Rain - 19

3.2K 287 17
                                    

Tuan Choi masuk ke ruangan menantunya untuk menjenguknya setelah ia tidak mendengar suara tangisan Yoona lagi.

"Yoong" panggil Tuan Choi

"Appa,, Aboeji" panggil keduanya bersamaan

Tuan Choi duduk di kursi di samping Yoona, ia mengenggam tangan Yoona.

"Appa, mianhae" bisik Yoona, air matanya menetes

"Yoong, jangan begitu. Appa tidak menyalahkanmu, jangan merasa bersalah" ujar Tuan Choi sambil membelai rambut menantunya itu.

"Aku tidak menjaga cucu appa dengan baik, mianhae appa" ujar Yoona "Oppa, mianhae" ia memegang tangan Siwon, Siwon memeluknya. Pria itu juga menangis, ia menghapus air matanya dengan cepat tanpa ingin Yoona tahu.

"Kalian masih muda, masih banyak kesempatan. Jangan merasa tertekan Yoong" ujar Tuan Choi

***

Yoona dirawat beberapa hari di rumah sakit sekalian untuk menunggu hasil Lab tentang kondisi kandungannya. Siwon tidak ingin Yoona ikut mengambil hasilnya karena jika itu sesuatu yang buruk, ia takut Yoona tidak bisa menerimanya. Tapi Yoona memaksa untuk ikut mengambil hasilnya.

"Nyonya Im Yoona" panggil suster yang keluar dari ruangan lab.

"Nyonya Choi Yoona" panggil suster yang satu lagi

Yoona dan satu orang wanita menuju ke arah suster itu. Keduanya tersenyum, mereka memiliki nama yang sama,

"Yang mana Im Yoona?" tanya suster itu dan Yoona menunjuk dirinya

Siwon baru datang dari bagian administrasi untuk menyelesaikan pembayaran. Ia pun menghampiri Yoona dan keduanya membawa hasil itu ke ruangan dokter yang menangani Yoona.

Setelah meneliti hasilnya, dokter Park menggelengkan kepalanya.

"Kalau pun ada kesempatan, itu sangat kecil kemungkinan" ujar dokter park

Yoona telah menangis saat melihat dokter menggelengkan kepalanya, Siwon masih memeluknya.

"Siwon a, semua kemungkinan itu ada, janganlah menyerah" ujar dokter dan Siwon mengangguk

"Semua ini bukan masalah" ujar Siwon "Jangan menangis lagi Yoong, aku tidak akan meninggalkanmu hanya karena hal ini"

"Lalu oppa bagaimana bertanggung jawab untuk keturunan keluarga Choi?"

"Yoong, itu bukan masalah"

Yoona masih saja terus menangis dalam pelukan Siwon.

***

Yoona berubah sejak hari itu, ia menjadi agak pendiam. Dia lebih sering mengurung diri di dalam kamar. Ia juga tidak bekerja lagi.

"Yoong," Siwon menyapa istrinya saat pulang kerja

"Sudah pulang oppa?"

"Sampai kapan kamu akan terus begini Yoong? Semua sudah berlalu satu tahun, jika kamu terus begini, aku harus bagaimana?"

"Aku juga ingin hanya saja aku harus bagaimana?"

"Kamu harus kembali seperti dulu yoong"

"Oppa,,"

"Setidaknya kita harus berusaha"

"Jika tidak bisa, buat apa lagi oppa?"

"Yoong,,"

"Apa pun hasil akhirnya, aku tidak akan meninggalkanmu yoong. Aku tidak akan mengkhianatimu"

Yoona memeluk Siwon, ia menyadari selama setahun ini ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk meratapi nasb. Ia tidak pernah memperhatikan orang-orang di sekitarnya.

"Oppa mianhae" ia menangis lagi

"Jangan terus menyalahkan dirimu" ia memeluk Yoona dan menciumnya.

***

Siwon keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai celana tidur, ia melihat Yoona sedang berbaring di tempat tidurnya.

"Belum tidur?" tanya Siwon karena Yoona masih melek

"Aku menunggumu oppa"

"Kamu belajar menggodaku ya yeobo" ujar Siwon sambil berbaring di samping Yoona dan ntah kapan ia telah berada di atas Yoona mencium bibir Yoona dengan rakus.

Bibirnya mulai menghisap bibir Yoona dan kemudian menggigitnya membuat Yoona membuka sedikit mulutnya, tangan Siwon juga masuk ke dalam kaos yang dipakai Yoona mencari kedua buah dada Yoona.

"Tidak memakai bra eo?" tanya Siwon dengan nada godaan, kemudian ia melepaskan kaos Yoona dan terpampang jelas keindahan tubuh Yoona. hal ini membuat bagian bawah tubuhnya menegang sempurna.ia menggesek-gesekan di paha Yoona dan membuat Yoona kegelian. Ciumannya beralih ke leher Yoona menghisap dan membuat bekas disana. Dan beralih lagi ke payudara Yoona, lidahnya memutar dan menjilati puncaknya. Kemudian mulutnya menghisap-hisap seperti baby.

"Ahhhh" desah Yoona dan tangan Siwon menggoda mrs.V Yoona yang masih terbalut celana dalam. "Ahhhh ooo ppaa" Yoona bergerak-gerak dan kakinya menyenggol junior Siwon membuat Siwon menatapnya tajam dan mengeram tertahan

"Membuatnya bangun eo nyonya Choi?" ujar Siwon. Siwon memasukan jarinya ke dalam celana Yoona dan membelai belahannya. Membuat Yoona gelisah dibawahnya. "Kamu sangat basah yeobo"

"Oppa a,"

Siwon melepaskan celananya dan Yoona menatapnya dengan takjub,.

"Jangan takut padanya nyonya Choi, bukankah ini sudah menjadi temanmu setiap malam" goda Siwon dan ia mulai menindih Yoona "Aku akan memasukannya"

Yoona memeluk tubuh Siwon sedangkan Siwon mulai memasukan juniornya.

"Akkhhh" Yoona menangis

"Mianhae" bisik Siwon kemudian ia mencium Yoona dan meremas dadanya. Ia tidak bergerak sampai Yoona bergerak sedikit untuk mencari posisi nyaman " Apakah masih sakit?"

"Tidak begitu sakit lagi" ujar Yoona dan Siwon mulai menggerakannya

***

"Apakah ini balasanmu oppa? kamu mau meninggalkanku begitu saja setelah apa yang kita lalui selama ini?"

"Aku akan menikahi wanita itu, lagian bukankah apa yang kita lalui selama ini hanya sekedar bermain?"

"Kenapa kamu begitu kejam?"

"Jika kamu masih ingin bekerja padaku, sebaiknya bekerjalah dengan baik. Jika tidak, sekarang juga pergilah"





TBC

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang