Rain - 7

3.3K 328 23
                                    

Dihadapan mertuanya Yoona tetap memperlakukan suaminya dengan baik, tapi siwon menolaknya. Sama seperti pagi setelah pertengkaran tadi. Yoona menyiapkan kopi untuknya karena pria itu akan menolak jus ataupun susu yang lebih sehat dari kopi. Dan pria itu kembali menolak untuk minum.

"Sebenarnya kamu mau apa? Saat aku membuat jus, kamu menginginkan kopi" ngomel Yoona di hadapan mertuanya

"Aku tidak ingin mati konyol, mungkin saja kamu ingin meracuniku" ujar Siwon

"Jika kamu tidak melakukan kesalahan, kenapa takut aku meracunimu?" Yoona menatapnya kesal

"Siwon a, jangan begitu. Yoona berbaik hati melayanimu, jangan membuatnya kecewa" ujar Tuan Choi

"Aku tidak minta dilayani, lagian di rumah ini banyak pelayan, mengapa dia harus sibuk mengurusiku?"

"Jika kamu bukan suaminya mungkin dia juga tidak bersedia mengurusimu" ujar Tuan Choi

"Sudahlah appa. Jangan berdebat dengan orang yang tidak tahu terima kasih ini" ujar Yoona, ia mengambil kembali makanan dan minuman yang ia letakkan di meja Siwon tadi.

"Kalian bertengkar?" tanya Tuan Choi pada putranya setelah menantunya masuk ke dapur.

Siwon menggeleng, ia tidak ingin aboejinya tahu betapa buruknya hubungannya dengan Yoona.

"Lalu kenapa?"

"Tidak apa-apa" ujar Siwon

"Aboeji tau jika kalian tidak bertengkar tidak mungkin wajahmu seperti itu dan Yoona tidak mungkin seperti ini juga padamu"

"Aboeji,," ponselnya berbunyi dan ia menjadikannya sebagai alasan untuk menghindari pertanyaan aboejinya.

***

Siwon menuju apartement Yuri, ia mendapat panggilan dari kekasihnya itu.

"Aku hari ini tidak memiliki jadwal, apa oppa mau menemaniku malam ini?" tanya Yuri, ia memeluk erat Siwon yang duduk di sampingnya.

"Oppa akan kesini nanti setelah pulang kerja"

"Aku akan siapkan makan malam untuk oppa" ia membelai dada Siwon yang masih terbalut jas dan kemejanya

"Jangan menggodaku sayang" Siwon meraih tangan Yuri dan menciumnya

Yuri meraih leher Siwon dan mengecup bibir prianya itu. Siwon pun membalas ciuman Yuri.

***

Yoona menunggu dengan kesal kehadiran Siwon. Pria itu belum juga tiba padahal ia sendiri yang melakukan janji bertemu dengan kliennya.

"Apakah tuan Choi masih lama?" tanya Tuan Ji, salah satu kontraktor yang bekerja sama dengan Hyundai.

"Saya juga kurang tahu tuan. Begini saja, jika tuan sibuk, sebaiknya tuan tinggalkan saja perjanjian itu. Nanti setelah sajangnim tanda tangani maka saya akan antar ke kantor tuan" ujar Yoona

"Baiklah" ujar Tuan Ji, "Ini nomor teleponku, kabarin aku setelah sajangnimmu menandatanganinya"

"Ne"

Siwon baru kembali setelah kliennya pergi. Yoona mengikutinya dari belakang memasuki ruangannya. Ia melempari dokumen yang diberikan Tuan Ji ke meja Siwon.

"Itu tanda tanganilah, aku sudah baca semua sesuai dengan permintaanmu" ujar Yoona

"Mana tuan Ji?"

"Masih ingat memiliki janji?"

"Aku akan menemuinya"

"Kamu memiliki rapat dengan bagian keuangan satu jam lagi. Aku yang akan mengantarkan ke kantor tuan ji" ujar Yoona, ia tidak sengaja melihat bekas lipstik di leher Siwon "Menjijikan" gumamnya pelan tapi Siwon mendengarkannya

"Apa yang kamu bilang?"

"Men-ji-jik-kan" ulang Yoona dengan pelafalan yang cukup jelas.

Siwon tampak kesal, ia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Yoona.

"Katakan sekali lagi dan aku akan membunuhmu" ujar Siwon

"Menjijikan, jika kamu manusia yang baik setidaknya jangan tinggalkan bekas saat berselingkuh" ujar Yoona

"Apa kamu cemburu?"

"For what??"

"Aku tidak menciummu tapi mencium wanita lain" ujar Siwon

"Kamu pikir aku ingin bibir yang ntah sudah mencumbu berapa wanita itu mengenai tubuhku. Menjijikan"

"Sialan"

"Cepatlah, aku harus mengantarnya"

Siwon pun dengan cepat menanda tanganinya tanpa membaca lagi. Satu hal positif dari hubungan mereka, Siwon selalu percaya dengan apa yang Yoona katakan, ia tidak pernah mengecek ulang laporan yang sudah melewati sensor Yoona.

***

Siwon langsung menuju ke tempat Yuri setelah pulang dari kantor.

"Oppa" sapa Yuri saat melihat Siwon masuk, ia memakai gaun yang menggoda.

"Kamu sungguh menggoda" Siwon meraihnya dalam pelukannya dan menciumnya. Tangannya mulai menjelajahi tubuh kekasihnya itu.

Saat keduanya sudah berada di ranjang, ponsel Siwon berbunyi dan itu panggilan yang tidak bisa ia abaikan.

Ia berhenti mencumbu tubuh Yuri dan menerima panggilan itu. Tapi Yuri tidak berhenti, ia meraih tali pinggang pria itu dan membukanya. Siwon menahan tangan Yuri sambil menjawab telepon aboejinya.

"Baiklah, aku akan pulang" ia kesal, di saat gairahnya berada di ujung, ia harus kembali ke rumah karena wanita yang ia anggap sialan itu.

"Oppa mau kemana?" tanya Yuri saat Siwon memakai kembali tali pinggang yang dilepaskan Yuri tadi

"Aku tidak bisa disini, aboeji memintaku pulang"

"Baik, pulanglah dan aku akan mencari pria lain untuk memuaskanku"

"Yuri ya, aku mohon kali ini saja jangan membuatku pusing"

"Pulanglah, istri dan aboejimu lebih penting"

"Kamu mau aku bagaimana?"

"Bisakah sekali saja kamu melawan aboejimu demi aku? Aku diam saat kamu harus menikah demi aboejimu, mengapa harus aku yang selalu mengalah?"

"Mengapa kamu selalu membuatku berada pada pilihan yang sulit?"

"Aku selalu membuatmu pusing, Yoona yang paling cocok denganmu"

"Sudahlah" Siwon berjalan meninggalkannya. Yuri melemparinya dengan bantal.

***

Tuan Choi menelepon Siwon karena sudah lewat jam makan malam dan menantunya belum juga pulang. Ia sangat mengkhawatirkan Yoona, apalagi pagi tadi hubungan Yoona dan siwon tampak dalam masalah besar.

Siwon tiba di rumah dalam keadaan kesal dan bergairah. Ia kesal karena Yoona membuatnya tidak bisa melewati malam yang panas dengan Yuri. Apalagi saat masuk ke kamar ia melihat Yoona sudah berbaring di tempat tidur.

"Sialan" gerutunya sambil melepaskan dasinya dengan kasar. Kemudian ia juga melepaskan kemejanya dan membuangnya sembarangan. Tubuhnya dalam keadaan On dan terasa panas. Itu akibat dari jus yang diberikan Yuri tadi.

Siwon pun menhampiri Yoona, dalam pikirannya ia akan memberikan Yoona hukuman karena sudah merusak malamnya. Ia tidak peduli lagi jika ia selalu menganggap Yoona menjijikan. Ia akan menuntaskan gairahnya pada wanita itu saat ini juga. Ia akan membuat wanita itu menderita.

Ia berjalan ke arah ranjang dan membalikkan tubuh Yoona dengan kasar. Ia tidak peduli teriakan Yoona karena kamarnya itu kedap suara. Ia merobek baju tidur Yoona dan membuat Yoona berteriak dan meronta. Bibirnya menjelajahi seluruh tubuh Yoona. Terakhirnya wanita itu hanya menyerah karena tenaga Siwon yang jauh lebih kuat darinya. Ia hanya bisa menangis karena kekasaran Siwon.



TBC

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang