? Tidak, tidak ada satu pun dari kalian yang memikirkan aku. Maka jangan berpura-pura mengerti perasaanku. Aku muak" ujar Yoona "Satu lagi, aku tidak butuh belas kasihanmu"

"Anggap saja aku sial. Berbaik hati memberitahumu tapi begini perlakuanmu"

"Aku hanya bisa ucapkan selamat" ujar Yoona

"Itu perasaanku juga saat kamu menikah dengan siwon oppa. Apa kamu memikirkan aku?"

"Maaf," ujar Yoona "Kalian bisa lakukan apa pun, aku tidak akan menghalangi kalian"

"Gomawo"

***

Siwon kembali ke rumah setelah meetingnya selesai. Ia melihat Yoona sedang tidur di kamar mereka.

Ponselnya berbunyi dan itu telepon dari Nickhun.

"Yeoboseo" sapa Siwon

"Sedang dimana?"

"Rumah, kenapa?"

"Pantas saja aku tidak menemukanmu di kantor. Aku mau meminjam asisten GM mu boleh?" tanya Nickhun

"Oh ambil saja, aku bahkan tidak peduli"

"Benarkah? Bukankah dia mantan kekasihmu?"

"Hanya mantan dan itu bukan masalah yang penting"

"Baiklah, jika begitu aku tidak akan sungkan lagi"

Yoona terbangun mendengar suara Siwon. Ia segera berdiri,

"Yoong a, ini hasil rapat dengan tuan wang" ujar Siwon sambil menyerahkan dokumen pada Yoona

"Aku akan membereskannya besok"

"Yoong, masalah yuri berada disini, benar itu bukan kemauanku" ujar Siwon

"Aku mengerti, kamu tidak perlu menjelaskan apa pun"

"Yoong,,"

"Kalian akan menikah, aku sudah mengucapkan selamat untuknya. Apa kamu perlu juga?"

"Siapa yang mengatakan hal itu padamu?"

"Tidak penting itu siapa, hanya saja aku ingin minta cerai" ujar Yoona "Jika saja aku tidak tahu appa terlibat dalam kejahatanmu, aku masih berpikir untuknya, aku akan bertahan menjadi menantu choi. Hanya saja hari ini, aku tahu dia juga mengkhianatiku, aku tidak tahu harus bagaimana bertahan di tempat yang bukan tempatku"

"Yoong, aku yang bersalah padamu. Aboeji bukan seperti yang kamu katakan" ujar siwon

"Sudahlah, sesuatu yang mudah jangan dipersulit" ujar Yoona "Lagian kalian akan segera memiliki anak, jangan sampai anak kalian sama sepertiku menjadi anak haram"

"Aku tidak peduli dengan apa pun, aku hanya butuh kamu"

"Jangan mengorbankan sesuatu yang sempurna untuk sesuatu yang cacat. Aku tidak bisa memberikanmu seorang anak, aku tidak menyalahkanmu mencari wanita lain" Yoona berusaha tersenyum "Hanya saja aku marah karena kamu tidak memberitahuku. Kamu membiarkan aku terlalu terlena dengan kebaikanmu"

Yoona tertawa tapi air matanya mengalir,

"Aku bahkan tidak curiga sama sekali saat kamu mengajakku berlibur mendadak" ujar Yoona "Aku tidak menyalahkanmu, tenang saja oppa"

"Yoong a, aku tidak pernah berniat mengkhianatimu,,"

"Semua sudah terjadi, cukup ceraikan aku oppa. Maka semuanya akan selesai"

"Jika kamu tidak menyalahkanku mengapa kamu ingin pergi dariku?"

"Kamu tahu kan aku ini wanita keras kepala dan egois. Aku tidak pernah suka berbagi milikku dengan orang lain. Jika milikku sudah disentuh orang lain maka aku tidak menginginkannya lagi"

"Bisakah kamu beri aku kesempatan untuk membuktikan aku tidak bersalah?"

Yoona menggeleng,

"Aku lelah, maaf" ujar Yoona, ia memilih keluar dari kamarnya dan pergi meninggalkan rumah.





TBC

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang